Kalau di perbandingkan kreatif mana Indonesia dan Jepang? Masalah kreatif sebenarnya negeri ini tak kekurangan orang yang kreatif, apalagi dalam hal korupsi semua tempat yang basah kalau bisa dijadiin cuan mereka akan gunakan semua otaknya untuk berfikir bagaimana cara mencuri dengan elegan.

Waduh, ga juga sih. Sebenarnya Indonesia banyak kok orang kreatif, mereka banyak menghasilkan karya yang bagus di segala bidang namun sayang peran pemerintah dalam mendukung industri kreatif kurang untuk dipandang.



Maka tak heran anak bangsa tidak ada yang dilirik oleh pengusaha lokal karena kalah gengsi, kalah kelas, seperti sepakbola yang latihan terus menang kagak. Bisa dibilang kecerdasan dan kreatifnya orang Indonesia terbatas, alih-alih belajar kepada China dengan metode Amati, Tiru, Modifikasi. Tapi nampaknya anak bangsa ini seperti tidak mau seperti itu, dan sok gaya menciptakan sesuatu yang tak pasti.

Walau tidak apple to apple membandingkan bangsa ini dengan Jepang, tapi setelah tahun 1945 keduanya berada di strata yang sama. Saat itu Jepang hancur lebur, ekonominyapun mundur tapi kenapa mereka bisa maju lebih dulu?

Perkembangan kreatifitas mereka yang bisa dibilang tak terbatas menjadi acuan Jepang bisa seperti sekarang, bila kita menarik garis lurus hal itu memang ada karena Restorasi Meiji mereka mengejar ketertinggalan dan juga melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari negara lain seperti Jerman.



Hingga yang awalnya meniru dan terus meniru, kemudian langkah selanjutnya adalah inovasi dan proses ini tidak lepas dari yang namanya kreatif. Jepang pun mulai menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi dan kebiasaan berkreasi menjadi budaya mereka.

Maka tak heran masyarakat Jepang selalu memberikan konten hiburan yang beragam, bahkan konten prank mereka juga tak lepas dari sisi kreatif yang bikin geleng-geleng kepala.



Kreatifitas mereka pun menjadi bukti, bahwa negara yang wilayahnya tidak sebesar Indonesia mampu bicara di kancah dunia. Pada dasarnya kita pun mampu hanya saja pengurus negara harus memberdayakan kreatifitas di segala bidang.

Terlalu banyak intrik, terlalu banyak permainan politik maka yang ada saat ini masyarakat bukan diajak berkreasi malah sering digiring opini untuk adu aksi, sedangkan pemangku jabatannya asik korupsi.

Mimpi Indonesia bisa mengekor dan menjadi maju, sepertinya tidak akan terwujud selama kreatifitas hanya dipandang bagian dari trik pencitraan politik.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google