Berbicara tentang potensi yang dimiliki Banyuwangi, baik alam maupun sumber daya yang lainnya, harus ane akui, Banyuwangi memiliki segalanya. Dari kekayaan laut, kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif yang diprakarsai anak-anak muda Banyuwangi, hingga potensi pariwisata dan budayanya. Karena itu, ane yakin, Banyuwangi akan bisa berkembang dan terus berkembang ke depannya asal saja tidak salah urus.

Namun, di sini ane ingin memberikan ide yang barangkali bisa menjadi inspirasi untuk memajukan Banyuwani pada umumnya, dan sektor pariwisata pada khususnya.


Keterangan Gambar: Taman Nasional Baluran. Savananya dinobatkan sebagai savana terluas di Jawa.

Kenapa pariwisata? Karena Banyuwangi didukung dengan alamnya yang indah. Ada puluhan tempat wisata yang cocok untuk Agan Sista kunjungi, di antaranya:
Watu Dodol, Pantai Boom, Teluk Hijau, Desa Osing, Air terjun Lider, Air Terjun Jagir, Pantai Sukamade, Pantai Plengkung, Pantai Blimbingsari, Pantai Rajekwesi, Pantai Bangsring, Pantai Mustika Pancer, Pantai Trianggulasi, Pantai Grajagan, Kawah Ijen, Pulau Merah, Alas Purwo, Teluk Biru, Hutan Pinus Songgon, Air Terjun Tirto Kemanten, Air Terjun Selendang Arum, Wedi Ireng, Umbul Bening, Mirah Fantasia, Taman Blambangan, Pura Agung Blambangan, Waduk Sidodadi Glenmore, Roro Banyu, X-Badeng Adventure, Mangrove Bedul Ecotourism, Taman Sritanjung, Rowo Biru, Pemandian Tamansuruh, Kawah Bulan Sabit, Taman Sayu Wiwit, Pulau Tabuhan, Taman Nasional Baluran, Savana Sadengan, Parangkursi, dan Jawatan Benculuk.

Beberapa tempat pariwisata di Banyuwangi memakai nama Blambangan karena dulu wilayah Banyuwangi ini bernama Blambangan. Nama Banyuwangi sendiri bermula dari sebuah legenda tentang cinta antara seorang putri dari Kelungkung  Bali dengan seorang Pangeran Blambangan. Cinta ini berjalan begitu rumit karena kerajaan sang putri dan sang pangeran sebelumnya terlibat peperangan. Karena fitnah, sang pangeran menyangsikan kesetiaan sang istri. Akhirnya sang putri menerjunkan diri ke sebuah telaga di tengah hutan. Air telaga berubah menjadi wangi, yang menunjukkan bahwa apa yang dikatakan putri dari Kelungkung itu adalah kebenaran. Kemudian wilayah Blambangan disebut sebagai Banyuwangi, yang berarti air wangi/harum.

Kembali kepada inti dari thread ini, potensi wisata yang begitu apik itu alangkah baiknya disempurnakan dengan potensi budaya. Ada kaitan yang sangat erat antara pariwisata dan budaya. Kebanyakan wisatawan berwisata bukan hanya ingin menikmati alamnya saja, melainkan juga ingin melihat keunikan budayanya. 

Ada sebuah tarian magis yang bernama Seblang Bakungan (Seblang yang tumbuh dan berkembang di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Bakungan). Bagaimana sih tarian ini sehingga disebut sebagai tarian yang magis?



Tarian Seblang Bakungan merupakan ritual, atau upacara untuk penyucian desa. Rasa syukur kepada Tuhan dan permohonan agar semua warga desa diberikan kedamaian, ketenangan, keamanan, kemurahan rizki, dan dilindungi dari segala marabahaya.

Tarian Seblang Bakungan dilakukan oleh seorang wanita. Namun, tidak seperti tarian-tarian lainnya yang kebanyakan ditarikan oleh wanita-wanita muda, sebaliknya, tarian Seblang ditarikan oleh wanita yang sudah tua.

Ritual ini pada awalnya didahului dengan Sholat Maghrib dan Sholat Hajat di Masjid desa. Seusai Sholat Maghrib dilakukan pawai oncor (obor) mengelilingi desa yang disebut Ider Bumi, Setelah itu, warga desa makan tumpeng bersama-sama di sepanjang jalan desa, diterangi temaram cahaya obor.



Setelah dibacakan doa dan dirapalkan mantra, seblang langsung kerasukan roh lalu mulai menari mengikuti irama gending yang mengiringinya. Seblang menari semalam suntuk tanpa merasakan lelah. Tarian yang unik ini kiranya sangat menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Tradisi yang unik ini hanya dimiliki Suku Osing yang bermukim di Banyuwangi. Kekayaan budaya ini itu sangatlah penting untuk terus dilestarikan keberadaannya.

Untuk menjadikan tarian Seblang Bakungan sebagai penunjang sektor wisata, sebaiknya pemerintah daerah maupun swasta di Banyuwangi memberikan dukungan yang penuh untuk melestarikan budaya ini agar tidak punah. Kaderisasi dan pembinaan kepada pelaku budaya haruslah diberikan dengan sungguh-sungguh. Yang tak kalah pentingnya adalah memberikan perhatian dan kalau perlu bantuan dalam segi finansial untuk mereka, supaya upaya pelestarian bisa berjalan dengan lancar.

Selain budaya yang harus dijaga dan dilestarikan, harus pula dipersiapkan dengan baik-baik kemudahan dan kenyamanan akomodasi bagi para wisatawan. Di antaranya adalah jalan dan tempat-tempat penginapan yang nyaman dengan harga yang bersaing. Ane yakin, dengan banyaknya sumber daya dan potensi yang ada,  Banyuwangi akan cepat berkembang.

Sekian dulu thread dari ane, terima kasih sudah membaca.

Sumber
Opini pribadi
Sumber
Sumber
Sumber