perojolan14Avatar border
TS
perojolan14
Ma'ruf Klaim Radikalisme Turun, Minta Warga Tetap Waspada


Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengklaim potensi radikalisme sudah menurun signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Ma'ruf tetap meminta masyarakat waspada dan mencegah sikap intoleransi hingga radikalisme.

"Kita harus selalu waspada dan tetap berusaha mencegah dan menanggulangi sikap-sikap intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme ini, meski potensi radikalisme kini sudah mengalami penurunan yang signifikan," kata Ma'ruf, Rabu (16/6).

Merujuk data survei yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kata Ma'ruf, indeks potensi radikalisme (IPR) tahun 2020 mencapai 14,0 dengan skala 0 sampai 100. Sementara IPR pada 2019 mencapai 38,4.

"Karena ancaman itu walaupun 2020 lebih agak menurun dibanding 2019, masih tetap potensial. Terorisme ini gerakannya kadang muncul dan tenggelam, berubah-ubah," ujarnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf menilai capaian tersebut menggembirakan bagi semua pihak. Ia turut mengapresiasi kerja keras semua pihak yang mendukung kebijakan deradikalisasi dan kontra radikalisme.

Meski demikian, Ma'ruf mengatakan Indonesia masih akan dihantui ancaman ekstremisme dan radikal terorisme yang selalu bermetamorfosis. Menurutnya, kelompok ini kerap memakai beragam pola dengan mengusung isu yang anti-Pancasila.

"Menggunakan banyak pola dengan mengusung isu-isu yang tidak sejalan dengan ideologi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Ancaman ini telah menciptakan kondisi rawan serta gangguan atas stabilitas dan keamanan nasional," kata Ma'ruf.

Selain itu, Ma'ruf menyebut penanggulangan radikalisme dan terorisme saat ini menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi.

Ia mengatakan kesempatan seluruh warga untuk mengetahui informasi global terbuka besar. Terlebih, perkembangan teknologi informasi membuat kabar dapat tersebar secara luas dan cepat antarnegara.

"Implikasinya menyebabkan arus informasi menyebar secara cepat melintas batas antarnegara, termasuk nilai-nilai radikalisme dan ekstremisme. Proses rekrutmen juga terjadi melalui pemanfaatan media baru dengan segala derivasinya," ujarnya.

link



"Kita harus selalu waspada dan tetap berusaha mencegah dan menanggulangi sikap-sikap intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme ini, meski potensi radikalisme kini sudah mengalami penurunan yang signifikan," kata Ma'ruf, Rabu (16/6).
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.2K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.