♧ Aku yang kau pinang, dia yang kau kenang. ♧



~ ☆ ~





BLURB






~~♡~~

Assalamualaikum warohmatullahi warohmatullahi.

Holla, Gansist!

Pandemi membuat kita menghabiskan banyak waktu di rumah. Kerja di rumah, belajar di rumah, ibadah di rumah, shopping dari rumah, bermain pun terpaksa hanya dilakukan di rumah.

Btw, Gansist paling suka ngapain kalo pas lagi jenuh di rumah? Nonton, maen game, baca buku, miara hewan, atau nanem tanaman hias?

Bagi Gansist yang suka baca-baca buku novel, ane punya banget nih referensi novel terdabest. Buku ini rekomend banget buat calon mempelai, mempelai lama, serta para orang tua yang memiliki anak telah cukup umur buat mengarungi samudera pernikahan.



Buku yang ditulis sama Dedek Wardah Toyibah yang ngakunya cantik ini, sangat mengandung bawang syekalee. Siapin aja tissue buat ngelap ingus, eh, ngelap air mata, ding! Bengkak, bengkak, tuh mata.

Kisah tokoh yang mengaduk-aduk perasaan tapi sangat realistis membuat ane benar-benar terhipnotis. Berasa dapet banget chemistry antara ane dengan novelnya. Wkwk. Kelewat baper pokoknya.

Selain penuh dengan petuah, serta mengandung banyak kalimat menyentuh yang sanggup membuat hati trenyuh, diksinya juga sangat indah. Lembut mendayu dan enak dibaca. Bikin nagih pengen ngulang lagi, lagi dan lagi.



Awalnya ane berharap kisah si tokoh utama dengan alur yang "sempurna" seperti kebanyakan novel pada umumnya. Ternyata, kehidupannya justru berkubang air mata. Nisa (sang tokoh utama) banyak sekali mengalami tekanan, melakukan banyak pengorbanan, ikhlas seperti lilin. Hancur demi menjaga perasaan orang lain.

Ootidak, ane bisa ngerasain banget seperti apa rasanya.

:tepar

Sang penulis sangat pandai menguak sayatan luka yang begitu dalam, tetapi tidak terkesan lebay. Ane pun sangat terkesan dengan gayanya yang berani mengorek bahkan menyentil kebiasaan yang terjadi dalam kehidupan keluarga seseorang yang disegani oleh masyarakat luas. Dimana keseringànnya harus ikhlas mengorbankan perasaan demi menjaga wibawa keluarga. Dan ini jarang sekali diketahui orang banyak.

Di dalam novel ini semua tokoh digambarkan bener-bener realistis, sesuai dengan keadaan masyarakat kita. Tentang laki-laki salih, tetapi lebih terpikat pada kecantikan wanita yang bahkan tidak berhijab. Bukankah itu sangat manusiawi tetapi tidak biasanya?

Lalu, ada wanita yang dikenal salihah tetapi lebih ingin menikah karena cinta bukan karena tuntutan agama. Ia pun bahkan memilih menjadi single kedua ketimbang menjalani hidup berpoligami. Sedikit melenceng dari kebiasaan Ukhty-ukhty yang kadung dikesani penurut dan lemah. Ah, suka sekali pokonya.

Tidak lupa pula dengan tetangga julid ciri khas netizen +62 yang bawaannya cemburuan sama setiap janda. Sungguh aneh, sesama wanita tetapi tidak bisa saling menjaga rasa.

Sampai novel ini tamat ane berasa, aarrgghh! Gak rela kalo sampe ada Nisa di dunia nyata. Kisah hidupnya bener-bener butuh kesabaran ekstra.

Oh, ya! Sebetulnya novel ini sekuel dari novel yang berjudul Ranjang Sebelah. Jadi, kalo pengen lebih detail dan lebih paham lagi dengan alurnya, musti baca keduanya. Pasti bakal dobel-dobel nyeseknya.



Hikmah yang bisa dipetik dari novel ini sangat banyak. Salah satunya agar kita lebih menghargai wanita dengan status janda, mestinya mengayomi bukan mencurigai. Liat-liat oranglah kalo mau cemburu. Yang terpenting semoga para lelaki tidak sampai membuat wanita menyandang gelar singke kedua. Berat, Gans.

Bagaimana pun, tidak ada manusia yang menginginkan takdir buruk. Apa daya suratan telah tertulis di lauhul mahfudz jauh sebelum kita terlahir.

Thanks bagi yang sudah membaca. See you next thread insyaAllah and papay.

Bonus video kumpulan quotes dari buku Single Kedua.









BSD, 210821

Narasi pribadi
Picture pribadi