Tak jarang pula, (sebagian) manusia bikin repot manusia lainnya. Hutang mintanya sekarang juga, bayarnya nyicil kayak KPR. Ditagih malah marah-marah. Tak jarang pula (sebagian) manusia lainnya membantai tetangganya karena merasa ditagih terus menerus hutangnya.

Sikap-sikap merugikan tersebut kadang juga muncul dari keinginan dari dalam (sebagian) manusia yang ingin terlihat keren dengan menciptakan sesuatu. Ini salah satu keunikan manusia. Ingin dikenang dengan segala hal yang pernah mereka lakukan dan mereka ciptakan. Salah satu tindakan tersebut adalah membuat balon udara dan melepaskannya secara bebas.
Membuat balon udara dengan menggunakan plastik dan diisi dengan gas udara agar bisa terbang dan kemudian ditambahi dengan petasan. Lalu dilepaskan tanpa kontrol sama sekali, adalah suatu catatan sejarah yang sangat fundamental dari sisi kedungunannya.

Membuat balon udara memang menjadi satu tradisi di beberapa daerah, meskipun itu tradisi yang memiliki filosofi yang baik, alangkah tepatnya jika dalam melaksanakan tradisi tersebut tetap menggunakan cara yang aman agar tidak merugikan orang sekitarnya.
Jika balon udara tidak menggunakan tali pengaman untuk mengontrol arah dia terbang akan berakibat membahayakan masyarakat sekitarnya. Mungkin tingkat bahayanya tidak begitu parah jika jatuh di area pemukiman dan tidak di jalan raya atau area banyak pengendara. Namun bayangkan jika benda itu berada di area jalan raya yang ramai akan pengendara motor dan mobil? Jelas akan sangat membahayakan pengguna jalan raya. Lebih parah lagi kalau jatuhnya di area rel kereta api, iya kalau kereta apinya belum lewat, kalau balon tersebut jatuh saat kereta api lewat? Bisa-bisa jadi kecelakaan besar yang bisa mengorbankan banyak nyawa yang tak tahu apa-apa.

Kalau balon udaranya memiliki warna polosan seperti yang ada di video di atas, jelas itu sudah melanggar aturan yang dikeluarkan Menteri Perhubungan dan itu juga tidak ada tali yang mengontrol arah terbang balon udara. Balon udara terbang tidak terkontrol dan menuju area pemukiman, akibatnya 4 rumah dan satu sekolah rusak. Kejadian seperti ini sebenarnya tidak sekali atau dua kali. Sudah sering. Tapi tidak tahu kenapa (sebagian) manusia masih saja ngeyel.

Semoga Indonesia (sebagian) orang-orang (yang belum sadar) nya bisa lebih sadar lagi dengan apa yang mereka lakukan.