Hi, to the point aja

Ane ada 1 temen kuliah, dulunya dekat karena 1 circle, tapi gak pernah sampe dia sering curhat ke ane sih, krn orangnya tertutup.

 

sejak pandemi, dari status yang di Up itu seperti orang yang Bipolar (i guess), sebentar spt orang yang gratefull, blessed, positif vibes, posti soal rohani, nanti berubah jadi spt orang depresi sampai Up soal suicide dgn caption "apa harus b*n*h diri?". itu gak sekali 2 kali sih, beberapa kali ane perhatikan begitu. awalnya ane cuek ya jadi khawatir. jadi ane sering reply status WA nya dia, tentang apa aja gitu, bukan bermaksud Kepo, cuma kan siapa tau memang dia butuh "perhatian" atau temen cerita karena dia kan pernah jadi "temen deket". sampai akhirnya dia Up "B*n*h diri dosa gak sih?" ane reply, gak di baca, hari2 berikutnya masih ane tanya soal keadaan atau sekadar mengingatkan hal yang common spt "kalau ada yang bikin kamu tertekan nangis aja, cerita ke orang yang kamu percaya buat cerita, pasti di dengerin kok" dan "inget, Allah gak bakal kasih cobaan di luar kemampuan hamba nya" masih belum di baca juga sampai hari ini. ane tanya ke temen2 yang lain juga sama, dia masih ngilang gak ada kabar.
kabar trakhir sblm dia Up soal Suicidal, sblmnya dia ke temen ane yang lain katanya emang sdg dilanda masalah yang berat, tapi gabisa cerita ke yang lain, jadi ane cuma bisa titip aja kalau dia mau cerita lagi soal depresinya tolong di dengarkan..

gimana ya Gansis, di sisi lain khawatir, tapi ane juga jadi bingung, apa ane yang terlalu khawatir jatuhnya jadi kepo?

ingin bermaksud membantu tapi takut malah jadi ikut campur...

jadi ane mikir ya sudah, ane sudah melakukan hal terbaik yang ane bisa, semoga dia gak melakukan hal yang terburuk tersebut. aamiin