Menikah adalah hal yang sangat kita impikan, terutama bagi seseorang yang sudah menginjak usia dewasa. Pernikahan yang indah dan sakral menjadi momen yang tidak akan terlupakan tentunya. Setelah menikah, kita akan mengarungi hari yang baru bersama dengan pasangan baik suami ataupun istri. Melewati bahtera rumah tangga dengan segala lika-liku yang harus dihadapi nantinya.

Sumber:link gambar

Maka dari itu, sebelum menikah tak hanya calon pasangan yang harus kita punyai. Hal penting lainnya adalah mental harus dipersiapkan dengan baik, sebelum memutuskan untuk lanjut ke pelaminan. Oleh karena itu, bagi yang sudah menikah nikmati momen pernikahan dengan sebaik-baiknya, Gansis.

Namun, tidak semua orang mengalami pernikahanyang langgeng. Adapula karena suatu alasan maka seseorang itu harus mengalami pernikahan yang gagal. Sehingga mau tidak mau dirinya menjadi seorang single parent yang harus berjuang dan mengurus anaknya seorang diri #ThePowerofSingleParent.

Sumber:link gambar

Seperti yang dialami oleh saudara ane bernama Ibu Kartiyem yang kini berusia 66 tahun. Beliau memiliki satu anak perempuan yang kini berusia 43 tahun dan mempunyai satu orang anak perempuan berusia 18 tahun. Ibu kartiyem menjadi seorang single parentsudah lama, kurang lebih pada tahun 1980. Tadinya saudara saya tersebut mempunyai seorang suami, tapi karena suatu alasan mereka bercerai.

Sumber: dokpri album foto

Namun, untungnya saudara saya ini berprofesi sebagai seorang Guru SD. Sehingga beliau dapat mengurus, membesarkan dan menafkahi anak perempuan satu-satunya dari hasil pernikahannya terdahulu.

Alhamdullilahnya lagi, saudara saya tersebut yang berjuang membesarkan anaknya seorang diri berhasil diangkat menjadi Guru dengan predikat PNS. Sekarang ini saudara saya alias Ibu Kartiyem sudah pensiun dari profesinya dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari berasal dari gaji tunjangan PNS tersebut.

Sebagai saudara dekat beliau, sosok Ibu Kartiyem ini sangat menginspirasi bagi ane pribadi. Beliau adalah sosok yang baik, suka menolong dan dapat membimbing orang lain. Meskipun kisahnya sungguh menyentuh karena tak bisa ane bayangkan bagaimana rasanya jadi seorang single parentdan harus berjuang sendirian dalam membesarkan buah hatinya. Kemudian, beliau juga tidak memutuskan untuk menikah lagi dan tetap memilih untuk menjadi seorang singleparent#ThePowerofSingleParent.