i.am.legend.
TS
i.am.legend.
Jerinx SID: Saya Tidak Pernah Bilang Jika Covid itu Tidak Ada!



Dianggap Tidak Percaya Covid 19, Jerinx SID: Saya Tidak Pernah Bilang Jika Covid itu Tidak Ada!!


KABAR LUMAJANG – Banyak orang yang menganggap bahwa Jerinx SID adalah orang yang tidak percaya pada Covid-19.

Pendapat itu muncul akibat nama Jerinx yang kerap kontroversi dengan cara berpikirnya yang sedikit berbeda.

Pandangan Jerinx mengenai Covid-19 yang tidak sependapat dengan kebanyakan orang, membuat dirinya kerap dicap sebagai orang yang tidak percaya bahwa virus itu benar-benar ada.

Dengan banyaknya pendapat yang salah mengenai dirinya. Akhirnya pria bernama asli I Gede Ari Astina tersebut memberikan klarifikasi.

“UNTUK TERAKHIR KALINYA SAYA TEGASKAN- saya TIDAK PERNAH bilang jika C19 itu TIDAK ADA,” ucap Jerinx, sebagaimana dilansir KabarLumajang.com dalam unggahan Instagram pribadinya @jrxsid pada 1 Juli 2021.

Suami dari Nora Alexandra itu mengungkap bahwa dirinya tidak pernah mengatakan bahwa Covid-19 itu tidak ada.

Bahkan ia juga mengatakan penegasan yang ia unggah tersebut merupakan ungkapannya yang terakhir mengenai masalah ini.

Jika memang ada orang yang dapat membuktikan bahwa dirinya pernah mengatakan bahwa Covid-19 itu tidak ada, jerinx mempersilahkan.

“yang bisa membuktikan sebaliknya, silahkan,” lanjutnya.

Jerinx pun mengaku dalam segala kesempatan diskusi publik ia selalu mengucapkan bahwa Covid-19 itu ada namun tidak berbahaya maupun mematikan.

Bahkan ia mengaku bahwa pendapatnya juga dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo dan mantan Kemenkes Terawan.

“yang SELALU saya utarakan dalam SETIAP KESEMPATAN DISKUSI PUBLIK adalah C19 itu ADA namun TIDAK BERBAHAYA apalagi mematikan (Jokowi dan Terawan juga kemukakan hal serupa),” ucap Jerinx.

Pria dengan banyak tato tersebut juga mengatakan bahwa sebelum adanya pandemi memang banyak virus lain yang berbahaya bagi lansia dan orang dengan penyakit bawaan.

Hal tersebut juga ia sebutkan dengan berbagai data statistik yang sumbernya ia sertakan dalam unggahan tersebut.

“Dan bukankah sejak sebelum plandemi juga ada banyak VIRUS lain yang memang BERBAHAYA bagi lansia dan penyandang riwayat penyandang riwayat komorbid akut? Bukankah sblm plandemi juga banyak manusia yg meninggal, dan STATISTIK MEMBUKTIKAN sebelum dan sesudah plandemi angka kematian RELATIF sama (cek unggahan @jeg.bali kemarin) — pekan lalu Wagub Bali, Cok Ace, juga kemukakan hal serupa — tentu dalam konteks statistik di Bali,” ucap Jerinx

“Bedanya, sejak 2020 ada “sistem baru” yg mengarahkan semua penyakit menjadi C19. Cek statistik kematian akibat penyakit selain C19, semuanya MENURUN bahkan nyaris HILANG karena hampir semua penyakit dilabeli sbg C19,” lanjutnya.

Jerinx mengungkap bahwa terdapat sistem baru sehingga segala penyakit dan orang yang meninggal diarahkan menjadi Covid-19.

Bahkan ia juga menganalogikan ini dengan kemungkinan mati tertimpa piano saat sedang berenang yang lebih tinggi dibandingkan kematian akibat Covid-19.

“C19 memilki 99,8% Survival Rate (lebih tinggi dari statemen resmi pak JKW — 94%) yg jika DILOGIKAKAN artinya kemungkinan anda mati ketimpa PIANO klasik tahun 1955 saat anda berenang di tengah pantai Kuta jam 4 pagi itu LEBIH TINGGI ketimbang mati kena C19,” lanjut Jerinx.

Jerinx mengajak pembaca postingannya untuk berpikir sisi kewajaran mengenai dampak akibat sistem itu dan pandemi yang membuat semua orang ketakutan.

"Sekkarang coba Tanyakan secara SERIUS hal ini ke versi TERJUJUR dari diri anda; Wajar tidak jika SISI KEMANUSIAAN kita diobrak abrik, ekonomi bangsa KITA dihancurkan, mental anak KITA dibuat idiyot dgn sekolah online, budaya, tradisi & agama ditekan dan dilemahkan... HANYA KARENA KITA TAKUT DGN VIRUS YG DAYA BUNUHNYA DI BAWAH 1% ini? Masuk akal gak?,” ungkap penabuh drum grub band SID itu.

Terakhir Jerinx menyebut bahwa orang yang berani hidup juga harus berani mati.

“Selain memiliki kodrat sbg makhluk Sosial, manusia juga terlahir dengan naluri Filosofis — dan secara filosofi, MANUSIA YG RELA MENYERAHKAN SEMUA KEMERDEKAANNYA KARENA RASA TAKUT YG IRASIONAL & BERLEBIHAN ADALAH MANUSIA YANG TIDAK SIAP HIDUP. Berani “Hidup”? Ya harus berani “Mati”!,” lanjutnya.***
sumber

******



Unik, sekaligus bodoh. Mungkin itu yang pantas disematkan kepada Jerinx. Dan orang-orang seperti Jerinx bukan cuma 1 atau 2. Banyak sebenarnya yang sepemikiran dengan Jerinx. Dan lebih banyak lagi yang bodohnya berlipat ganda yang dibungkus propaganda agama, kebencian etnis bahkan negara, hingga melupakan kaidah dan norma-norma agama itu sendiri, seolah mereka merasa paling benar, sampai tak sadar jika mereka menjadi bahan tertawaan semata.

Namun, khusus mengenai fenomena orang-orang seperti Jerinx ini, kita tak bisa hanya melihat dari satu sisi seperti kita melihat mereka yang selalu antipati dengan masalah Covid ini dari sisi kepercayaan agama tertentu. Berbeda. Kenapa berbeda? Karena orang-orang seperti Jerinx sama sekali tidak berlindung dalam jargon agama. Mereka justru mempunyai dasar pemikiran sendiri, dan biasanya mereka terjebak dalam logikanya sendiri, sehingga sulit untuk keluar. Entah karena gengsi. Entah karena kepalang basah. Entah karena tak sanggup merubah pendapatnya agar tak malu hati.

Untuk membahas fenomena tentang Jerinx ini, TS akan membagi kedalam beberapa bahasan.


Pertama: Merasa Punya Pendukung


Jerinx merasa besar. Dan biasanya yang merasa besar, selalu merasa paling benar. Jerinx merasa bahwa dia adalah tokoh muda yang harus diperhitungkan. Sesuai dengan aliran musiknya yang anti kemapanan, Jerinx dibius oleh dunianya sendiri. Jerinx merasa bahwa Bali adalah miliknya, yang tak boleh diganggu gugat oleh pihak manapun juga, sehingga setiap yang bersinggungan dengan Bali, maka dia akan agresif menyerang, tak peduli siapapun juga. Dan terkadang, dalam memandang seseorang, jika orang lain diserang seseorang, lalu dia mendiamkan, itu tidak selalu bisa dianggap takut. Bisa jadi orang yang diserang itu merasa tidak selevel dengan yang menyerang. Menganggap yang menyerang itu gila, sakit jiwa, dan hanya perlu didiamkan daripada dianggap sakit jiwa juga. Bergitulah yang terjadi dengan orang-orang yang diserang oleh Jerinx, termasuk Presiden Jokowi dan Bu Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan.

Tapi akan berbeda dengan tipikal orang-orang seperti Jerinx. Dia akan makin jumawa dan tinggi hati jika orang yang diserangnya diam atau tak melanjutkan perdebatan. Dan banyak sekali orang-orang seperti ini di sosial media atau forum-forum seperti Kaskus. Mereka akan terus menyerang seperti seorang troller dengan segala hinaan, cacian, logika sesat, fitnah, bahkan pelintiran kata-kata, sekedar untuk memuaskan syahwat keakuannya, agar dibilang keluar sebagai pemenang.

Dan untuk Jerinx sendiri, karena Jerinx merasa besar, punya pendukung, maka Jerinx tak lagi bisa menempatkan posisinya. Asal beda! Itu lumrah berlaku pada seseorang, pada sebuah ormas, pada sebuah partai. Asal beda. Yang dicari? Jelas popularitas semata. Jelas. Karena semua mata, semua media akan terus menguntitnya, menunggu komentarnya, tak peduli yang keluar itu sampah atau sesat.




Kedua: Pemuja Teori Konspirasi


Dalam sebuah fenomena pandemi atau kejadian aneh tentang keberadaan Alien dan UFO, selalu ada teori konspirasi yang dibangun oleh beberapa pihak. Dan biasanya teori konspirasi ini selalu dilontarkan oleh mereka yang terdoktrin oleh Teori Dunia Baru, dan dilain pihak, dilontarkan juga oleh mereka yang terdoktrin agama tertentu. Jika mereka yang tergila-gila dengan teori konspirasi Dunia Baru atau New Word Order selalu menyalahkan The Invicible Hand atau tangan yang tak nampak, yang katanya memegang kendali atas perubahan global dunia seperti Keluarga Rothschild, Iluminati, dan lainnya, maka mereka yang berpatokan pada doktrin agama pasti akan mengatakan bahwa itu adalah tipu daya Dajjal, Yahudi, Komunis, Liberalis, dan lain-lain. Itu-itu saja berputarnya.

Inilah yang jadi landasan berpikir Jerinx. Konspirasi Global. Jerinx merasa bahwa masalah pandemi Covid ini adalah konspirasi tingkat tinggi antara WHO, Bill Gates, Keluarga Rothschild, dan negara-negara Barat. Hal ini bukan tanpa alasan. Jerinx mencurigai Bill Gates karena telah memprediksi pandemi Covid-19 ini jauh-jauh hari, bahkan dengan perhitungan tahun yang tepat. Jadi Bill Gates menjadi tertuduh sebagai otak dari rencana melumpuhkan dunia dengan virus yang mematikan, yang nantinya akan dapat disembuhkan oleh mereka-mereka yang memang telah memegang anti virusnya atau vaksin yang sudah mereka persiapkan. Dan dengan bantuan pendanaan dari Keluarga Rothschild, maka beberapa pabrik vaksin akan meraup untung luar biasa diatas penderitaan masyarakat dunia. Sementara mengenai kelumpuhan ekonomi banyak negara, pasti butuh suply dana taktis. Ya. Hutang. Maka akan ada beberapa negara atau lembaga keuangan dunia, bank-bank di dunia yang akan mengeluarkan dana demikian besar untuk dipinjamkan kepada negara-negara yang terdampak. Untuk apa? Untuk membeli vaksin dan menata ekonomi negaranya. Jadi teorinya, seorang pengusaha akan berkolaborasi dengan sebuah bank dan pabrik vaksin untuk mengelabui sebuah negara. Alhasil uang itu akan berputar di mereka saja, dan mereka sudah mendapatkan keuntungan berlipat ganda, dari bunga dana, dan dari penjualan vaksin!

Lalu tugas WHO? Sebagai corong pengusaha. Mereka dianggap oleh orang-orang seperti Jerinx ini, menipu dunia dengan menyebar berita-berita mengerikan mengenai virus Covid-19 ini. Begitu terus berulang-ulang sehingga menimbulkan ketakutan dan kepanikan dimana-mana di berbagai belahan dunia.

Hal inilah yang ingin ditekankan oleh Jerinx.
Jerinx percaya virus Covid-19 ada, tapi itu hanyalah virus biasa layaknya virus flu pada umumnya yang mudah diobati tanpa perlu takut berlebihan. Jerinx menafikan semua fakta yang ada, bahwa sebenarnya Covid-19 tidaklah sesederhana pola pikir Jerinx yang ingin selalu merasa benar.

Jerinx berasumsi, bahwa Indonesia bodoh, karena mau dikibuli oleh Konspirasi itu sehingga berdampak pada terpuruknya ekonomi. Pariwisata hancur dimana-mana, termasuk di Bali. Hal itu dianggap Jerinx sangat menyakitkan. Bali sebagai pusat destinasi dunia, dimatikan ekonominya, pariwisatanya. Jelas Jerinx yang merasa sebagai "pemilik Bali" tidak terima.

Dapat kita simpulkan, bahwa logika Jerinx sangat bertolak belakang dengan mereka penganut doktrin agama yang menganggap bahwa Covid-19 adalah Tentara Allah. Sebagian lagi berkata bahwa Covid-19 adalah tipu daya Dajjal. Itulah sebabnya mereka menentang rumah ibadah ditutup, karena mereka menganggap bahwa Virus tak akan berani masuk ke tempat ibadah. Mereka mengklaim tak perlu vaksin karena telah menjaga kesucian diri mereka. Andaikata mereka mati karena virus Covid-19, maka mereka dianggap Syuhada, pahlawan. Ganjarannya? Jelas Surga. Bayangkan! Tentara Allah, tapi membunuh orang yang bisa jadi agamanya sama dengan yang mengatakan Covid-19 adalah Tentara Allah. Dan yang dibunuh Tentara Allah dianggap pahlawan. Bingung? Ini belum selesai. Yang mati dibunuh oleh Covid-19 sang Tentara Allah, pasti masuk surga! Itulah sebabnya, mereka tak akan peduli dengan himbauan pemerintah dengan alasan, kapan lagi bisa masuk Surga tanpa berperang! Aneh kan? Tapi itulah kenyataannya.


Ketiga: Tantangan Jerinx


Jerinx beberapa kali menantang beberapa pihak yang mengundangnya atau yang menentangnya untuk menghadirkan sosok-sosok atau tokoh-tokoh yang diklaimnya mempunyai pandangan yang sama dengan dirinya. Hal itu pernah dia minta kepada Najwa Shihab sebagai Host Mata Najwa. Namun entah kenapa, para tokoh ini tak juga bicara. Entah ini klaim Jerinx sepihak atau memang mereka pernah berdiskusi dan mempunyai pandangan yang sama, sehingga membuat Jerinx merasa punya pembela.

Memang diketahui, banyak juga orang yang mempunyai pandangan yang sama dan membela Jerinx. Namun untuk kasus yang menyeret Jerinx pada pasal pidana bukanlah soal argumentasinya mengenai Covid-19, tapi karena disebabkan penghinaannya terhadap sebuah lembaga profesi yaitu IDI atau Ikatan Dokter Indonesia. Dan kini, Jerinx seringkali mensiasati sebuah akronim atau singkatan sebuah lembaga dengan penggantian huruf X. Misalkan WHO, dia tulis WXO. PBB dia tulis PXB.

Jerinx juga pernah menantang dirinya dihadapkan pada penderita Covid. Dia berani mengklaim bahwa dirinya tak akan tertular sama sekali. Yang lebih ekstrim lagi, dia menantang disuntik virus Covid. Untuk kedua hal yang diminta ini, belum pernah ada berita atau info apakah ini pernah dilakukan oleh pihak yang ditantangnya atau sudah.

Parahnya lagi, Jerinx memusuhi para selebritis yang mengaku terinfeksi virus Covid seperti BCL dan Sarah Viloid. BCL langsung diserang karena membawa-bawa nama Bali. Tapi BCL dan Sarah Viloid diserang dengan kasus yang sama, yaitu dianggap mendapat pesanan agar mengaku terkena Covid. Ini aneh. Kenapa aneh? Karena Jerinx sendiri mengaku percaya adanya virus Covid, tapi dia tetap menyerang mereka yang mengaku terkena Covid-19. Sebuah ke-ambigu-an yang nyata.

Tantangan paling akhir adalah soal undangan Dedi Corbuzier kepada Jerinx agar mau datang ke acara podcast Dedi Corbuzier. Ada tarik menarik. Ada berbagai alasan. Dan keduanya tak mau mengalah dengan alasan masing-masing. Jika alasan Jerinx adalah keengganannya diswab antigen atau PCR yang katanya sudah dilakukan berulang kali sehingga meminta DC keluar kandang demgan datang ke Bali. Kalau DC, tak mau keluar kandang dengan alasan dialah tuan rumah yang mengundang Jerinx, jadi tak mungkin tuan rumah malah bertandang ketempat tamu yang diundang.




Keempat: Jerinx Punya Kekebalan Alami?


Berbulan-bulan yang lalu, pernah heboh sebuah berita hingga diangkat banyak portal berita luar negeri, bahwa masyarakat Bali mempunyai kekuatan magis yang membuat mereka kebal terhadap Covid-19,sehingga tak satupun masyarakat asli Bali yang terkena Covid-19. Namun hal itu sudah dibantah dan ditemukan fakta banyak warga asli Bali yang menjadi penderita Covid-19.

Namun, mengingat Jerinx selama ini enggan memakai masker dan telah berulangkali diswab, hasilnya selalu negatif, jelas muncul sebuah pertanyaan. Bagaimana bisa Jerinx tetap negatif Covid-19 sementara banyak sekelilingnya positif Covid-19? Sebuah kebetulan belaka? Imun yang kuat? Ataukah memang disekeliling Jerinx sebenarnya tak ada penderita Covid-19?

Nyatanya, untuk hal ini, ada sebuah penjelasan.
Ditemukan fakta, bahwa ada memang orang-orang yang tak bisa diserang oleh virus Covid-19 karena mereka memiliki Sel T yang jumlahnya sangat besar. Menurut para ahli, Sel T ini membuat imun tubuh menjadi super body. Sel T ini ditenggarai memakan virus Covid-19 dengan menghancurkan protein yang melapisi tubuh virus Covid-19 dengan protein yang dimilikinya. Sel T ini sendiri adalah bagian dari Sel darah putih.

Berdasarkan temuan para ahli kedokteran, ada orang-orang yang ternyata positif Covid-19 bisa sembuh dengan sendirinya padahal tak ada imun tambahan dari luar atau tak ada imun yang memadai didalam tubuhnya. Ternyata ditemukan bukti, bahwa Sel T inilah yang melawan virus Covid-19.

Beberapa orang juga berdasarkan pemeriksaan, tetap negatif Covid-19 meskipun berada di lingkungan merah Covid-19. Dan Sel T inilah yang terbukti berperan besar. Sel T ini ibarat sebuah memori yang dapat merekam jenis virus yang berusaha menyerang sehingga dengan cepat langsung melumpuhkan virus tersebut.

Ajaibnya, ternyata Sel T ini sudah mengenali virus Covid-19 sebelum virus ini menjadi wabah mematikan di seluruh dunia. Jadi jika ada seseorang tetap kebal terhadap virus Covid-19 meskipun dia berada di lingkungan penderita Covid-19, bukan agama, suku, ilmu kebal, yang melindungi mereka, akan tetapi Sel T inilah yang melindungi mereka dari serangan virus termasuk virus Covid-19.

Dan bisa jadi, kenapa Jerinx sangat yakin dirinya tak akan terkena infeksi virus Covid-19 meskipun dia menantang disuntik virus Covid-19 atau berinteraksi langsung dengan para korban, itu karena dia memiliki Sel T yang sangat besar.

Seharusnya Jerinx mengetahui hal ini. Karena meskipun dia mungkin memiliki Sel T ini, dia tetap dalam posisi bersalah jika menyamakan dirinya dengan orang lain, lalu mengatakan bahwa virus Covid-19 adalah virus flu biasa yang tak akan menyebabkan kematian massal.

Untuk yang terakhir ini, ada baiknya Jerinx diseret ke pemakaman massal korban Covid-19 agar matanya bisa terbuka lebar dan menerima kenyataan, bahwa Covid-19 itu nyata, senyata istrinya yang cantik itu.

Begitulah Bli.



Special thanks to :
Agan justice league
yang udah ngasih saran buat bahas soal Jerinx.
emoticon-thumbsup



Diubah oleh i.am.legend. 04-07-2021 15:12
viniestjireshanton2019827
anton2019827 dan 51 lainnya memberi reputasi
48
12.6K
245
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
668.8KThread39.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.