• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Krisis Afganistan: Taliban Berkuasa Presiden Kabur Nasib Rakyat Perempuan & Anak-anak

gagal.jadi.nabiAvatar border
TS
gagal.jadi.nabi
Krisis Afganistan: Taliban Berkuasa Presiden Kabur Nasib Rakyat Perempuan & Anak-anak
Pada Minggu 15/8/2021 Taliban telah menguasai Afganistan dengan jatuhnya Kabul ke tangan Taliban dan mendongkel pemerintahan Ashraf Ghani, Presiden Afganistan yang berkuasa.

Hanya dalam 5-6 minggu setelah penarikan 5,000 pasukan Amerika Serikat dari markas terbesarnya di Bagram, Afganistan, Taliban mencaplok kota demi kota hingga mengepung Kabul, ibukota Afganistan, dua hari sebelumnya.

Kejatuhan Kandahar, kota kedua terbesar di Afganistan dan tempat kelahiran Taliban, menyiratkan ketidakmampuan tentara Afganistan menjamin keamanan di negara itu sepeninggal pasukan AS.

Menyusul kejatuhan Kandahar dan provinsi-provinsi lainnya, terjadi pengungsian ribuan penduduk Afganistan ke Kabul meninggalkan rumah-rumah dan desa-desa mereka utk menghindari kekerasan yang dilakukan oleh Taliban.

Bagi yang memiliki uang dan koneksi, mencoba peruntungannya utk meninggalkan negara itu sebagaimana yang terlihat di bandara di Kabul di mana ribuan orang memadati bandara itu. Kekacauanpun tak dapat dihindarkan sebagaimana yang telah dilaporkan beberapa jam terakhir.


Ribuan orang Afganistan memadati bandara di Kabul hingga menyebabkan kekacauan dan kematian sejumlah orang. Sumber: freshheadline.com

Quote:


Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, kabur ke luar negeri

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, pada Minggu 15/8/2021 telah kabur meninggalkan istananya di Kota Kabul, utk dikuasai oleh Taliban. Hanya dalam beberapa minggu terakhir, Taliban telah menjatuhkan pemerintahannya. Bagi Ashraf Gani, pelariannya adalah utk menghindari pertumpahan darah.

"Menghindari pertumpahan darah, saya kira ada baiknya saya pergi," ucap Gani di laman Facebook.

Dua kali terpilih dan kedua-duanya dengan pertarungan politik dengan pertikaian tajam, mantan akademisi Bank Dunia tersebut meninggalkan negaranya tanpa mengatakan ke mana dia pergi. Al Jazeera melaporkan bahwa dia mengungsi ke Uzbekistan. Kabar berikutnya yang beredar mengatakan bhw dia telah berada di Oman.

Quote:

Sehari sebelumnya, Ashraf Ghani memberikan pidatonya yang menyiratkan kesungguhan pemerintahannya untuk "memprioritaskan remobilisasi kekuatan militer utk mencegah ketidakstabilan lebih lanjut, kekerasan dan tercerai-berainya penduduk". Dia juga tidak menyiratkan akan menyerahkan kekuasaan pada Taliban sebagaimana yang diminta oleh Taliban (Guardian 14/8/2021).

Hanya dalam sehari, Ahsraf Ghani telah kabur meninggalkan negara tersebut dalam keadaan porak-poranda tanpa adanya kejelasan perpindahan kekuasaan dan pembicaraan damai.


Kekhawatiran penerapan Hukum Islam yang keras dan meningkatnya kekerasan pada penduduk sipil, khususnya perempuan dan anak-anak

Penduduk Afganistan harus mempersiapkan diri mereka utk hidup di bawah Hukum Islam yang ketat setelah Taliban berhasil menjatuhkan pemerintahan Ashraf Ghani yang didukung oleh Amerika Serikat. 

Ribuan orang berserak di Kabul setelah lari dari desa-desanya karena ketakutan dengan perlakuan brutal Taliban kepada penduduk sipil, khususnya perempuan dan anak. Selain itu, kelompok-kelompok minoritas suku mapun agama menjadi sasaran dengan resiko kekerasan lebih besar daripada mereka yang termasuk suku Pashtun.

Juru bicara PBB,  Stéphane Dujarric, mengatakan bhw penduduk sipil menanggung beban kekerasan dengan menekankan bhw "satu hal yang nyata dari sejarah negara tersebut baru-baru ini adalah: perdamaian dan pengembangan yang bertahan kuat tidak akan dicapai secara militer."

Dujarric mengatakan bhw dari 1 Juli hingga 12 Augustus, sebanyak 10,350 jiwa yang tercerai-berai telah berada di Kabul. Agen Pengungsi PBB mengatakan adanya kekhawatiran secara khusus pada perempuan muda dan dewasa. Para perempuan dan anak-anak menjadi bagian terbesar (sekitar 80%) dari 250,000 penduduk Afganistan yang dipaksa menyingkir sejak akhir Mei.

Quote:

Quote:

Quote:

Quote:


Penarikan personil Amerika Serikat dan sekutunya serta pengerahan pasukan tambahan AS hingga 4,000-5,000 orang

Presiden AS, Joe Biden, pada 14/8/2021 mengumumkan pengerahan 5,000 pasukan ke Afganistan di tengah-tengah penarikan dri AS dari Afganistan yg justru membuat Taliban berani menguasai kota demi kota dan terakhir adalah Kabul, ibukota Afganistan.

"Saya telah mengotorisasi pengerahan sekitar 5,000 tentara AS utk menjamin penarikan personil AS dan sekutu secara aman dan teratur, juga evakuasi orang-orang Afgan, yg telah bekerja sama dengan tentara AS selama misi, secara aman dan teratur. Semua itu dilakukan pada resiko khusus akibat peningkatan pergerakan Taliban," demikian Biden sampaikan dalam pernyataannya.

Otorisasi presiden tsb meliputi: 3,000 pasukan yg diperintahkan di awal minggu ini utk mengawal penarikan, 1,000 pasukan yg sudah ada utk perlindungan keamanan di kedutaan dan bandara di Kabul dan tambahan 1,000 pasukan dari Divisi ke-82 Lintas Udara yg bermaskas di Kuwait utk penarikan staf dari kedutaan di Kabul, demikian disampaikan oleh pejabat Dephan AS.

Quote:


Taliban gagal mewujudkan apa telah dijanjikan oleh para pemimpin mereka di Qatar utk memperjuangkan hak-hak perempuan di bawah Hukum Islam, termasuk hak mendapatkan pendidikan, kesehatan dan memilih pasangan hidupnya dll. Termasuk perlakuan bagi anak-anak, keluarga dan kelompok2 minoritas.

Tak ada kedamaian di Afganistan sekalipun Taliban telah berkuasa, di mana rakyatnya rela kabur dari rumahnya sendiri hingga memilih mati dilindas pesawat udara yg tidak mau menampung mereka utk kabur dari negaranya.

Pada dasarnya rakyat Afgan tidak mau atau tidak mampu menyingkirkan Taliban seperti yg pernah diisyaratkan oleh Hamid Karzai, mantan Presiden Afganistan, namun AS memaksakan dirinya. Selama 20 tahun dipersenjatai dan dibiayai oleh AS tidak membuat Afganistan menjadi maju, mungkin malah sebaliknya.

Mengingat kembali isi pidato Joe Biden pada empat bulan lalu yg menandai penarikan seluruh pasukan AS dari Afganistan, di mana pada 2008 dia berkesimpulan bhw orang-orang Afgan seharusnya dibiarkan memerintah sendiri negaranya tanpa campur-tangan, apalagi pendudukan pasukan negara asing.

Spoiler for BONUS utk kadhal ghurun:



Opini dengan sumber: 

Ashraf Ghani: departing Afghan president who failed to make peace with Taliban | Reuters

Afghan president in urgent talks as Taliban push closer to Kabul | Afghanistan | The Guardian

Afghan President Ghani says 'remobilisation of armed forces top priority' - World - DAWN.COM

Civilian casualties set to hit unprecedented highs in 2021 unless urgent action to stem violence – UN report | UNAMA (unmissions.org)

Taliban’s Violent Advances Augur Bleak Future for Afghan Women | United States Institute of Peace (usip.org)

Biden authorizes 5,000 troops(nbcnews.com)

Afghans brace for Taliban rule after militants take control of Kabul | Financial Times
Diubah oleh gagal.jadi.nabi 17-08-2021 11:52
agusrezapratam4
budi43
asamboigan
asamboigan dan 38 lainnya memberi reputasi
35
13.5K
360
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.