- Beranda
- Entrepreneur Corner
Cerita Hobi Fotografi hingga Bisa Punya Studio dan Doyan Jajan Berlian
...
TS
syarif.abdullah
Cerita Hobi Fotografi hingga Bisa Punya Studio dan Doyan Jajan Berlian
Siapa yang tak ingin hidup bahagia? Salah satunya adalah melihat dari segi finansial, di mana setiap orang mungkin ingin hidup berkecukupan mampu membuat happy diri sendiri dan keluarga. Di luar sana masih ada jutaan orang, termasuk orang di sekitar kita yang sedang berjalan di rel kehidupan demi berada di kondisi merdeka dan bebas secara finansial. Untuk menuju hal itu, tak jarang mereka pun memacu kinerja otak, banting tulang, dan membangun relasi seluas mungkin demi bisa menggapai mimpi.
Mengutip penuturan salah satu teman ane nih Gan, @Adindaptrarn, ia membeberkan bahwa bekerja keras saja masih belum cukup. Menurutnya hidup di era serba digital seperti sekarang ini penting untuk menanamkan mindset bekerja pintar, plus kita pun juga dituntut untuk cermat dalam melihat peluang yang bisa mendatangkan cuan. Terlebih lagi, manusia adalah makhluk sempurna yang dibekali dengan cipta, rasa, dan karsa, sehingga terkadang kita memiliki intuisi yang datang berdasarkan pengalaman atau informasi yang pernah dikonsumsi.
Berbicara tentang uang tambahan, banyak orang mendambakan bisa peroleh uang sampingan meski cenderung akan sarat. Saat ini mungkin GanSis termasuk yang masih dalam proses menapaki jalur untuk berkesempatan peroleh pendapatan di luar gaji bulanan. Bukan rahasia lagi, ada banyak jalan untuk dapat merasakan cuan ekstra. Dimulai dari keberanian membuka usaha mandiri, freelance, atau tergabung dalam project yang biasanya hanya ada dalam momen-momen tertentu. Sama halnya dengan dunia profesi, sepertinya ada banyak orang yang dapatkan penghasilan ekstra berawal dari ranah yang mungkin awalnya sekadar hobi. Tak terkecuali adalah Muhammad Iqbal, karyawan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta di Jakarta ini memiliki kran-kran pendapatan bermula sebatas menekuni hobi.
Merangkum informasi dari beberapa sumber, termasuk pembicaraan singkat lewat aplikasi perpesanan didapat info tentang beberapa hal yang mendatangkan cuan bagi Pria jebolan Fakultas ilmu Sosial dan Politik Universitas ini, diantaranya adalah Studio Foto, Rumah kos-kosan, investasi saham, trading, emas dan kecintaannya dengan kemilau berlian.
Rabu (2/6) ane sendiri sengaja menemui beliau dengan membuat janji terlebih dahulu yang pada akhirnya sepakat untuk kopi darat di salah satu Kedai Kopi yang ada di Jl. Warung Buncit, Jakarta Selatan. Meski baru pertama kali bertemu, pria kelahiran September 1987 silam ini adalah sosok yang ramah dan humoris. Terbukti dari obrolan yang kurang lebih selama satu jam tersebut ia kerap melontarkan kalimat guyon yang bikin auto ketawa.
Sambil coklat dingin yang dipesan, beliau pun memulai bagikan cerita dengan membeberkan perkenalan dengan dunia fotografi yang ia geluti ketika masih berseragam putih abu-abu. Sebelum kenal fotografi ketika berada di bangku SMA beliau menjadi salah satu siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler pecinta alam. Dirasa hobi naik gunung itu mahal, dengan tatapan yang fokus serasa ia beberkan bahwa dirinya pernah rela berjualan coklat dan nasi goreng keliling. Semua itu dilakukan demi menghidupi kecintaan akan naik gunung yang menuntut harus memiliki uang dan membeli berbagai perlengkapan tatkala ingin mendaki.
Diiringi suara rintikan gerimis sore itu, seraya mengambil nafas panjang beliau pun menceritakan bagaimana awal mula memiliki kamera pertamanya, piranti yang tak disangka bakal mengantarkan dirinya bisa memiliki studio foto sendiri seperti sekarang ini.
“Pertama kali gue hobinya pecinta alam, naik gunung dan jalan-jalan. Teman sebangku gue ada namanya bejo tuh, dia ekskul fotografi. Karena anak naik gunung, foto itu kan udah standar,” tuturnya.
Dirasa related banget dengan hobi naik gunung Iqbal, Bejo pun menawarkan agar kamera miliknya untuk dibayarin oleh Iqbal dengan mahar Rp. 1 juta.. Singkat cerita, Bejo pun merelakan kamera Pentax miliknya berpindah tangan dengan harga 200 ribu. Ngomongin soal fotografi memang zaman dulu hobi satu ini terbilang mahal karena butuh modal. Mulai dari membeli perangkat kamera, rol film, sampai dengan keharusan merogoh kocek lagi demi mencetak hasil jepretan.
“Akhirnya gue inisiatif untuk fotoin cowok-cowok ganteng di SMA,” jelasnya.
Ternyata naluri berbisnis Agan Iqbal memang sudah ada sedari bangku SMA. Berbekal kamera Pentax yang dibelinya dari Bejo, Agan Iqbal pun sukses kumpulkan uang Rp. 3 Juta dengan fotoin teman sekolahnya. Bermodal kamera ia jajakan jasa foto dengan menjepret teman-teman sekolahnya, lalu menawarkan kepada teman sekolahnya untuk mencetak hasil foto dengan membayar nominal rupiah yang disepakati. Rupiah demi rupiah pun ia berhasil kumpulkan, dan didedikasikan demi menghidupi hobi naik gunung yang begitu dirinya gemari. Namun dibalik perkenalan dengan dunia fotografi terselip cerita tak sedap, yakni kamera Pentax pertamanya yang didapat dengan harga miring pun raib dijambret saat momen Sahur on the Road di Monas, Jakarta, beberapa tahun silam.
Sampai pada suatu titik, dimana jasa dari Agan Iqbal ini begitu laris manis, cuan pun berdatangan dengan sendirinya. Hebatnya pundi-pundi yang didapat dari jajakan jasa foto pesta pernikahan rupanya lebih memilih untuk di-investasikan dengan upgrade pada perangkat kamera. Beberapa koleksi kamera dari Iqbal guna menunjang pekerjaan saat ini, diantaranya Camcorder, Canon 5D, Canon 500D, dan terbaru adalah Canon 5D Mark iii. Semakin banyak job, semakin banyak relasi, justru semakin membuat Agan Iqbal ini serasa makin terbuka pemikirannya. Bersama teman-temannya, ia pun mencoba melebarkan sayap dengan berinisiatif membangun sebuah Event Organizer bernama Creativa yang workshopnya sendiri bermarkas di Depok, Jawa Barat.
EO milik Agan Iqbal ini pun pada akhirnya tak hanya melayani dokumentasi pernikahan saja, mulai merambah mengerjakan event seperti launching products, gathering, termasuk berbagai pernak pernik produksi untuk pendukung acara. Menurut pengakuannya, semenjak pandemi memang sepi orderan dan tak lain karena memang event offline hampir bisa dibilang tak ada sama sekali karena satu dan lain hal. Namun jauh sebelum pandemi, Agan Iqbal sendiri mengaku bahwa beberapa perusahaan pun secara rutin menggunakan jasa dari event organizer miliknya. Banyaknya project-an ini sehingga membuat pria yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu putri ini pun memiliki beberapa kran pendapatan yang mengalir deras!.
Setelah ngobrol asik sempat rehat sejenak untuk Shalat, akhirnya obrolan yang diiringi dengan hujan mengguyur Ibu Kota pun dimulai kembali. Lebih lanjut ia beberkan perjalanan hidupnya tentang tawaran beasiswa ke luar negeri. Ketika orang berlomba-lomba mencari beasiswa, agan Iqbal sendiri malah menolaknya, ke luar negeri lhooo..!. Dengan nada tegas beliau pun bagikan pengakuan sempat menolak beasiswa S2 ke Prancis. Bukan soal bahasa atau biaya, ternyata beliau lebih sayang dengan usaha yang susah payah ia rintis. Menurut pemikirannya apabila dirinya pergi ke Prancis maka usaha sudah dibangun dari nol tersebut bakalan hancur kalau tak diawasi secara langsung.
Sampai pada akhirnya Agan Iqbal memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya tetap di Indonesia, sembari menjalankan usaha kerja bareng teman-temannya. Nah, di proses menempuh kuliah S2 inilah Agan Iqbal dipertemukan dengan seorang perempuan, tambatan hati yang kini menjadi teman hidupnya
. Serasa dua hati satu frekuensi, pertalian dua insan ini pun melahirkan hobi baru yang juga mampu menambah sumber pendapatan bagi Agan Iqbal. Kira-kira hobi apa lagi nih yang bisa datangkan cuan bagi Agan Iqbal?. Hmm... Ane lemesin jari dulu ya gan, sembari tarik nafas panjang... 
.
Meski perangkat kamera sudah ada, namun tak semudah bagi Agan Iqbal memulai studio untuk beroperasi. Masih perlu modal lagi untuk lakukan pembenahan sana sini, salah satunya adalah merenovasi bangunan agar proper selayaknya studio foto pada umumnya. Melewati obrolan panjang akhirnya Agan Iqbal dan istri pun temukan kata sepakat, memutuskan untuk mengajukan pinjaman ke Bank guna merenovasi bagian rumah untuk dijadikan studio foto. Hingga akhirnya proses renovasi pun berjalan, terbangun studio foto, dan para konsumennya pun dengan senang hati menggunakannya.
Selain penghasilan pasti didapat dari bekerja pada perusahaan kelapa sawit, tentu kehadiran usaha event organizer dan studio foto pun menjadi jalan untuk dapetin #CuanXtra. Menurut penuturannya hasil dari studio sendiri terbilang lumayan, karena jauh sebelum pandemi nominal sebesar Rp. 7 jutaan (bersih) sudah mampu dikantongi oleh Iqbal setiap bulannya. Belum lagi, Agan Iqbal ini juga mengelola kos-kosan di Jl Bangka, Jakarta Selatan, sehingga sederet sumber penghasilan ini pun mampu membantu mencicil pinjaman Bank saat renovasi membangun studio foto. Duh... jadi pengen deh seperti Agan Iqbal ini, tetap kerja tapi tetap semangat cari cuan, meski modal awal dari pinjaman.
“Kalau ngomongin investasi gue ada 2, emas batangan dan saham. Kalau gue trading, dan istri gue sendiri saham. Per 2019, gue terakhir main trading itu Agustus 2019 dan akhirnya jual semua tradingan gue,” ungkapnya.
Iqbal kembali meruntut cerita awal mula bermain saham maupun trading, tahun 2017 menjadi awal dirinya nyemplung ke dunia persilatan saham dan trading, berawal dari baca-baca buku yang istrinya berikan. Setelah hampir dua (2) tahun trading, pada Agustus 2019 Agan Iqbal memutuskan untuk menjual tradingan semua, dan hasil penjualan tersebut pun uangnya ia gunakan untuk travelling, dan juga membelikan berlian untuk sang pendamping hidup (istri). (Sista-sista jangan pada ngiri yes..
)
Mengutip penuturan salah satu teman ane nih Gan, @Adindaptrarn, ia membeberkan bahwa bekerja keras saja masih belum cukup. Menurutnya hidup di era serba digital seperti sekarang ini penting untuk menanamkan mindset bekerja pintar, plus kita pun juga dituntut untuk cermat dalam melihat peluang yang bisa mendatangkan cuan. Terlebih lagi, manusia adalah makhluk sempurna yang dibekali dengan cipta, rasa, dan karsa, sehingga terkadang kita memiliki intuisi yang datang berdasarkan pengalaman atau informasi yang pernah dikonsumsi.
Berbicara tentang uang tambahan, banyak orang mendambakan bisa peroleh uang sampingan meski cenderung akan sarat. Saat ini mungkin GanSis termasuk yang masih dalam proses menapaki jalur untuk berkesempatan peroleh pendapatan di luar gaji bulanan. Bukan rahasia lagi, ada banyak jalan untuk dapat merasakan cuan ekstra. Dimulai dari keberanian membuka usaha mandiri, freelance, atau tergabung dalam project yang biasanya hanya ada dalam momen-momen tertentu. Sama halnya dengan dunia profesi, sepertinya ada banyak orang yang dapatkan penghasilan ekstra berawal dari ranah yang mungkin awalnya sekadar hobi. Tak terkecuali adalah Muhammad Iqbal, karyawan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta di Jakarta ini memiliki kran-kran pendapatan bermula sebatas menekuni hobi.
Merangkum informasi dari beberapa sumber, termasuk pembicaraan singkat lewat aplikasi perpesanan didapat info tentang beberapa hal yang mendatangkan cuan bagi Pria jebolan Fakultas ilmu Sosial dan Politik Universitas ini, diantaranya adalah Studio Foto, Rumah kos-kosan, investasi saham, trading, emas dan kecintaannya dengan kemilau berlian.
Rabu (2/6) ane sendiri sengaja menemui beliau dengan membuat janji terlebih dahulu yang pada akhirnya sepakat untuk kopi darat di salah satu Kedai Kopi yang ada di Jl. Warung Buncit, Jakarta Selatan. Meski baru pertama kali bertemu, pria kelahiran September 1987 silam ini adalah sosok yang ramah dan humoris. Terbukti dari obrolan yang kurang lebih selama satu jam tersebut ia kerap melontarkan kalimat guyon yang bikin auto ketawa.
Geluti Fotografi Hingga Punya Studio Foto Sendiri
Agan Muhammad Iqbal saat travelling, sumber akun Instagram @michaelmalaka
Sambil coklat dingin yang dipesan, beliau pun memulai bagikan cerita dengan membeberkan perkenalan dengan dunia fotografi yang ia geluti ketika masih berseragam putih abu-abu. Sebelum kenal fotografi ketika berada di bangku SMA beliau menjadi salah satu siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler pecinta alam. Dirasa hobi naik gunung itu mahal, dengan tatapan yang fokus serasa ia beberkan bahwa dirinya pernah rela berjualan coklat dan nasi goreng keliling. Semua itu dilakukan demi menghidupi kecintaan akan naik gunung yang menuntut harus memiliki uang dan membeli berbagai perlengkapan tatkala ingin mendaki.
Diiringi suara rintikan gerimis sore itu, seraya mengambil nafas panjang beliau pun menceritakan bagaimana awal mula memiliki kamera pertamanya, piranti yang tak disangka bakal mengantarkan dirinya bisa memiliki studio foto sendiri seperti sekarang ini.
“Pertama kali gue hobinya pecinta alam, naik gunung dan jalan-jalan. Teman sebangku gue ada namanya bejo tuh, dia ekskul fotografi. Karena anak naik gunung, foto itu kan udah standar,” tuturnya.
Dirasa related banget dengan hobi naik gunung Iqbal, Bejo pun menawarkan agar kamera miliknya untuk dibayarin oleh Iqbal dengan mahar Rp. 1 juta.. Singkat cerita, Bejo pun merelakan kamera Pentax miliknya berpindah tangan dengan harga 200 ribu. Ngomongin soal fotografi memang zaman dulu hobi satu ini terbilang mahal karena butuh modal. Mulai dari membeli perangkat kamera, rol film, sampai dengan keharusan merogoh kocek lagi demi mencetak hasil jepretan.
“Akhirnya gue inisiatif untuk fotoin cowok-cowok ganteng di SMA,” jelasnya.
Ternyata naluri berbisnis Agan Iqbal memang sudah ada sedari bangku SMA. Berbekal kamera Pentax yang dibelinya dari Bejo, Agan Iqbal pun sukses kumpulkan uang Rp. 3 Juta dengan fotoin teman sekolahnya. Bermodal kamera ia jajakan jasa foto dengan menjepret teman-teman sekolahnya, lalu menawarkan kepada teman sekolahnya untuk mencetak hasil foto dengan membayar nominal rupiah yang disepakati. Rupiah demi rupiah pun ia berhasil kumpulkan, dan didedikasikan demi menghidupi hobi naik gunung yang begitu dirinya gemari. Namun dibalik perkenalan dengan dunia fotografi terselip cerita tak sedap, yakni kamera Pentax pertamanya yang didapat dengan harga miring pun raib dijambret saat momen Sahur on the Road di Monas, Jakarta, beberapa tahun silam.
Fotografer Pernikahan yang Melebarkan Sayap
Setelah menanggalkan seragam putih abu-abu, pada tahun 2006 beliau pun punya status baru, yaitu sebagai mahasiswa FISIP Universitas Indonesia. Diakuinya bahwa pendidikan S1 jurusan Sosiologi di kampus mentereng yang berlokasi di Depok, Jawa Barat tersebut ia tempuh selama 7 tahun. Terlepas dari hal tersebut, ada satu sisi menarik dari perjalanan Agan Iqbal nih gan, dirinya masih konsisten dengan hobi lamanya, yakni naik gunung dan fotografi. Bisa dibilang, pergaulan di kampus lah membuat dirinya semakin mampu melihat peluang yang dirasa mampu mendatangkan cuan. Hobi fotografi yang ia kenal sedari SMA pun terus berlanjut, menjadi fotografer acara pernikahan pun ia jalani dengan sepenuh hati sembari proses kuliah tetap berjalan.Sampai pada suatu titik, dimana jasa dari Agan Iqbal ini begitu laris manis, cuan pun berdatangan dengan sendirinya. Hebatnya pundi-pundi yang didapat dari jajakan jasa foto pesta pernikahan rupanya lebih memilih untuk di-investasikan dengan upgrade pada perangkat kamera. Beberapa koleksi kamera dari Iqbal guna menunjang pekerjaan saat ini, diantaranya Camcorder, Canon 5D, Canon 500D, dan terbaru adalah Canon 5D Mark iii. Semakin banyak job, semakin banyak relasi, justru semakin membuat Agan Iqbal ini serasa makin terbuka pemikirannya. Bersama teman-temannya, ia pun mencoba melebarkan sayap dengan berinisiatif membangun sebuah Event Organizer bernama Creativa yang workshopnya sendiri bermarkas di Depok, Jawa Barat.
EO milik Agan Iqbal ini pun pada akhirnya tak hanya melayani dokumentasi pernikahan saja, mulai merambah mengerjakan event seperti launching products, gathering, termasuk berbagai pernak pernik produksi untuk pendukung acara. Menurut pengakuannya, semenjak pandemi memang sepi orderan dan tak lain karena memang event offline hampir bisa dibilang tak ada sama sekali karena satu dan lain hal. Namun jauh sebelum pandemi, Agan Iqbal sendiri mengaku bahwa beberapa perusahaan pun secara rutin menggunakan jasa dari event organizer miliknya. Banyaknya project-an ini sehingga membuat pria yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu putri ini pun memiliki beberapa kran pendapatan yang mengalir deras!.
Menolak Beasiswa ke Prancis
Setelah titel sarjana Sosiologi FISIP Universitas Indonesia didapat, awalnya ia memilih tak kerja di sebuah instansi karena memang kurang menyukai dengan status karyawan perkantoran. Agan Iqbal lebih memilih jalan sendiri yakni bekerja bersama dosen-dosen untuk lakukan penelitian, tak lain adalah agar usaha miliknya tetap berjalan dalam pengawasannya. Usaha yang terus berjalan dan project yang semakin membanjiri, membuat rejeki lancar jaya dan menjadi pegangan beliau untuk melanjutkan pendidikan dan kredit kendaraan.Setelah ngobrol asik sempat rehat sejenak untuk Shalat, akhirnya obrolan yang diiringi dengan hujan mengguyur Ibu Kota pun dimulai kembali. Lebih lanjut ia beberkan perjalanan hidupnya tentang tawaran beasiswa ke luar negeri. Ketika orang berlomba-lomba mencari beasiswa, agan Iqbal sendiri malah menolaknya, ke luar negeri lhooo..!. Dengan nada tegas beliau pun bagikan pengakuan sempat menolak beasiswa S2 ke Prancis. Bukan soal bahasa atau biaya, ternyata beliau lebih sayang dengan usaha yang susah payah ia rintis. Menurut pemikirannya apabila dirinya pergi ke Prancis maka usaha sudah dibangun dari nol tersebut bakalan hancur kalau tak diawasi secara langsung.
Sampai pada akhirnya Agan Iqbal memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya tetap di Indonesia, sembari menjalankan usaha kerja bareng teman-temannya. Nah, di proses menempuh kuliah S2 inilah Agan Iqbal dipertemukan dengan seorang perempuan, tambatan hati yang kini menjadi teman hidupnya
. Serasa dua hati satu frekuensi, pertalian dua insan ini pun melahirkan hobi baru yang juga mampu menambah sumber pendapatan bagi Agan Iqbal. Kira-kira hobi apa lagi nih yang bisa datangkan cuan bagi Agan Iqbal?. Hmm... Ane lemesin jari dulu ya gan, sembari tarik nafas panjang... .Bersama Istri Sepakat Lebih Berdikari
Mari kita lanjut cerita Agan Iqbal yang menginspirasi nih Gan!. Bersama sang istri, Agan Iqbal pun mulai menyukai akan kemilau berlian. Namun sebelum kita silau akan kemilau berlian, Kaskuser ane ajak dulu menilik studio foto milik Agan Iqbal. Studio foto tersebut bernama Batik Studio, rental studio foto yang beralamat di Jln. Cikini Raya No 38 Menteng, Jakarta Pusat, adalah salah satu usaha dari Agan Iqbal dan istri, serasa penyambung akan kegemaran dunia fotografi yang mulai ia kenal semenjak duduk di bangku SMA. Beliau pun menjelaskan studio foto yang juga disewakan untuk umum, di mana seseorang bisa menyewa studio tersebut untuk keperluan Photo Shoot atau Family portrait dengan sistem sewa per jam.Meski perangkat kamera sudah ada, namun tak semudah bagi Agan Iqbal memulai studio untuk beroperasi. Masih perlu modal lagi untuk lakukan pembenahan sana sini, salah satunya adalah merenovasi bangunan agar proper selayaknya studio foto pada umumnya. Melewati obrolan panjang akhirnya Agan Iqbal dan istri pun temukan kata sepakat, memutuskan untuk mengajukan pinjaman ke Bank guna merenovasi bagian rumah untuk dijadikan studio foto. Hingga akhirnya proses renovasi pun berjalan, terbangun studio foto, dan para konsumennya pun dengan senang hati menggunakannya.
Selain penghasilan pasti didapat dari bekerja pada perusahaan kelapa sawit, tentu kehadiran usaha event organizer dan studio foto pun menjadi jalan untuk dapetin #CuanXtra. Menurut penuturannya hasil dari studio sendiri terbilang lumayan, karena jauh sebelum pandemi nominal sebesar Rp. 7 jutaan (bersih) sudah mampu dikantongi oleh Iqbal setiap bulannya. Belum lagi, Agan Iqbal ini juga mengelola kos-kosan di Jl Bangka, Jakarta Selatan, sehingga sederet sumber penghasilan ini pun mampu membantu mencicil pinjaman Bank saat renovasi membangun studio foto. Duh... jadi pengen deh seperti Agan Iqbal ini, tetap kerja tapi tetap semangat cari cuan, meski modal awal dari pinjaman
.Pernah Nyemplung Investasi, Trading, dan Saham
Menyinggung tentang investasi, ternyata Agan Iqbal ini pun juga mencoba instrumen investasi lainnya. Seperti kita ketahui bersama gan, ada banyak pilihan instrumen untuk berinvestasi, mulai dari saham, emas, properti, dan mungkin hobi seperti mainan (Toys) atau kolektor barang antik yang Agan jalani sekarang ini jadi investasi dan memiliki valuasi yang baik ke depan.“Kalau ngomongin investasi gue ada 2, emas batangan dan saham. Kalau gue trading, dan istri gue sendiri saham. Per 2019, gue terakhir main trading itu Agustus 2019 dan akhirnya jual semua tradingan gue,” ungkapnya.
Iqbal kembali meruntut cerita awal mula bermain saham maupun trading, tahun 2017 menjadi awal dirinya nyemplung ke dunia persilatan saham dan trading, berawal dari baca-baca buku yang istrinya berikan. Setelah hampir dua (2) tahun trading, pada Agustus 2019 Agan Iqbal memutuskan untuk menjual tradingan semua, dan hasil penjualan tersebut pun uangnya ia gunakan untuk travelling, dan juga membelikan berlian untuk sang pendamping hidup (istri). (Sista-sista jangan pada ngiri yes..
)Lanjut ke bawah GanSis...
Diubah oleh syarif.abdullah 05-06-2021 17:54
wetenggede dan 26 lainnya memberi reputasi
25
9.2K
79
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Entrepreneur Corner
22KThread•4.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru