Para atlet yang berlaga di olimpiade Tokyo 2020 sudah kembali ke tanah air. Mereka tiba pada Rabu malam, kedatangan pahlawan olahraga itu disambut langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Bandara Soekarno-Hatta.

Atlet yang baru saja tiba ini merupakan kloter terakhir dari seluruh punggawa tim olimpiade Tokyo 2020. Kepulangan mereka dipimpin langsung oleh Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani.



Rombongan terakhir ini terdiri dari CdM Kontingen Tim Indonesia yakni Rosan Roeslani, pengawas NOC INA Indra Gumulya. Turut juga dalam rombongan para pelatih, ofisial, tim HQ, dan beberapa awak media. Selain itu juga tentu para atlet yang bertarung di olimpiade.

Adapun atlet tersebut ialah Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Anthony Sinisuka Ginting, Praveen Jordan dari cabang bulu tangkis.



Selain itu, ada pula Lalu Muhammad Zohri dan Alvin Tehupeiory dari atletik, atlet menembak Vidya Rafika, serta lifter Rahmat Erwin Abdullah dan Nurul Akmal.

Pada olimpiade Tokyo 2020 kali ini, Indonesia berhasil menyabet 5 medali yang terdiri dari 1 medali emas yang diraih oleh ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, 1 medali perak disumbangkan Eko Yuli Irawan lewat angkat besi dan 3 medali perunggu masing-masing didapat dari Windy Cantika Aisah, Rahmat Erwin Abdullah, serta Anthony Sinisuka Ginting.



Sambutan para atlet olimpiade Tokyo 2020 ini berlangsung sederhana karena dalam masa pandemi. Disambut langsung oleh Menpora dan beberapa pejabat lainnya. Namun, penyambutan tersebut harus ternoda karena diduga telah terjadi body shaming yang dialami oleh atlet angkat besi Nurul Akmal.

Saat itu, setiap atlet dipanggil satu persatu. Lalu tibalah nama lifter angkat besi +87 kg Nurul Akmal dan atlet asal Aceh tersebut mengambil bunga yang telah disiapkan kemudian diminta untuk berfoto. Saat proses pemotreatan tersebut terdengar celetukan 'Yang paling kurus' dari salah satu orang yang hadir. Namun, Nurul Akmal bersikap profesional, ia tak mempedulikan omongan yang mengarahkan kepadanya.



Peristiwa yang dialami oleh Nurul Akmal tersebut sangatlah disayangkan sekali. Body shaming tersebut sebenarnya tak boleh terjadi. Apalagi acara tersebut begitu formal dan mungkin diliput oleh beberapa awak media tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri.

Body shaming merupakan perilaku yang menghina tubuh seseorang. Padahal apa yang melekat di tubuh orang tersebut merupakan pemberian dari Sang Maha Kuasa. Jadi, sebagai manusia tidak ada hak untuk mencela terlebih menghinanya.

Sumber :

Ulasan dan pribadi
1 2

Gambar : Google