si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Jenis-Jenis Seragam Loreng TNI & Polri 2021
Dalam pertempuran, menjadi sulit terlihat adalah salah satu keuntungan besar, dengan sulit terlihat oleh musuh, maka kemungkinan tertembak jadi lebih kecil. Untuk sulit terlihat, maka seorang prajurit harus memakai seragam tempur. Desain corak seragam tersebut disesuaikan dengan lingkungan sekitar, corak seragam yang memungkinkan prajurit tersamar dengan lingkungannya ini dinamakan dengan "pakaian kamuflase" atau sering disingkat kamo (camo), di Indonesia pakaian ini disebut sebagai "seragam loreng".

Di lingkungan TNI, seragam loreng ini sering disebut sebagai "pakaian dinas lapangan (PDL)". Selama 75 tahun pengabdiannya, TNI pernah memakai berbagai jenis seragam loreng. Dalam perkembangannya, pernah diseragamkan dengan satu jenis seragam loreng saja. Tak hanya kesatuan dari TNI, zaman dulu Polri pun juga sempat memakai seragam loreng. Saat ini kesatuan-kesatuan TNI & Polri mulai menggunakan kembali seragam loreng khasnya. Pada kesempatan kali ini, ane akan membahas seragam loreng milik para abdi negara tersebut, kita mulai dari seragam yang paling umum dipakai oleh TNI.


1. Loreng DPM (Malvinas)



Foto: Antara Foto/R. Rekotomo


Ini adalah salah satu seragam loreng yang paling umum digunakan oleh TNI saat ini, bahkan sempat menjadi satu-satunya seragam loreng TNI. Pada dekade 1950-an, TNI dan Polri menggunakan berbagai macam seragam loreng, bahkan seragam loreng antar Kodam pun dibuat berbeda waktu itu. Penggunaan seragam loreng yang berbeda ini berlangsung cukup lama gan sist, hampir 3 dekade. Sampai tahun 1983, tercatat ada 10 jenis corak seragam loreng yang dipakai oleh TNI dan Polri.

Pada tahun 1984, Panglima ABRI yang saat itu dijabat oleh Jenderal L.B Moerdani, mengusulkan untuk menyeragamkan corak kamuflase pada seluruh kesatuan TNI. Corak loreng baru tersebut diberi nama DPM (Distruptive Pattern Material). Corak loreng ini terdiri dari warna hijau, cokelat, krem dan hitam. Corak hijau dominan dalam seragam ini, sesuai dengan lingkungan tropis di Indonesia yang di dominasi vegetasi tumbuhan hijau.

Corak DPM ini juga disebut dengan nama "Malvinas",karena mirip dengan seragam loreng yang digunakan tentara Inggris dalam Perang Malvinas tahun 1982. Pasukan TNI yang dikirim sebagai pasukan perdamaian PBB juga memakai corak DPM ini. Akan tetapi warnanya dirubah dengan warna cokelat muda (warna gurun) sesuai dengan tempat mereka bertugas, yang berada di Afrika dan Timur Tengah.



Corak DPM TNI.

Ilustarsi: camopedia.org




Corak DPM Pasukan Kontingen Garuda dari TNI yang waktu itu akan dikirim ke Lebanon.

Ilustrasi: Elza Astari/detik.com




2. Loreng Darah Mengalir



Foto: Grandyos Zafna


Corak loreng yang bernama darah mengalir ini adalah corak kebanggaan Kopassus (Komando Pasukan Khusus), corak loreng ini dipakai pada dekade 1960-an, saat satuan ini masih bernama RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat). Lebih tepatnya pada tahun 1964, RPKAD mulai mengenalkan corak loreng ini, loreng pada seragam mereka terinspirasi dari corak 'Denison Brushstroke' yang dipakai oleh tentara Inggris selama Perang Dunia 2.

Ada cerita menarik dibalik corak darah mengalir milik Kopassus, saat sedang tahap pengerjaan, rupanya terjadi kesalahan pada mesin produksi. Kesalahan ini membuat corak yang berbeda dari yang diinginkan. Bentuk polanya kemudian tampak seperti cairan yang mengalir secara vertikal. Meski tidak sesuai keinginan, corak loreng ini justru disukai dan dipertahankan oleh RPKAD. Karena ada unsur warna "merah", maka loreng ini dikenal sebagai "loreng darah mengalir".





Corak Loreng Darah Mengalir.

Ilustrasi: camopedia.org



RPKAD memakai loreng ini mulai tahun 1964-1984, ketika tahun 1984, loreng ini sudah tidak digunakan lagi. Mereka menggantinya dengan loreng DPM, yang menjadi standard seragam loreng TNI waktu itu. Namun, pada tahun 1995, RPKAD yang sudah berubah nama menjadi Kopassus, mulai menghidupkam seragam loreng kebanggaan mereka. Waktu itu Kopassus terlihat eksklusif, karena hanya mereka yang memakai loreng khas. Sementara TNI AU dan TNI AL masih memakai loreng DPM.

Loreng darah mengalir sendiri terdiri dari warna ungu, krem, hijau, dan merah. Saat ini corak loreng tersebut masih dipakai dengan menggunakan warna yang lebih cerah dari corak sebelumnya. Karena terlihat mencolok jika memakai seragam loreng ini, maka loreng darah mengalir hanya dipakai saat latihan, upacara dan parade militer. Pasti agan dan sista sudah sering melihat loreng ini saat parade HUT TNI bukan ?


3. Loreng Raider



Ilustrasi: wikipedia.org


Sekilas jika dilihat, jenis loreng ini terlihat sama saja dengan loreng DPM yang jadi standard TNI. Namun, jika kita perhatikan lebih seksama, ada perbedaanya gan sist. Loreng ini menggunakan komposisi "pixel", sehingga membuatnya lebih tersamar dan tampak blur daripada loreng DPM. Selain itu loreng raider punya bentuk corak yang lebih kecil.

Loreng ini terhitung masih muda, karena mulai diperkenalkan pada tahun 2003. Pada tahun 2003, TNI AD membentuk 10 Batalyon Raider, untuk itu mereka membuat seragam kamuflase baru. Untuk komposisi warnanya masih sama dengan warna loreng DPM yang dipakai oleh pasukan TNI pada umumnya, hanya saja loreng raider terlihat lebih blur.


Corak Loreng Raider.



Ilustrasi: camopedia.org



4. Loreng Macan Tutul



Ilustrasi: Jakarta Greater/Pinterest


Namanya loreng macan tutul, bukan "macan tukul" ya gan sist. Karena antara "tukul" dan "tutul" cukup tipis perbedaannya.Awalnya corak loreng ini dipakai pada tahun 1950 sampai pertengahan 1960-an, dipakai oleh RPKAD, KKO dan PGT. Bahan kain kamuflase ini disebut sebagai M1942, awalnya dipasok oleh Amerika Serikat kepada Belanda, untuk kebutuhan prajuritnya selama Perang Dunia 2. Setelah Indonesia merdeka, maka Belanda mulai meninggalkan Bumi Pertiwi. Kain kamuflase ini lantas jatuh ke tangan Indonesia, dan awalnya hanya digunakan oleh RPKAD dan PGT (Pasukan Gerak Tjepat).

Pada perkembangannya, terinspirasi dari kain M1942, Indonesia mulai membuat kain sendiri dengan corak macan tutul. Kain buatan dalam negeri inilah yang kemudian dipakai KKO (Korps Komando) dari TNI Angkatan Laut waktu itu, saat ini KKO sudah berganti nama menjadi Marinir. Loreng ini dipakai sampai tahun 1984, setelah itu Marinir juga memakai DPM sebagai satu-satunya seragam.

Loreng ini memakai paduan warna cokelat, hijau tua, serta krem. Pada tahun 2011, Marinir mulai memakai kembali corak loreng macan tutul kebanggaan mereka, dengan warna yang lebih cerah. Loreng macan tutul ini hanya dipakai saat acara tertentu, misalnya parade militer dan upacara, serta saat latihan. Untuk bertempur mereka tetap memakai seragam loreng DPM.

Corak Loreng Macan Tutul



Ilustrasi: camopedia.org


Seragam Loreng KKO "Tempoe Doeloe."



Ilistrasi: museumloreng.blogspot.com



5. Loreng Paskhas



Ilustrasi: epicentrum.co.id


Pasukan elite milik Angkatan Udara ini dulunya diberi nama PGT (Pasukan Gerak Tjepat), saat ini sudah berganti nama menjadi Paskhas (Pasukan Khas).Pada tahun 1950 sampai pertengahan 1960, PGT bersama RPKAD dan KKO awalnya memakai corak loreng macan tutul peninggalan Belanda. Kemudian pada pertengahan 60-an, PGT mulai memakai seragam loreng yang berbeda dengan corak macan tutul.

Pada perkembangannya seragam tersebut mengalami beberapa perubahan, misalnya pada tahun 1967, saat mereka menyandang nama KOPASGAT (Komando Pasukan Gerak Tjepat), corak yang dipakai memakai pola mirip retakan tanah. Corak ini memiliki warna cokelat kemerahan, cokelat semu merah muda, hijau serta memakai latar warna hijau laut. Seragam ini dipakai sampai tahun 1976, pada tahun 1979, Paskhas mulai mengguanakan corak dengan desain vertikal. Untuk komposisi warnanya sempat berubah-ubah sampai tahun 1980-an.

Pada tahun 1984, loreng ini ditinggalkan, dan Paskhas memakai loreng DPM standard TNI. Pada tahun 2000, loreng ini mulai dihidupkan kembali dengan memakai warna yang lebih cerah. Coraknya sendiri mirip seperti potongan kayu dengan arah vertikal. Kombinasi dominan saat ini adalah warna coklat muda, dengan kombinasi warna hijau, hijau ungu dengan latar belakang hijau laut. Seragam ini juga hanya digunakan saat upacara serta latihan.



Berbagai corak loreng versi awal milik PGT.









Ilustrasi: camopedia.org


Corak loreng saat ini.



Ilustrasi: museumloreng.blogspot.com



6. Loreng NKRI



Ilustrasi: penrem073matukarama.wordpress.com


Loreng ini diperkenalkan pada tahun 2012, rencana awalnya, seragam loreng ini akan menggantikan DPM yang sudah digunakan TNI sejak tahun 1984. Sekilas coraknya mirip corak loreng milik Batalyon Raider, pada corak NKRI, juga mengadopsi motif pixel (kotak-kotak berukuran kecil) yang dikerjakan dengan menggunakan digital effect. Pada loreng NKRI dominan memakai warna cokelat dan hijau yang lebih gelap. Seragam ini dipakai bergantian dengan seragam PDL yang ada di setiap kesatuan TNI.

Sampai saat tulisan ini dibuat, corak seragam DPM masih menjadi seragam loreng yang dipakai oleh TNI, bahkan di tingkat Koramil, seragam loreng DPM lebih sering dipakai daripada loreng NKRI. Ane sendiri pun lebih sering melihat loreng DPM daripada loreng NKRI. Memang tidak mudah mengganti seragam yang sudah jadi identitas resmi TNI, dan setelah terjadinya pergantian pimpinan yang memprakarsai pemakaian loreng NKRI ini, nasib loreng baru ini jadi tidak jelas.


Corak loreng NKRI, sekilas mirip corak loreng Batalyon Raider dari Kostrad.



Ilustrasi: camopedia.org



7. Loreng TNI AU



Ilustrasi: rri.co.id



Pada Hari Ulang Tahun TNI tanggal 5 Oktober tahun 2015 lalu, TNI AU mengenalkan seragam loreng baru. Seragam loreng ini mengusung warna biru muda, biru tua, hitam serta putih gelap. Corak loreng ini memakai motif pixel dengan arah mendatar. Jika kita perhatikan lebih seksama gan sist, pada loreng TNI AU ini terlihat ada siluet gambar pesawat terbang. Loreng ini hanya digunakan saat acara tertentu, seperti upacara serta saat parade militer.


Ada siluet pesawat terbang dalam corak loreng TNI AU ini.



Ilustrasi: camopedia.org



8. Loreng Layar TNI AL



Ilustrasi: tribunnews.com


Loreng ini mulai diperkanalkan tahun 2011 gan sist, loreng ini dipakai khusus untuk awak KRI alias kapal perang TNI AL yang berada di permukaan. Untuk awak kapal selam memiliki loreng sendiri yang berbeda, akan ane bahas setelah ini. Loreng ini mengusung warna abu-abu, hitam, putih serta biru. Pola loreng ini juga cenderung mendatar seperti milik loreng TNI AU, selain itu ada gambar siluet kapal perang dalam loreng ini, siluet kapal perang inilah yang akhirnya membuatnya disebut "loreng layar".

Siluet gambar kapal perang dalam Loreng Layar TNI AL.



Iluatrasi: camopedia.org




9. Loreng Kapal Selam



Seragam loreng yang dipakai awak kapal selam KRI Nagapasa (403).

Foto: Dokumentasi TNI AL.


Seperti yang sudah ane tulis diatas, awak kapal selam TNI AL juga punya ciri khas loreng tersendiri. Sebelum memiliki seragam loreng terbaru, sebelumnya awak kapal selam TNI AL identik dengan seragam serba hitam. Loreng ini pertama kali diperkenalkan tahun 2016, dilihat dari polanya, sekilas sama dengan loreng layar milik TNI AL. Perbedaan dengan loreng layar adalah adanya siluet gambar kapal selam dalam loreng ini, warnanya sendiri di dominasi warna biru, mulai dari biru pucat, biru gelap, biru keputih-putihan, serta sedikit warna hitam.

Corak Loreng Kapal Selam.



Ilustrasi: camopedia.org



10. Loreng Kostrad



Ilustrasi: militermeter.com


Satuan tempur terbesar TNI AD, yakni Kostrad, pada tahun 2012 lalu juga mengenalkan seragam kamuflase terbaru. Satuan pertama yang menerima seragam baru ini adalah Brigade Infanteri Lintas Udara 17, kemudian disusul kesatuan lain, mulai dari satuan infanteri hingga kavaleri. Seragam ini di dominasi warna hijau pucat dengan motif pixel, pada seragam loreng ini memakai desain multicam. Multicam adalah desain kamuflase yang dirancang agar bisa dipakai di berbagai jenis medan yang berbeda.

Selain desain multicam, seragam ini juga mengusung desain modern. Atribut seragam, mulai dari pangkat, emblem dan lan-lain ditempelkan dengan velcro, sehingga saat bertempur bisa dilepas dengan mudah. Pelepasan atribut tersebut bertujuan agar sniper musuh tidak mudah untuk mengenali komandan pasukan. Seragam ini juga dilengkapi rompi dan pengangkut perlengkapan yang bernama SAKTI, di mana perlengkapam tersebut juga dipakai dalam foto diatas. SAKTI adalah akronim dari "Sistem Angkut Kelengkapan Tempur Individu", rompi ini di desain oleh Mayor Inf Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama seorang desainer yang bernama Fairy Suryana.

Corak Loreng Kostrad.



Ilustrasi: jendralari.blogspot.com



11. Loreng Kopaska



Ilustrasi: jambi.tribunnews.com


Seragam loreng ini adalah kebanggan pasukan Kopaska (Komando Pasukan Katak) dari TNI AL. Warnanya di dominasi oleh coklat muda, hijau hitam, abu-abu dan putih. Corak loreng ini juga sudah memakai motif pixel, dan dari kejauhan loreng ini terlihat dominan warna cokelat keabu-abuan. Pada corak loreng ini terdapat siluet katak memegang tongkat trisula, di mana siluet ini adalah logo dari Kopaska.

Seragam loreng ini mulai dipakai Kopaska sejak tahun 2006, sampai saat ini sudah ada 3 corak loreng berbeda yang dipakai oleh Kopaska. Siluet katak memegang trisula tersebut mulai hadir pada desain kedua seragam loreng Kopaska. Dan dibawah ini adalah beberapa corak loreng tersebut:

Corak loreng Kopaska dari masa ke masa.






Ini versi yang ada siluet katak memegang trisula emoticon-Big Grin



Ilustrasi: camopedia.org



12. Loreng Kodam Jaya



Ilustrasi: museumloreng.blogspot.com


Dari beberapa Kodam yang ada di Indonesia, sampai saat ini baru Kodam Jaya yang baru menghidupkan kembali seragam loreng kebanggaannya. Seragam loreng tersebut pertama kali dipakai tahun 2012 dalam sebuah upacara. Dulu setiap Kodam di Indonesia punya corak loreng masing-masing, hingga tahun 1984, loreng DPM muncul dan menggantikan seragam loreng masing-masing Kodam. Seragam loreng ini menggunakan desain "lime brushstroke" yang dominan memakai warna hijau, merah bata serta krem.

Loreng Kodam Jaya.




Loreng Kodam Siliwangi.



Ilustrasi: camopedia.org


Seragam loreng Kodam Cenderawasih tempoe doeloe.



Ilustrasi: museumloreng.blogspot.com





Lanjut Post #2 emoticon-Peace


Diubah oleh si.matamalaikat 06-06-2021 01:24
yanchespenda
GendonDewa
orangemonkey
orangemonkey dan 40 lainnya memberi reputasi
41
21K
157
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.