rifanishereeAvatar border
TS
rifanisheree
Tokoh-Tokoh yang di Yakini Mencapai Moksa

  
Moksa merupakan salah satu konsep yang terdapat pada ajaran Hindu dan Buddha yang berarti telah melepaskan atau terbebas dari hubungan duniawi ataupun tidak berada dalam perputaran reinkarnasi kembali. Berikut beberapa tokoh yang hidup pada zaman dahulu telah diyakini oleh beberapa orang melakukan tapa moksa:

1.   Gajah Mada



     
Gajah Mada atau biasa disebut dengan Patih Gajah Mada merupakan salah satu orang penting dalam kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Ia sendiri terkenal dengan sumpahnya yaitu “Palapa” yang bersikan dirinya tidak akan memakan buah palapa sebelum, ia menyatukan atau menaklukkan nusantara. 

     
Selain itu, dirinya pun diyakini memiliki ajian atau ilmu tingkat tinggi yang bernama gelap ngampar. Gelap ngampar sendiri merupakan salah satu ajian tingkat tinggi yang mampu membuat lawan atau musuh seketika menyerah, bahkan melarikan diri bila sang pengguna mengaktifkan ilmu tersebut. Terlepas dari mempunyai ajian-ajian sakti, dirinya pun mampu membawa kerajaan Majapahit ke masa kejayaannya bersama dengan Raja Hayam Wuruk.

 
Lalu, mitos yang beredar menyakini bahwa Gajah Mada telah melakukan tapa Moksa setelah dirinya mengetahui rencana pembunuhan oleh paman dari Hayam Wuruk yaitu, Raja Kahuripan dan Daha. Hal itu, karena meninggalnya Raja Hayam Wuruk, setelah mendengar putri Dyah Pitaloka bunuh diri, akibat insiden Perang Bubat (1357) yang menewaskan ayahandanya. Selain itu dalam versi lain, Gajah Mada meninggal, karena dirinya sakit pada 1364, setelah Hayam Wuruk mengunjunginya dari upacara keagamaan.

2.   Prabu Siliwangi


     
Terkenal dengan ilmu atau ajian-ajian yang sangat sakti dan mempunyai pengawal ghaib berupa macan putih. Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi pun tidak gentar saat kerajaan Sunda ingin dikuasai oleh Majapahit pada Perang Bubat. Bahkan dirinya pun membuat kerajaan Sunda mencapai masa puncaknya pada tahun 1482-1521.


Selain itu, dirinya pun di yakini melakukan tapa moksa oleh masyarakat, setelah anaknya yang bernama Prabu Kian Santang mengajaknya untuk masuk agama Islam. Namun dirinya menolak untuk masuk agama Islam dan mengemukakan pernyataan untuk kepada seluruh keturunannya bebas memilih kepercayaannya masing-masing, serta tidak harus mengikuti alirannya. Disisi lain, ada beberapa pernyataan bahwa dirinya telah memeluk agama Islam dan menikahi perempuan muslimah.

     

3.   Semar




Semar merupakan salah satu tokoh pewayangan yang dikatakan sebagai pengurus para kesatria kerajaan Majapahit. Bentuknya pun diwujudkan bertubuh bulat diibaratkan dari bumi, tampangnya pun yang selalu tersenyum dan bermata sembab merupakan dari suka maupun duka. Lalu, wajahnya tua dan gaya potongan rambutnya kancung seperti anak kecil merupakan simbol dari tua ataupun muda, selain itu berkelamin laki-laki akan tetapi meiliki payudara perwujudan dari pria dan wanita. Sementara itu, penjelmaannya seperti dewa dan hidup seperti rakyat jelata merupakan simbol dari atasan ataupun bawahan.

   
Kesaktian semar pun dibandingkan dengan Prabu Kresna, walaupun dirinya digambarkan sebagai pengasuh kesatria ataupun penasihat akan tetapi nasihat yang ia berikan seperti suara tuhan, yang dimana mendengarkannya maka negara tersebut pasti mejadi unggul dan sentosa. Selain itu, dirinya pun diyakini telah melakukan tapa moksa setelah mengetahui, bahwa Raja Brawijaya V masuk agama Islam.

    
4.   Prabu Jayabaya



     
Prabu Jayabaya atau Maharaja Jayabhaya merupakan Raja yang mampu membuat Kediri ke masa keemasannya atau kejayaannya pada tahun 1135-1157. Selain itu, dirinya pun kerap dikaitkan dengan ramalan-ramalannya yang  masih dipercayai hingga sekarang, bernama “Ramalan Prabu Jayabaya”. Lalu, salah satu ramalannya yang diakui kebenarannya pun datangnya bangsa kulit pucat yang menjajah rakyat berkulit kuning.

  
Selain itu, ramalannya pun pernah di sebutkan dalam pidato Bung Karno pada 1930 (Indonesia menggugat) yang berisikanTuan-tuan Hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya dan menunggu-nunggu datangnya "Ratu Adil", apakah sebabnya sabda Prabu Jayabaya sampai hari ini masih terus menyalakan harapan rakyat ? Tak lain ialah karena hati rakyat yang menangis itu, tak habis-habisnya menunggu-nunggu, mengharap-harapkan datangnya pertolongan. Sebagaimana orang yang dalam kegelapan, tak berhenti-berhentinya menunggu-nunggu dan mengharap-harap "Kapan, kapankah Matahari terbit?”.

  
Disisi lain, dirinya pun diyakini telah melakukan tapa moksa, setelah ia turun takhta dikarenakan usianya sudah tua. Lalu, dirinya pun pergi ke tempat petilasannya yang berada di desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.


5.    Prabu Brawijaya V



Brawijaya atau Prabu Brawijaya merupakan gelar yang kerap dipakai oleh penguasa kerajaan Majapahit, salah satunya Brawijaya V yang diyakini sebagai Raja terakhir dari kerajaan Majapahit. Disisi lain, para arkeolog menyebutkan bahwa Raja terkahir dari kerajaan Majapahit merupakan bergelar Girindrawarddhana yang berkuasa pada tahun 1474-1498. Namun, masyrakat menyakini bahwa adanya Brawijaya V, karena terdapatnya dalam karya-karya sastra yang berbentuk Babat Tanah Jawi, Serat Kandha, dan Serat Darmogandul.

Selain itu, dirinya pun telah dipercayai melakukan tapa moksa di gunung Lawu. Setelah kerajaan yang dipimpinnya kalah dalam peperangan melawan Sunan Kalijaga dan akan mengislamkan dirinya. Sementara itu, di versi lain dikatakan bahwa Brawijaya V, mau untuk di Islamkan asalkan dirinya dinikahkan oleh Dewi Sari.



iwena
varokahh
asamboigan
asamboigan dan 22 lainnya memberi reputasi
23
12.7K
113
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.