Perilhal LGBT yang sudah banyak wara wiri di dunia bisnis entertainment, bahkan kaum mereka ini semakin lama semakin eksis di tengah gempuran zaman bahkan sudah dianggap biasa karena kebebasan berkehendak di lindungi negara.

Mengingatkan saya pada film yang disutradarai oleh Garin Nugroho, film ini banyak mendapatkan awards namun ditanah sendiri menjadi kontroversi.



Apa saja awards yang di dapat, sangat banyak namun yang jelas film ini di apresiasi oleh negara lain, hingga mendapatkan penghargaan di Bisato D’oro Award Venice Independent Film Critic di Italia, Film Terbaik pada Festival Des 3 Continents di Perancis, dan Cultural Diversity Award under The Patronage of UNESCO pada Asia Pasific Screen Awards di Australia. Dan banyak penghargaan lainnya.

Sebuah kisah tentang penari Lengger Lanang, ternyata membuka kotak pandora dimana Indonesia sudah mulai terjangkit virus LGBT. Menyukai sesama jenis dibuat secara epik di film ini, Juno sebagai karakter utama yang penuh lika liku hidup tidak langsung suka dengan sesama jenis, tapi butuh proses panjang hingga dirinya mulai menjadi berbeda.



Stress tinggi, ketakutan, banyaknya hal yang membuat mental mereka menjadi rapuh, hingga terganggu seksualitasnya karena lingkungan memang kerap terjadi di manapun.

Hal ini yang menyebabkan predator anak berkeliaran karena seksualitas yang berbeda, buat mereka yang punya uang klub gay banyak operasi secara sembunyi. Bahkan mereka yang sering berada di dunia entertainment pasti merasakan bagaimana banyak artis yang bisa suka dengan lain jenis, tapi bisa juga suka dengan sesama. Free seks pun dianggap sudah lumrah.



Entah ketertarikan seksual sesama jenis itu penyakit atau kodrat, karena hal ini sudah ada sejak lama. Bukanlah hal yang baru, maka ada cerita negeri sodom yang di hancurkan semua terkait dengan LGBT.

Tapi semakin banyak warna pelangi di zaman modern kok tidak ada kehancuran suatu bangsa? Hal yang aneh kalau dahulu hilang satu peradaban, kalau sekarang dilestarikan hingga Saipul Jamil saja bisa seperti Pahlawan.

Inilah kehidupan, selalu saja dibandingkan dengan masa lalu. Namun LGBT itu bagi yang normal akan melihat perlu dikasihani, mungkin saja mereka ingin hidup nornal. Tapi buat mereka? Hal itu adalah yang terbaik



Mereka memang sudah nyaman dengan kehidupannya seperti itu. Lalu sebagai mayoritas dengan seksual yang normal, bagaimana bila melihat kaum LGBT sekarang semakin lama semakin tinggi pamornya. Terlebih entertaint memberikan panggung untuk mereka, apa yang kamu lakukan?

Bikin petisi atau malah senang, karena ada rasa terpendam menjadi bagian dari LGBT? Apapun pilihannya, kamu tetaplah manusia punya rasa punya cinta.

Alur Cerita Film Kucumbu Tubuh Indahku



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google