Mungkin sebagian agan-sista sudah pernah dengar mengenai (maaf) 'kampung idiot', dan sebagian lagi belum pernah dengar sama sekali. Tapi tahukah agan-sista kondisinya sekarang?

Oke, ane informasikan dari awal. So, cekidot!!!

Kampung idiot adalah beberapa desa yang terletak di Kabupaten Ponorogo. Diantaranya adalah Desa Sidoharjo, Desa Karangpatihan dan Desa Krebet. Julukan kampung idiot mulai dikenal setelah beberapa media termasuk media asing menyoroti jumlah penduduk desa-desa tersebut yang mengalami down syndrome pada sekitar tahun 2008. Saat itu, kurang lebih 400 warga desa mengalami down syndrome atau dengan kata lain hampir setiap rumah terdapat setidaknya 1 penghuni yang menderita down syndrome.

Bagaimana awal mula bisa begitu banyak penderita down syndrome di desa-desa tersebut? Dijelaskan oleh Eko Mulyadi, Kepala Desa Karangpatihan bahwa mulanya dari terjadinya kegagalan panen besar-besaran pada tahun 1960. Banyak ibu hamil yang mengkonsumsi makanan seadanya seperti umbi-umbian. Akibatnya, banyak anak yang dilahirkan mengalami kekurangan gizi & yodium. Sejak saat itu, warga di desa-desa tersebut hidup dibawah garis kemiskinan. Rata-rata penghasilan mereka hanya sekitar Rp. 300.000 - Rp. 500.000 per bulan.

Warga desa-desa tersebut banyak yang menderita bisu, tuli, gangguan penglihatan, malnutrisi dan lumpuh. Kondisi seperti ini terjadi secara terus menerus sampai beberapa tahun lalu. Pekerjaan utama warga desa-desa tersebut adalah sebagai buruh tani, meskipun dengan kondisi tanah yang banyak mengandung kapur. Hasilnya tidak banyak yang bisa diharapkan. Sedangkan makanan pokok mereka adalah tiwul (ubi kayu).

Setelah masifnya pemberitaan di media massa, banyak bantuan berdatangan dari berbagai pihak. Bantuan makanan dan lainnya sangatlah melimpah, namun hal ini menciptakan kebiasaan yang tidak baik bagi warga desa-desa tersebut. Mereka jadi seperti ketergantungan dan hanya menjadikan warga menjadi meminta-minta saja.

Kondisi seperti ini membuat Eko Mulyadi beserta aparat setempat dan relawan tergerak untuk membuktikan bahwa mereka bisa diberdayakan. Melalui 'Rumah Harapan', Eko memberikan pelatihan-pelatihan kepada warga setempat agar bisa terentas dari garis kemiskinan.

Pelatihan-pelatihan seperti pembuatan keset dengan memanfaatkan kain perca yang didapat dari bahan yang terbuang dari pabrik textile, berternak ayam dan lele, sampai pembuatan kerajinan seni lukis gencar diberikan kepada warga-warga Desa setempat.

Kini, keadaan 'kampung idiot' sudah jauh lebih baik dari beberapa tahun lalu. Semoga pihak-pihak yang berperan bisa terus berlanjut melakukan aksinya dalam pengentasan kemiskinan bisa sepenuhnya tercapai di desa-desa tersebut dan bisa mencapai kondisi untuk menjadi desa mandiri dan sejahtera. Pemerintah pusat juga diharapkan bisa memberikan perhatian yang lebih baik mengenai kondisi masyarakatnya yang masih berada dibawah garis kemiskinan. Baik di desa-desa tersebut maupun di daerah lain. Ane yakin masih banyak kemiskinan yang terjadi di daerah lain.

Sekian thread dari ane, semoga agan sista dapat menikmati membacanya. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan TS agar tercipta artikel lain yang lebih berkualitas. Ada kurang atau lebihnya, ane minta maaf.

creator: |senseye|

inspired by: bbc, abc australia,okezone