• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Inspirasi Dari Hages, Dirudapaksa, HIV, Suami Meninggal, Anak Autis, Tidak Putus Asa!!

c4punk1950...
TS
c4punk1950...
Inspirasi Dari Hages, Dirudapaksa, HIV, Suami Meninggal, Anak Autis, Tidak Putus Asa!!




Terkadang hidup tak seperti yang kita harapkan, terkadang kaya bukan berarti senang, takaran kebahagiaan bukan juga hanya materi, bahkan ada kejadian-kejadian yang tidak di inginkan hingga kita merasa "salah saya apa?"

Cobaan dan ujian, atau ini memang azab dari Tuhan buat mereka yang tak beruntung mendapatkan hidup yang nyaman, tenang dan layaknya hidup manusia yang tak ada permasalahan tentu akan membuat mereka depresi.



Sebuah kisah inspiratif dari ibu 4 orang anak, Hages Budiman yang terkena virus HIV dimana masyarakat masih mencap orang yang terkena virus ini adalah aib dan dikucilkan.

Hages yang sejak kecil diasuh oleh bapak angkat, membeberkan pengalaman hidup yang penuh liku dan juga hal yang kelam dalam hidupnya. Karena ternyata bapak kandungnya, bukanlah orang baik dimata orang awam.

Sejak kecil hidupnya sudah broken home, ada 2 sisi ketika ia melihat bapak kandungnya ekonomi baik tapi penuh dengan ketegangan, sedangkan ibu kandungnya penuh dengan damai tapi serba kekurangan karena ekonomi yang pas-pasan.



Disini Hages memutuskan untuk menikah muda, namun pilihannya jatuh kepada sosok lelaki mantan pemakai narkoba. Setelah menikah, dan ketika sudah mempunyai seorang anak ada musibah kepada suaminya yang menderita sakit dan diagnosa terkena HIV.

Karena suaminya positif HIV otomatis Huges pun juga dicek, dan hal yang tak diinginkan pun terjadi ia juga terkena HIV, namun anaknya negatif. Untuk mengatasinya, maka Hages diwajibkan oleh dokter untuk mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara teratur.

Fungsi ARV sendiri untuk mengontrol proses replikasi virus, menekan penularan, dan juga mencegah perburukan infeksi oportunistik.



Tapi setelah vonis HIV itu suaminya depresi, dan tidak meminum obat ARV nya. 5 bulan kemudian dengan keadaan imun yang bertambah buruk, akhirnya beliau meninggal, sedangkan Hages dapat melawan hal itu semua hingga ia pun dapat bertahan dengan pikiran yang positif.

Info yang diberikan Hages bahwa obat ARV ini gratis dari pemerintah, dan awalnya dirinya diperkirakan hidup hanya 3 tahun ke depan namun hingga 15 tahun positif HIV ternyata ia masih bisa memberikan kisahnya ke publik.

Ujian selanjutnya muncul ketika ia bekerja di perusahaan asuransi, karena ia kini menjadi orang tua yang beban tulang punggung ada di dirinya. Namun wanita yang menawarkan asuransi identik dengan hal-hal negatif, Hages mendapatkan klien yang punya pemikiran seperti itu.

Konten Sensitif


Sang klien pun membawanya ke sebuah motel dengan iming-iming ingin membeli asuransinya dan janjian dengan temannya di Halim, tapi nyatanya ia ditodong pisau dan akhirnya dirudapaksa oleh klien tersebut.

Setelah kejadian itu ia pun berhenti dari tempat kerjanya, namun ia berusaha untuk bangkit kembali mengingat anaknya yang masih kecil. Kalau dilaporkan ke kepolisian bagi Hages yang saat itu ekonominya lemah tentu akan kalah di persidangan, power orang yang rudapaksa Huges pasti bukan orang sembarangan terlebih orang itu bukan orang Indonesia.

Apalagi di saat itu ia menutupi dirinya sedang menderita HIV, karena takut akan diskriminasi masyarakat tentang penderita HIV. Otomatis dengan banyaknya kejadian yang tidak beruntung seorang manusia menanyakan keberadaan tentang Tuhan yang ia yakini, hingga pencarian Tuhan pun dialami dirinya.



Setelah pindah agama, ia merasakan beban semakin berat karena tubuhnya kembali drop. Hingga ia kembali ke agama awal, dan meminta maaf kepada orang tuanya bila ada kesalahan.

Hages pun mulai berdamai dengan diri sendiri untuk menatap masa depan yang lebih baik, intropeksi diri dan ingin menjadi orang bermanfaat bagi orang banyak.

Hingga ia kembali menikah dengan suaminya yang kedua sebagai aktivis HIV, yang tentunya suami menderita HIV positif juga. Disinilah Huges mendapatkan kembali hidupnya, 2 orang anak lahir dari rahimnya, dan 1 anak lagi bawaan dari suaminya jadi kini ia memiliki 4 orang anak.



Dan anak yang terakhir mengalami autis, bahkan suaminya sempat kembali memakai narkoba hal ini membuat dirinya mengalami kepribadian ambang.

Namun dengan bantuan psikiater dan psikolog, Hages kembali dapat berdamai dengan dirinya sendiri, berdamai pada masa lalu karena dendam akan menjadi penyakit yang tidak akan hilang kalau obatnya itu sebenarnya ada di dalam hati.

Perjalanan Hages ini adalah realita, dan di luar sana banyak yang seperti ini namun tidak speak up. Broken home, pelecahan seksual atau dirudapaksa, terkena HIV, mengalami diskriminasi, anak terkena autis dan banyak hal yang membuat depresi.



Itulah kehidupan, terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Semoga kita juga berdamai dengan diri sendiri, setiap mahluk hidup pasti punya masalah dan masalah itu akan hilang bila tuan dan puan tidak bernafas lagi.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star









Diubah oleh c4punk1950... 02-08-2021 10:33
shouteveryonesuteragordynargar0244794
argar0244794 dan 46 lainnya memberi reputasi
47
16.9K
104
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.