• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sudut Pandang Psikologi : Mengapa di Sosial Media Banyak Sekali Komentar Toxic?

machinAvatar border
TS
machin
Sudut Pandang Psikologi : Mengapa di Sosial Media Banyak Sekali Komentar Toxic?

Dokumen pribadi


Quote:


Sudah berapa banyak user KasKus yang agan dan aganwati anggap sebagai orang yang "unik"? Aku mengatakan "unik" karena kalau dia ditanya "Apa ente sudah makan?" jawaban dia "Ente homo ya?" Jawaban yang benar-benar sangat unik dan bukan sebuah realita yang baru di dalam sosial media. Bahkan, kalau ada yang kurang beruntung, dipertemukan dengan orang semacam ini di dunia nyata.
Quote:


Dari pengalaman pribadi tersebut, yang mungkin agan dan aganwati juga sering mengalaminya, aku penasaran, apakah ada penelitian yang mengulas tentang fenomena "unik" ini? Apa gerangan yang membuat orang tersebut keluar dari jalur tema diskusi menjadi tindakan insulting  kepada orang lain?
Quote:


Dari sebelas gangguan jiwa tersebut, paling tidak aku pribadi, dan mungkin agan aganwati, juga bisa mengkategorikan diri termasuk di gangguan yang mana. Semoga tidak ada yang masuk kategori tersebut. Namu, jika ada, cobalah untuk mengurangi penggunaan sosial media dengan lebih banyak, agar kesehatan kita bisa terjaga. Oke lanjut ke topik trit ini.
Quote:


Seringkali hal ini terjadi karena adanya tema yang sangat berhasil memperpanas komentar, seperti politik, agama, ras, suku, dan mungkin juga sepak bola. Awal diskusi membahas tentang tema tersebut, namun kemudian menjadi serangan personal untuk meningkatkan status dia di mata orang lain.
Quote:


Jadi begitu kira-kira penjelasannya secara psikologi, toksisitas di dunia maya seringkali terjadi karena ada orang yang memiliki masalah secara psikologis. Berdebat itu menyehatkan, jika perdebatan itu dengan tujuan mencari kebenaran bukan pembenaran. Selain dapat membuka cara pandang baru, kita bisa belajar untuk memahami bagaimana orang lain berpikir. Ketika tidak ada titik temu, lebih baik sudahi diskusi dengan menghargai pendapat dan cara pikir orang lain. Sudahi dengan baik, "Karena perbedaan sudut pandang kita, lebih baik diskusi ini kita sudahi, gan atau aganwati." Indah bukan?
Namun, berdebat akan menjadi sangat tidak sehat jika tujuan utamanya adalah mencari kemenangan, bukan kebenaran. Ujung-ujungnya adalah selalu mengatakan pembenaran dalam setiap argumen.
--
Terimakasih sudah membaca trit seriusku malam ini.
As always, keep healthy & happy.
Sumber terlampir & opri.


Diubah oleh machin 13-09-2021 20:23
J3RUx
iskrim
paking.disgrace
paking.disgrace dan 17 lainnya memberi reputasi
18
6.4K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.