• Beranda
  • ...
  • Domestik
  • Legenda Danau Tolire di Ternate, Mitos dan Aroma Mistis yang Menyelubunginya

enyahernawatiAvatar border
TS
enyahernawati
Legenda Danau Tolire di Ternate, Mitos dan Aroma Mistis yang Menyelubunginya
Spoiler for Danau Tolire Besar:


Assalamualaikum Sahabat Kaskuser semua. Hai, hai, hai! Jumpa lagi, ya, dengan Enya, masih di thread jalan-jalan mengeksplor negeri sendiri.

Kali ini Enya akan mengulik tentang danau indah di lereng Gunung Gamalama, Ternate, yakni DANAU TOLIRE.

Danau Tolire ini berada di Desa Takome, Ternate Barat. Berjarak sekitar 20 kilometer atau 30-45 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor dari pusat Kota Ternate.

Banyak kisah mengenai danau ini. Dari kisah alami berdasarkan ilmu pengetahuan, hingga ke mitos dan legenda mistis yang menyelimuti terjadinya danau tersebut.

Yuk, ah, kita telusuri ....

Spoiler for Gerbang masuk ke Danau Tolire Besar:


***EHZ***

Enya ingat dahulu, ketika naik pesawat ke Yogyakarta. Menjelang masuk ke kota bekas Kerajaan Mataram itu, pesawat Garuda yang Enya tumpangi bermanuver, terbang berputar mengelilingi Gunung Merapi. Sang pilot saat itu meminta kami--para penumpang--mengintip ke arah jendela untuk melihat pemandangan sambil sang pilot menjelaskan sedikit kisah tentang Yogyakarta dengan Gunung Merapinya.

Meski sebentar dan hanya garis besarnya saja, tetapi momen unik itu sungguh sangat berkesan. Dan Enya yakin, kejadian tersebut telah memancing rasa ingin tahu para penumpang, salah satunya, ya, Enya, yang saat itu baru saja akan kuliah di Kota Pelajar tersebut.

Nah, begitu pun dengan Danau Tolire ini. Pasti akan terlihat semakin cantik jika diintip dari udara ketika kita naik pesawat, baik saat take off maupun saat akan landing. Kita bisa mengamati kedua Danau Tolire ini dengan jelas. Lebih bagus lagi ditambah sedikit cerita tentang danau ini oleh kru pesawat. Ya, enggak usah panjang-panjanglah, cukup intinya saja. Yakin, deh, sama seperti saat Enya ke Yogyakarta dahulu, penumpang yang mungkin belum pernah mendengar tentang danau ini pasti akan tergelitik juga hatinya dan menjadi ingin tahu. Atau bahkan mungkin akan berkunjung ketika ada kesempatan. Ini mungkin, lho, ya .... Namanya juga usaha jika kita ingin mengembangkan pariwisata dalam negeri sendiri, hehehe.

Oh ya, ternyata ada dua Danau Tolire, ya. Danau Tolire Besar yang berada di lereng Gunung Gamalama dan Danau Tolire Kecil yang berada di bibir pantai.

Jarak kedua danau ini lebih kurang sekitar 900 meter jika kita mengukurnya mengikuti jalur jalan biasa yang dilewati kendaraan bermotor. Namun, jika diukur secara garis lurus, maka jarak kedua danau ini berkisar 200-300 meter saja.


***EHZ***

Saat kami datang melihat danau, hari masih pagi. Belum ada pengunjung, baru kami satu-satunya. Bisa jadi karena kepagian, bisa jadi juga karena sedang pandemi. Waktu itu kami tidak dipungut bea masuk meski ada bapak petugas yang sedang berjaga di sana.

Sebenarnya kedatangan kami ke Danau Tolire ini awalnya hanyalah karena rasa penasaran, ingin membuktikan cerita seorang sahabat yang sudah duluan mengunjungi danau tersebut. Katanya, sekuat apa pun kita melempar sesuatu ke dalam danau, tidak akan pernah jatuh sampai menyentuh airnya. Sepertinya hukum gravitasi bumi tidak berlaku di Danau Tolire ini. Begitu katanya. Dan bagaimana kami tidak penasaran?

Tentu saja kami tidak sabar ingin membuktikan kebenaran cerita tersebut. Satu keluarga--kami anak beranak--mencoba melempar batu. Subhanallah, benar, kami tidak pernah melihat batu yang kami lempar itu sampai atau menyentuh air danaunya. Tidak ada riak yang terlihat meski kami telah mengganti batunya dengan batu yang lebih besar. Batu yang kami lempar seperti hilang begitu saja.

Saking penasarannya, kami pun sampai memeriksa hingga ke pinggir batas tanahnya. Karena berbahaya dan tidak ada pagar pembatas, kami pun ditegur dan dilarang oleh Bapak Petugas agar tidak terlalu ke pinggir, khawatir tanah tersebut longsor.

Spoiler for Pinggir Danau Tolire Besar tanpa pagar pengaman:


Saat berada di pinggir itulah kami melihat seperti ada riak yang berjalan, seperti sesuatu yang sedang bergerak, berenang dari sisi lain danau menuju bagian tengahnya.

"Eh, Bi, Mi, itu kok seperti buaya, ya? tanya si kecil, yang membuat otak kami jadi berpikir tentang binatang tersebut. Spontan saya merekamnya.

Jika dari ketinggian sekitar 50 meter saya bisa melihat dengan cukup jelas sesuatu yang panjang dan sedang berenang itu, bisa saya pastikan juga bahwa sesuatu yang bergerak itu berukuran lumayan besar.

Penasaran, sambil memesan kopi, kami pun bertanya kepada ibu yang berjualan di kantin, satu-satunya kantin yang buka pagi itu. Si ibu ternyata penduduk asli yang tinggal di daerah situ. Kami ceritakan tentang kisah melempar batu, juga tentang sesuatu yang kami lihat tadi, sesuatu yang besar dan sedang berenang, yang oleh si kecil disebut buaya.

Asli, kami kaget ketika si ibu mengatakan bahwa itu memang buaya--buaya putih. Kata si ibu itu lagi, kami ini beruntung bisa melihat buaya putih tersebut karena tidak semua orang bisa melihatnya, dan sudah lama buaya tersebut tidak memperlihatkan diri.

Duuuh, benarkah kami ini beruntung bisa melihat buaya putih yang menjadi mitos di Danau Tolire tersebut? Sepertinya iya. Kami beruntung bisa membuktikan adanya buaya di Danau Tolire Besar tersebut.

Setelah mendengar cerita si ibu kantin tentang buaya putih dan sedikit legenda tentang danau tersebut, saya pun segera mencari tahu, apa dan bagaimana kisah dibalik Danau Tolire ini.

***EHZ***

ASAL MUASAL DANAU TOLIRE

Kalau secara keilmuan, menurut Ahli Geologi Maluku Utara--Dedy Arif--danau ini dahulunya merupakan sebuah desa. Akibat gempa dari aktivitas vulkanik yang memicu terjadinya erupsi pada tanggal 7 September tahun 1775, menyebabkan desa tersebut menghilang, tenggelam bersama seluruh penghuninya, membentuk lubang raksasa seperti danau. Jadi, danau tersebut adalah danau kawah yang terjadi karena letusan Gunung Gamalama tersebut.

Danau ini luasnya sekitar 50.000 meter persegi atau 5 hektare. Karena berbentuk lubang raksasa, jarak ketinggian danau dari pinggir tanah bagian atas hingga ke permukaan airnya lebih kurang 50 meter. Untuk air danaunya sendiri--dari berbagai sumber--hingga saat ini belum ada orang yang mengukur kedalamannya. Akan tetapi, menurut para tetua dahulu, danau ini dalamnya berkilo-kilometer langsung berhubungan dengan laut.

Namun ternyata, tidak semua orang yang berpendapat sama tentang kejadian danau tersebut secara ilmiah, terutama bagi penduduk setempat yang mendiami daerah di sekitar Danau Tolire ini. Menurut mereka, jika memang Danau Tolire ini adalah kawah, mengapa letaknya tidak berada di puncak Gunung Gamalama tersebut?

***EHZ***

Menurut legenda setempat, konon dahulu, Danau Tolire ini adalah sebuah desa yang terkena kutukan disebabkan dosa besar--hubungan terlarang antara ayah dan putrinya.

Sang ayah, yang merupakan pemimpin desa yang saat itu dihormati, telah melakukan perbuatan zina dengan anak kandungnya sendiri. Hubungan intim tersebut ketahuan, membuat penduduk desa marah dan mengusir mereka.

Karena tidak tahan menanggung hukuman sosial, dipermalukan dan malu ketahuan, sang ayah dan putrinya ini pun melarikan diri. Namun, belum sempat pergi, terjadilah gempa bumi dahsyat melanda desa tersebut yang dipercaya sebagai hukuman dari Tuhan.

Dari retakan-retakan tanah akibat gempa, muncullah air dalam jumlah besar yang akhirnya menenggelamkan seluruh desa beserta penghuninya. Dan desa yang ditenggelamkan itu pun menjelma menjadi danau raksasa yang diberi nama Danau Tolire Besar.

Spoiler for Danau Tolire Besar:


Pada saat gempa terjadi, rupanya sang putri sempat melarikan diri hingga ke pesisir pantai. Akan tetapi, hukuman Tuhan tak berhenti sampai di situ. Gempa juga terjadi di tempat sang putri berdiri dan membuat tanah di sekitarnya pun amblas menciptakan danau baru yang lebih kecil, dikenal dengan sebutan Danau Tolire Kecil.

Spoiler for Danau Tolire Kecil:


Spoiler for Pantai Danau Tolire Kecil:


Sebuah bencana karena perbuatan zina tidak hanya menimpa pelakunya saja. Akan tetapi, hampir semua penduduk desa juga terkena dampaknya. Mereka pun ikut tenggelam, terkubur bersamaan dengan tenggelamnya desa tersebut. Mitosnya, para penduduk yang tenggelam itu menjelma menjadi buaya putih yang bertugas sebagai penjaga Danau Tolire Besar.

Mengenai cerita tentang buaya putih tersebut, jujur, kami pun merasa telah melihatnya. Dan karena cerita itu pulalah warga setempat tidak ada yang mau menangkap ikan atau mandi di danau ini.

Selain itu, masih ada mitos lain menurut penduduk asli. Konon kabarnya banyak tersimpan harta karun milik masyarakat Kesultanan Ternate yang disimpan di dasar Danau Tolire Besar ini.

Saat perang dengan Portugis abad 15, rakyat Ternate dengan sengaja membuang harta mereka ke dalam danau agar tidak bisa dirampas oleh penjajah tersebut.

Meski belum bisa dibuktikan keabsahannya, tetapi pernah ada yang mencoba mendeteksinya dengan sonar dan memang ada indikasi terdapat benda-benda logam di dasar danau tersebut. Jika memang benar, adakah orang yang akan berani mencoba mengambilnya?

***EHZ***

Jujur saja, legenda seperti ini sebenarnya bak aib yang kisahnya terbawa sepanjang hayat. Namun walau demikian, legenda yang secara turun-temurun telah dipercayai oleh masyarakat setempat ini masih tetap dilestarikan. Tentu saja ada maksud dibalik semua itu, agar kisah tragis ini bisa diambil hikmahnya, menjadi pelajaran hidup bagi generasi selanjutnya untuk tidak melakukan perbuatan tercela--berzina--yang bisa menimbulkan bala dan hukuman dari Yang Mahakuasa, tidak hanya untuk pelaku, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.

Ternate, 16 Juli 2021

***EHZ***

Catatan:
Foto adalah dokumen pribadi. Sebagian tulisan adalah opini disertai penambahan informasi dari sumber lain, linklink link.
Diubah oleh enyahernawati 19-03-2024 11:44
cheria021
limpahkurnia280
limpahkurnia212
limpahkurnia212 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
6.8K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
Domestik
icon
10.2KThread3.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.