sindonews.comAvatar border
TS
MOD
sindonews.com
Temui Anggota Dewan, SMAN 6 Jelaskan Soal Pengurusan PIP-KIP Siswa Tak Mampu


TANGERANG SELATAN - Pihak SMAN 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan telah membantu proses pengusulan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi anak juru parkir berinisial MF (16). Gantina (35) dan Reni Jaya (36) selaku orang tua MF, kini bisa bernapas lega.

Keduanya mendapat kepastian dari sekolah, bahwa proses pengusulan PIP sang anak ternyata telah dikerjakan operator. Kepala Sekolah SMAN 6, Neng Nurhemah, menjelaskan, pengurusan PIP bagi MF telah dilakukan sejak bulan April lalu. Disebutkan, ada ratusan nama siswa yang didata sekolah untuk diusulkan. Baca juga:Nestapa Anak Juru Parkir, Sulit Urus KIP-PIP hingga Tak Mampu Beli Buku di SMAN 6 Tangsel

"Bagi siswa tersebut sudah kami bantu prosesnya. Tapi memang kami pihak sekolah hanya bisa mengusulkan, karena yang menentukan nanti dari pusat (kementerian)," katanya dalam pertemuan dengan anggota DPRD, Jumat (3/9/2021).

Baca Juga:

Nurhemah juga memaparkan, pihak sekolah sebenarnya telah memiliki tim untuk mengusulkan siswa-siswi penerima PIP-KIP. Dari mulai penjaringan, mewawancarai orang tua, hingga bimbingan setelah masuk dalam program.

"Yang pertama ada Ibu Vina, beliau adalah operator Dapodik, yang tahu persis kapan turun-naik periode dan lainnya terkait PIP. Lalu ini ada Ibu Rasma, guru BK kami yang mengelola PIP dari mulai pendaftaran siswa, wawancara, bertemu orang tua, sampai beliau yang menilai layak atau tidak nama itu diajukan," bebernya.

"Berikutnya adalah Bu Rina, beliau adalah kordinator BK. Beliau yang selama ini mengorganize PIP dan lain-lain terkait bimbingan, guidance dan konseling," sambung dia.

Mendengar penjelasan itu, Reni Jaya yang hadir dalam pertemuan mengucap banyak terimakasih pada pihak sekolah. Dia mengakui, minimnya informasi jadi kendala utama dalam pengurusan PIP anaknya.

Baca juga:Kartu Indonesia Pintar PTK Boleh Diberikan ke Mahasiswa Terdampak Covid-19

"Saya berterimakasih banyak ke sekolah, Bu Kepala Sekolah dan guru-guru yang lain. Sekarang saya jadi paham prosesnya seperti apa, sudah ada titik terang. Kalau kemarin-kemarin saya nggak ngerti, nggak dapat informasi lengkap soal itu," terangnya.

Anggota Komisi 2 DPRD Tangsel yang hadir dalam pertemuan, Alexander Prabu dan Christian, menyoroti minimnya kuota siswa yang ditampung pemerintah pusat dalam PIP. Padahal menurut mereka, anggaran yang tersedia cukup besar.

"Kita lihat kuota yang diberikan negara dari pengajuan di sekolah ini sebanyak 200 lebih dan yang disetujui hanya 5 orang. Itu kan kecil sekali. Yang kami tahu pembayarannya pun terhambat. Kan anggarannya itu 20 persen, kok cuma sedikit, sisanya kemana lagi," kata Alexander.

Dia pun meminta agar pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan menambah jumlah penerima PIP dan KIP di sekolah-sekolah yang ada di Kota Tangsel.

"Kami mendesak Kemendikbud untuk turun dan cek ke lapangan. Banyak masyarakat Tangsel yang membutuhkan KIP," katanya.


Sumber : https://metro.sindonews.com/read/530...ent_aggregator

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Temui Anggota Dewan, SMAN 6 Jelaskan Soal Pengurusan PIP-KIP Siswa Tak Mampu

- Diciduk Polisi, Oknum Pegawai Kelurahan Ini Bertugas Bobol Aplikasi PeduliLindungi

- Polisi Gulung Sindikat Pembuat dan Pengguna Kartu Vaksin Ilegal, Dijual Seharga Rp320 Ribu

0
330
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
SINDOnews.com
SINDOnews.comKASKUS Official
60.1KThread838Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.