- Beranda
- The Lounge
Wah Ternyata Vagina Bisa Ditumbuhkan di Laboratorium! Ane Baru Tahu
...
TS
raeuki
Wah Ternyata Vagina Bisa Ditumbuhkan di Laboratorium! Ane Baru Tahu
Quote:
WikimediaCommons
Selamat malam Agan & Sista di manapun anda berada, semoga semuanya sehat sentosa, sejahtera jiwa dan raga, dan juga cukup hartanya.Mohon maaf lahir dan batin, besok lebaran Idul Adha, gimana di kediaman Agan & Sista apakah besok akan dilaksanakan sholat Id atau tidak?
Malam ini akan mau nulis trit dari suatu berita lama soal vagina, yang dipublish tahun 2014 silam namun baru ane baca malam ini.
-SELAMAT MEMBACA-
Quote:
Para ilmuwan telah berhasil menanamkan organ vagina yang tumbuh di laboratorium ke dalam empat wanita, yang sekarang menikmati fungsi normal dan bebas rasa sakit.Wake Forest Institute for Regenerative Medicine
Kemajuan ilmiah yang menakjubkan telah diumumkan (10/04/2014) tentang keberhasilan jangka panjang dari jaringan manusia yaitu "regeneratif buatan laboratorium" antara Juni 2005 dan Oktober 2008, vagina yang dihasilkan laboratorium telah ditanamkan pada empat gadis remaja yang lahir dengan penyakit genetik langka. Hasil dari prosedur tersebut diterbitkan di jurnal sains Lancet, dan diumumkan bahwa hasilnya sangat baik.
Para pasien sekarang dapat berhubungan seks tanpa rasa sakit dan bahkan mengalami orgasme. Semua wanita itu lahir dengan penyakit genetik sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH), yang menyerang satu dari 4.500 anak perempuan. Sindrom ini merupakan kondisi sebagian organ reproduksi wanita, seperti uterus dan Miss V yang tidak berkembang, atau bahkan tidak ada sejak awal.
Organ vagina yang dikembangkan di laboratorium ditanamkan pada wanita berusia 13 hingga 18 tahun. Delapan tahun kemudian mereka semua memiliki fungsi organ normal, menurut Atlantida-Raya Rivera, yang merupakan penulis utama studi tersebut. “Biopsi (pengembalian) jaringan, pemindaian MRI, dan pemeriksaan internal menggunakan pembesaran semuanya menunjukkan bahwa vagina yang direkayasa memiliki susunan dan fungsi yang mirip dengan jaringan asli,” kata Rivera. Dr. Rivera adalah direktur HIMFG Tissue Engineering Laboratory di Mexico City, lokasi di mana operasi dilakukan.
Quote:
Gambar MRI dari vagina yang ditanamkanWake Forest Institute for Regenerative Medicine
Para peneliti telah menumbuhkan vagina di laboratorium, dan organ-organ tersebut bekerja secara normal pada empat pasien remaja yang termasuk orang pertama yang menerima implan seperti itu.
Para ilmuwan menumbuhkan setiap vagina dari sel pasien sendiri, dan kemudian menanamkannya kembali di tubuhnya. Sejauh ini pengobatan telah berhasil, dan pasien yang sekarang aktif secara seksual telah melaporkan fungsi normal.
Mengingat keberhasilan pasien tersebut, para peneliti dari Institut Kedokteran Regeneratif Universitas Wake Forest percaya bahwa pengobatan ini juga dapat diterapkan pada wanita yang menderita kanker vagina atau mengalami cedera serius. “Studi percontohan ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa organ vagina dapat dibangun di laboratorium dan digunakan dengan sukses pada manusia,” kata pemimpin tim Dr. Anthony Atala.
Ia menambahkan bahwa penelitian tersebut mencerminkan penerapan luas obat regeneratif. "Ini mungkin merupakan pilihan baru bagi pasien yang membutuhkan operasi rekonstruktif vagina. Banyak dari apa yang kami lakukan saat ini benar-benar berlaku untuk pasien yang memiliki kelainan bentuk atau organ abnormal untuk banyak kondisi lain, tentu saja, yang paling berbahaya adalah kanker dan juga pasien yang mungkin mengalami cedera di area tersebut," kata Atala.
Para ilmuwan awalnya memulai konstruksi organ dengan menggambar sampel otot dan sel pasien sendiri, dari alat kelamin luar pasien. Mereka mengekstrak sel dari jaringan, memperluasnya, dan mengerjakan setiap model menjadi bentuk vagina dengan bantuan biodegradable scaffolding (digunakan sebagai struktur rancangan sementara dengan sifat mekanik dan biologis tertentu mirip dengan aslinya).
Untuk membuat vagina yang dipersonalisasi, para peneliti mengambil sepotong kecil jaringan vulva, kurang dari setengah ukuran prangko, dari setiap pasien, dan kemudian membiarkan sel-sel itu berkembang biak di piring laboratorium.
Scaffold (struktur sementara) terbuat dari bahan biodegradable (dapat terurai)
Wake Forest Institute for Regenerative Medicine
"Kami dapat membentuk struktur khusus untuk setiap pasien, dan menempatkan perangkat ini dengan sel-sel ke dalam bioreaktor yang merupakan perangkat seperti oven dan memiliki kondisi yang sama dengan tubuh manusia selama sekitar satu minggu." kata Atala.
Scaffold diletakan di bioreaktor agar jaringan bisa tumbuh dan berkembang sebelum dipasangkan pada pasien.
Wake Forest Institute for Regenerative Medicine
Vagina terdiri dari dua lapisan utama dengan dua jenis sel: sel otot dan sel epitel vagina. Untuk membangun lapisan ini, para peneliti menempatkan satu jenis sel pada satu permukaan, terbuat dari bahan seperti kain, dan menempatkan jenis sel lainnya di sisi lain.
Sisi lain dari scaffolddilapisi dengan sel otot sebelum diinkubasi untuk kedua kalinya.
Wake Forest Institute for Regenerative Medicine
Setelah organ siap, dokter membuat rongga di tubuh pasien dengan pembedahan, dan menjahit satu sisi organ vagina ke lubang rongga dan sisi lainnya ke rahim.
"Seluruh proses memakan waktu sekitar lima hingga enam minggu, dari saat kami mengambil jaringan dari pasien hingga saat kami benar-benar menanam konstruksi rekayasa kembali ke pasien," kata Atala.
Ahli bedah membuat kanal di panggul pasien, di mana mereka bisa menanamkan setiap scaffold (struktur sementara) dan menempelkannya ke struktur reproduksi. Dari sana, tubuh mengambil alih untuk membentuk jaringan dan sel baru. Jaringan dan sel baru menempel pada struktur sementara dan tubuh akhirnya menggantikannya dengan organ aslinya sendiri.
Tes lanjutan menunjukkan jaringan buatan telah menyatu dengan jaringan asli sehingga kerusakannya tidak dapat dibedakan lagi. Setiap subjek implantasi kembali memiliki organ yang berfungsi normal dan hasrat seksual yang sehat.
Sebelum metode pengobatan ini, dokter mengandalkan pelebaran jaringan yang ada atau rekonstruksi organ dari bagian lain tubuh pasien, dalam bentuk cangkok kulit atau pengambilan jaringan dari bagian dalam rongga perut. Pelebaran jaringan untuk kasus yang lebih parah, operasi rekonstruktif menggunakan sepotong usus atau sepotong kulit untuk membuat organ vagina baru.
Namun, risiko komplikasi tinggi dengan teknik ini karena pengganti jaringan bukanlah jaringan vagina, kata Atala. "ini tidak ideal karena jaringan lain tidak melakukan fungsi yang sama," kata Atala.
Perbedaan lain antara metode lama dan yang baru adalah tidak adanya sel otot pada metode lama. Tanpa sel otot, vagina pasien bisa menyempit atau berkontraksi seiring waktu. Para peneliti memperkirakan tingkat komplikasi dari bentuk pengobatan ini sekitar 75 persen.
Berbeda dengan metode pengobatan lama, dalam metode baru, scaffold yang dibuat di laboratorium mulai terurai dalam beberapa bulan setelah operasi, hanya menyisakan jaringan. Jaringan tersebut tumbuh, membentuk otot dan sel epitel yang membentuk dinding vagina.
Enam bulan kemudian, pasien dapat menstruasi dan melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. “Setelah operasi, vagina dapat berfungsi secara normal,” kata Atala. "Mereka memiliki tingkat keinginan, gairah, kepuasan, dan orgasme yang normal." Beberapa mungkin juga dapat memiliki anak.
“Saya benar-benar merasa beruntung, karena saya akan memiliki kehidupan yang normal, benar-benar kehidupan normal,” kata seorang pasien yang tidak ingin disebutkan namanya dalam video yang disediakan oleh rumah sakit di Meksiko.
Penting untuk memberi tahu gadis-gadis lain yang memiliki masalah yang sama, bahwa penyakit mereka ada pengobatannya.
Ini juga merupakan terobosan besar dalam bidang kedokteran. Vagina yang berfungsi normal yang pernah dibuat di laboratorium. Karya Atala juga menunjukkan organ yang direkayasa di laboratorium dapat tumbuh di dalam tubuh manusia, yang membuka pintu bagi kemajuan potensial lainnya dalam bidang kedokteran.
Atala berharap teknik ini dapat digunakan untuk mengobati wanita yang menderita kerusakan akibat trauma, seperti kecelakaan mobil dan juga kanker. Wah bermanfaat sekali pak Atala.
Demikian trit ini, apakah GanSis juga baru tahu akan ini, atau hanya ane saja yang ketinggalan berita, silahkan tinggalkan jejak di bawah.
Ane pamit
Ia menambahkan bahwa penelitian tersebut mencerminkan penerapan luas obat regeneratif. "Ini mungkin merupakan pilihan baru bagi pasien yang membutuhkan operasi rekonstruktif vagina. Banyak dari apa yang kami lakukan saat ini benar-benar berlaku untuk pasien yang memiliki kelainan bentuk atau organ abnormal untuk banyak kondisi lain, tentu saja, yang paling berbahaya adalah kanker dan juga pasien yang mungkin mengalami cedera di area tersebut," kata Atala.
Para ilmuwan awalnya memulai konstruksi organ dengan menggambar sampel otot dan sel pasien sendiri, dari alat kelamin luar pasien. Mereka mengekstrak sel dari jaringan, memperluasnya, dan mengerjakan setiap model menjadi bentuk vagina dengan bantuan biodegradable scaffolding (digunakan sebagai struktur rancangan sementara dengan sifat mekanik dan biologis tertentu mirip dengan aslinya).
Untuk membuat vagina yang dipersonalisasi, para peneliti mengambil sepotong kecil jaringan vulva, kurang dari setengah ukuran prangko, dari setiap pasien, dan kemudian membiarkan sel-sel itu berkembang biak di piring laboratorium.
Quote:
Scaffold (struktur sementara) terbuat dari bahan biodegradable (dapat terurai)Wake Forest Institute for Regenerative Medicine
"Kami dapat membentuk struktur khusus untuk setiap pasien, dan menempatkan perangkat ini dengan sel-sel ke dalam bioreaktor yang merupakan perangkat seperti oven dan memiliki kondisi yang sama dengan tubuh manusia selama sekitar satu minggu." kata Atala.
Quote:
Scaffold diletakan di bioreaktor agar jaringan bisa tumbuh dan berkembang sebelum dipasangkan pada pasien.Wake Forest Institute for Regenerative Medicine
Vagina terdiri dari dua lapisan utama dengan dua jenis sel: sel otot dan sel epitel vagina. Untuk membangun lapisan ini, para peneliti menempatkan satu jenis sel pada satu permukaan, terbuat dari bahan seperti kain, dan menempatkan jenis sel lainnya di sisi lain.
Quote:
Sisi lain dari scaffolddilapisi dengan sel otot sebelum diinkubasi untuk kedua kalinya.Wake Forest Institute for Regenerative Medicine
Setelah organ siap, dokter membuat rongga di tubuh pasien dengan pembedahan, dan menjahit satu sisi organ vagina ke lubang rongga dan sisi lainnya ke rahim.
"Seluruh proses memakan waktu sekitar lima hingga enam minggu, dari saat kami mengambil jaringan dari pasien hingga saat kami benar-benar menanam konstruksi rekayasa kembali ke pasien," kata Atala.
Ahli bedah membuat kanal di panggul pasien, di mana mereka bisa menanamkan setiap scaffold (struktur sementara) dan menempelkannya ke struktur reproduksi. Dari sana, tubuh mengambil alih untuk membentuk jaringan dan sel baru. Jaringan dan sel baru menempel pada struktur sementara dan tubuh akhirnya menggantikannya dengan organ aslinya sendiri.
Tes lanjutan menunjukkan jaringan buatan telah menyatu dengan jaringan asli sehingga kerusakannya tidak dapat dibedakan lagi. Setiap subjek implantasi kembali memiliki organ yang berfungsi normal dan hasrat seksual yang sehat.
Sebelum metode pengobatan ini, dokter mengandalkan pelebaran jaringan yang ada atau rekonstruksi organ dari bagian lain tubuh pasien, dalam bentuk cangkok kulit atau pengambilan jaringan dari bagian dalam rongga perut. Pelebaran jaringan untuk kasus yang lebih parah, operasi rekonstruktif menggunakan sepotong usus atau sepotong kulit untuk membuat organ vagina baru.
Namun, risiko komplikasi tinggi dengan teknik ini karena pengganti jaringan bukanlah jaringan vagina, kata Atala. "ini tidak ideal karena jaringan lain tidak melakukan fungsi yang sama," kata Atala.
Perbedaan lain antara metode lama dan yang baru adalah tidak adanya sel otot pada metode lama. Tanpa sel otot, vagina pasien bisa menyempit atau berkontraksi seiring waktu. Para peneliti memperkirakan tingkat komplikasi dari bentuk pengobatan ini sekitar 75 persen.
Berbeda dengan metode pengobatan lama, dalam metode baru, scaffold yang dibuat di laboratorium mulai terurai dalam beberapa bulan setelah operasi, hanya menyisakan jaringan. Jaringan tersebut tumbuh, membentuk otot dan sel epitel yang membentuk dinding vagina.
Enam bulan kemudian, pasien dapat menstruasi dan melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. “Setelah operasi, vagina dapat berfungsi secara normal,” kata Atala. "Mereka memiliki tingkat keinginan, gairah, kepuasan, dan orgasme yang normal." Beberapa mungkin juga dapat memiliki anak.
“Saya benar-benar merasa beruntung, karena saya akan memiliki kehidupan yang normal, benar-benar kehidupan normal,” kata seorang pasien yang tidak ingin disebutkan namanya dalam video yang disediakan oleh rumah sakit di Meksiko.
Penting untuk memberi tahu gadis-gadis lain yang memiliki masalah yang sama, bahwa penyakit mereka ada pengobatannya.
Ini juga merupakan terobosan besar dalam bidang kedokteran. Vagina yang berfungsi normal yang pernah dibuat di laboratorium. Karya Atala juga menunjukkan organ yang direkayasa di laboratorium dapat tumbuh di dalam tubuh manusia, yang membuka pintu bagi kemajuan potensial lainnya dalam bidang kedokteran.
Atala berharap teknik ini dapat digunakan untuk mengobati wanita yang menderita kerusakan akibat trauma, seperti kecelakaan mobil dan juga kanker. Wah bermanfaat sekali pak Atala.
Demikian trit ini, apakah GanSis juga baru tahu akan ini, atau hanya ane saja yang ketinggalan berita, silahkan tinggalkan jejak di bawah.
Ane pamit
sumber :
@raeuki2021
pakisal212 dan 23 lainnya memberi reputasi
24
8.3K
80
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru