kutilkuda1202
TS
kutilkuda1202
Anakku Hasil Selingkuh dengan Sahabat Suamiku

Note: thread ini adalah kisah nyata yang dialami oleh narasumber. Ts kutilkuda menceritakan kembali dalam bentuk tulisan. Nama, lokasi dan identitas pribadi disamarkan. Mohon maaf bila ada kesamaan nama maupun kisah hidup.


Selamat malam, pagi, siang ataupun sore kaskusers semuanya. Perkenalkan namaku Yanti. Aku adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus buka usaha kecil-kecilan di warung sederhana. Kali ini aku akan menceritakan kisah nyata dalam hidupku yang aku simpan rapat-rapat. Tetapi aku ingin menceritakan rahasia ini karena aku ingin memohon masukan dari kalian. Aku ingin ada saran dari kaskusers semua, yang barangkali bisa memberikan secercah jalan keluar atau ide brilian bagiku mengenai kondisi masalah hidupku.

Ada suatu istilah yang berkata jangan bermain api kalau tidak mau terbakar, dan ada pula peribahasa yang berkata bahwa sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, akan bau juga. Dan kedua kalimat itu ternyata benar terjadi dalam hidupku. Aku sudah berada dalam kondisi terbakar dalam masalah yang telah kubuat sendiri. Bagaimanapun aku tidak bisa memperbaiki dan tidak bisa mengingkari lagi, bahwa ini semua telah terjadi.

Semua masalah ini berawal saat suamiku sering memakiku saat marah dan memukulku hingga bahkan ditendang olehnya. Suamiku mulai melakukan tindakan kasar saat pernikahan kami sudah menginjak usia 17 tahun. Anak kami yang pertama pun sudah berusia 15 tahun, serta anak kedua sudah 10 tahun. Tetapi suamiku masih saja melakukan kekerasan itu padaku tidak didepan anak anak.

Aku merasa lelah dan hancur saat itu. Aku rasanya tidak tahan dengan kondisi tersiksa saat itu. Suamiku menjadi garang seperti itu karena ia mengalami stress PHK. Saat itu ia di PHK dan menjadi pengangguran. Karena ia tidak ada penghasilan dan kesulitan ekonomi keluarga tidak bisa dibendung lagi, maka ia menjadi frustasi dan melampiaskan amarahnya pada ku. Aku menjadi samsak tempat luapan amarahnya dan menjadi semakin hancur. Sedangkan anak anak juga terkena imbasnya, karena mereka tak lagi bisa berkomunikasi dengan baik pada ayah mereka.

Setiap kali ia dirumah, rasanya seperti neraka. Maka aku sering meminta nya pergi memancing atau mencari pekerjaan daripada di warung atau rumah denganku sama saja menyiksa hidupku. Aku pun jadi lebih nyaman bekerja di warung demi menambah pemasukan. Disaat itulah aku mulai mengenal Mas Sasmito. Ia adalah sahabat suamiku. Memang ia tak setampan suamiku, tetapi dari mental ia lebih stabil. Perawakannya tinggi, kuliat gelap dan memakai kacamata. Ia lebih kalem dan tenang daripada suamiku. Ia adalah sahabat suamiku sejak kecil. Ia sering makan di warung tempat ku berjualan, dan ia lah satu satunya orang yang bisa aku ajak diskusi mengenai kondisi suamiku.

Curhat, curhat dan curhat. Lama lama jadi mesra. Dan akhirnya kami makin hari makin cinta. Kami pun menjalin asmara terlarang. Ia sudah menikah dengan Mbak Atin yang adalah cucu dari adik nenek ku. Karena ia masih kerabat dengan ku, maka tidak ada kecurigaan antara istri Mas Sas dan suamiku terhadap kami berdua. Aku tahu aku salah. Tapi rasa cinta ini datang disaat yang tepat.

Saat hatiku hancur berkeping-keping, suamiku yang kucintai menyakitiku secara fisik dan mental. Tapi demi anak anak aku mencoba bertahan. Aku seorang wanita harus jadi tulang punggung dan masih saja disakiti. Akhirnya kutemukan seseorang yang menjadi pengobat luka lara hati ini. Sakit hati inipun menemukan penyembuhnya, meski dia suami saudaraku sendiri, sekaligus sahabat suamiku.

Hubungan gelap dan terlarang ini ternyata membawaku kepada lembah kelam. Aku semakin jatuh dan terlarut dalam gelora asmara. Aku dan Mas Sas semakin liar dan tidak terkendali. Kami melakukan hubungan layaknya suami istri dan bahkan kami lebih mesra daripada hubungan kami dengan pasangan sah kami. Semakin dalam nya hubungan ini, ternyata membuahkan hasil yaitu kehamilan.

Untungnya aku dan suamiku juga tetap aktif dalam hubungan biologis suami istri. Sehingga kita aku hamil dari mas Sas, suamiku tahunya hamil dari dia. Dan akhirnya aku hamil anak ketiga dan suamiku masih menganggur saja. Untungnya mas Sasmito benar benar bertanggung jawab dan selalu memberiku uang bulanan tanpa sepengetahuan istri dan suamiku. Hingga anak ku berusia 2 tahun, mas Sasmito tetap memberikan uang tiap bulannya. Aku pun menjadi selingkuhan yang selalu setia padanya.

Tetapo nasibku memang benar benar membuatku penuh pilu layaknya kisah drama protagonis yang membuat hari hariku penuh sembilu. Mas Samsito meninggal dunia di usia anak kami 2 tahun. Ia mengalami kecelakaan di saat hujan deras Bulan Desember tahun itu. Rasanya hancur dan benar benar remuk. Padahal dua malam sebelumnya, ia tidur denganku di warung dan benar benar mesra. Malam itu menjadi malam terakhir aku bersama almarhum. Dan anakku pun harus berpisah dengan ayah kandungnya.

Sejak itulah, aku merahasiakan kisah ini. Kututup rapat rapat dan ku kubur dalam dalam. Terhapus dan sirna termakan waktu. Cukup aku, mas Sasmito dan Allah yang tahu. Agra, nama anak kami, menjadi bukti cinta terlarang dan rahasia antara aku dan Alhamarhum Mas Sasmito.

Namun....
Muncullah masalah baru. Saat ini Agra telah berusia 11 tahun. Kejadian masa lalu di tahun 2012 mengenai kematian mas Sasmito telah ku kubur rapat rapat, bersama dengan kisah cinta kami yang terjalin sejak 2006 hingga 2012. Anak pertamaku saja sudah 30 tahun, ia bahkan berencana akan menikah tahun depan. Aku benar sudah menghapus kenangan itu. Suamiku juga sudah bekerja, dan ia tidak lagi berlaku kasar. Apalagi kami sudah tua, usia kami 50 tahunan. Namun, beberapa hari lalu suamiku melihat suatu hal pada Agra.

Kata suamiku, Agra bertingkah seperti Sasmito. Ia berkata begini:
Bu, lihat deh si Agra. Kok makin kesini, tingkahnya mengingatkanku sama sahabatku si Sasmito saat kecil. Persis banget. Cara dia bergaya, cara bercanda, cara duduk saat nonton tv, cara marah dan semua perilakunya persis si Sasmito waktu kecil. Lihat agra marah begini, persis kayak sasmito. Oh sahabatku kok udah pulang duluan ya. Semoga tenang di alam sana.


Untungnya golongan darah Agra itu O. Krena golongan darah aku O dan suamiku A. Saat dulu suamiku bertanya, kata dokter masuk akal karena golongan darah kami berdua berkemungkinan menurunkan golongan darah O. Tetapi yang kutakutkan saat ini, yaitu aku takut kalau Agra tumbuh semakin besar dan benar benar menjadi sosok fotocopy mas Sasmito. Kalau benar benar itu terjadi, suamiku akan curiga dan bisa saja ia akan membahas golongan darah dan bahkan tes DNA. Aku takut akan semual hal dalam diri Agra yang dapat menimbulkan kecurigaan. Aku takut suamiku tahu aku selingkuh.

Aku takut kalau suamiku akan tahu kalau Agra adalah anak dari Sasmito sahabatnya......

Apa yang harus ku lakukan?

Sekian.
Yanti, Jateng 2021




bukhoriganb.omatpolibagri18
polibagri18 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
8K
41
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.