• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Greta Mulu! Sebelum Greta Sudah Ada Aktivis Lingkungan Remaja Indonesia Ini. Hmmm

machinAvatar border
TS
machin
Greta Mulu! Sebelum Greta Sudah Ada Aktivis Lingkungan Remaja Indonesia Ini. Hmmm
Selamat pagi Agan Aganwati. Sehat dan bahagia selalu Agan Aganwati sekeluarga.emoticon-Nyepi

Memang sering jengkel lihat sampah menumpuk di bantaran pinggir sungai maupun di pinggir pantai. Merusak pemandangan dan mencermari lingkungan.emoticon-Nohope


sumber kanan & kiri

Penghuni KasKus yang mayoritas melek informasi pasti sudah tahu siapa Greta Thunberg kan ya ? Remaja Swedia yang berani menantang pemimpin dunia di konferensi perubahan iklim COP25 (24th Conference of the Parties) pada umur 15 tahun. Tepatnya pada tahun 2018 dia memulai aksinya memprote dunia akan kurangnnya kesadaran tentang bahanya Global Warming. Aku umur segitu masih berburu warnet dengan paketan internet malam murah.



Saking seriusnya nih Greta Thunberg dengan apa yang dia kampanyekan, foto Greta Thunberg terlihat geram saat berpapasan dengan Donald Thrump. Dimana Donald Thrump, presiden Amerika Serikat yang bersikap skeptis terhadap perubahan iklim.emoticon-Malu


Aksi Greta Thunberg memberikan dampak yang besar terhadap kesadaran banyak kalangan akan bahayanya ancaman perubahan iklim dunia. Dalam kurun waktu satu tahun, banyak sekali pelajar dari berbagai dunia terinspirasi oleh aksi Greta Thunberg untuk mengacungkan poster-poster sarat dengan pesan lingkungan.

Itu tokoh remaja dari luar negeri, bagaimana di Indonesia ? Apakah Indonesia memiliki remaja dengan kepekaan terhadap lingkungan seperti halnya Greta Thunberg ? Ada Agan Aganwati. Mereka adalah Thara Bening Sandrina dan Aeshnina Azzahra, Melati Wijsen dan Isabel Wijsen.



Melati (17) & Isabel (15) yang merupakan saudara yang tinggal di Bali. Sedangkan Thara (18) dan Aeshnina (14) merupakan remaja asal Gresik, Jawa Timur.

sumber kanankiri

Mari mulai dari cerita singkatnya Melati dan Isabel Wijsen. 


Dua remaja manis ini jauh sebelum Greta viral di semua sosial media, mereka sudah melakukan perubahan, mulai dari diri sendiri dan kemudian berdampak ke lingkungan. Tepatnya pada tahun 2013, mereka masih berumur belia banget si kakak Melati baru berumur 12 tahun dan si adik Isabel berumur 10 tahun, mereka berdua sudah memulai gerakan dengan berteriak lantang di tengah hirup pikuk wisatawan untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan. 



Motivasi mereka sederhana, menjadikan kampung halaman mereka bebas sampah plastik. Aksi mereka tersebut kemudian mereka namakan bye-bye plastic bag
Dampaknya juga tidak main-main, aksi mereka memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Bali tentang kesadaran kebersihan lingkungan. Tapi, apa semudah itu mereka melakukannya kemudian berdampak ? Tidak, Agan Aganwati. Melati dan Isabel pernah mogok makan pada tahun 2014 untuk mendapatkan perhatian pemerintah Bali.
Usahanya tidak sia-sia, dalam waktu 24 jam, mereka bisa bertemu Gubernur Bali, I Wayan Koster. Hasilnya, pada tanggal 1 Januari 2019 mulai berlaku Peraturan Gubernur No.97 yang melarang penggunaan plastik sekali pakai di toko-toko retail di Bali.

Selama 8 tahun ini, BBPB (bye-bye plastic bag) sudah sudah memiliki 50 tim lebih yang tersebar di seluruh dunia. 


Lalu, lanjut ke Thara (18) dan Aeshnina (14) . Tidak begitu beda gerakannya dengan Melati dan Isabel, hanya saja mereka berdua baru saja memulai pada tahun ini. Dimulai dengan inisiatif Thara yang mengirimkan surat kepada Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, tentang kondisi lingkungan yang mengenaskan di Gresik.



Thara ini motivasinya juga sama dengan Melati dan Isabel, ingin membuat kampung halamannya bersih dari sampah plastik. Kondisi sampah yang ada di Gresik memang mengenaskan, Agan Aganwati. Tidak hanya di Gresik sih, di Bojonegoro tempatku tinggal juga lumayan mengenaskan.

sumber kanan & kiri

Dilatar belakangi dengan kondisi sampah yang memprihatinkan tersebut, Thara mengadu kepada Bupati Gresik untuk menyediakan pengelolahan sampah dan mengatur regulasi mengenai pengelolahan sampah yang baik.
Thara kemudian membuat River Warrior Indonesia pada tahun 2019 dan membuat program untuk menjaga sungai dari sampah plastik, kampanye, edukasi, dan bahkan sampai aksi turun di jalan untuk kampanye kesadaran kebersihan lingkungan.
 

Tidak kalah dengan kakaknya, sang adik, Aeshnina juga mengamini tindakan sang kakak untuk menjaga lingkungan. Mereka berdua memprotes tindakan Amerika membuang sampah di Indonesia. Aeshninan ini sudah diundang untuk menjadi tamu di Kedutaan Jerman dan Kedutaan Australia pada Selasa dan Rabu lalu (1 & 2 Juni 20121).

Quote:



Quote:


Berbeda dengan Melati dan Isabel, inisiatif Thara dan Aeshnina untuk beraksi memprotes pemerintah dan pihak yang bersangkutan mengenai kondisi linkungan ini terinspirasi oleh Greta Thunberg.
Siapapun dan berasal dari manapun inspirasi mereka berempat, tindakan mereka patut untuk dicontoh dan kemudian pihak yang memiliki dan bisa merubah kondisi ini segera menindak lanjutinya. Biar mereka tidak hanya menjadi sensasi media saja dan dibutuhkan saat ada pemilu saja.emoticon-Malu 
Jadi, itulah remaja Indonesia yang tidak kalah kerennya dari Greta Thunberg. Melati dan Isabel sudah go internasional, tapi beritanya kalah booming dari pada Greta Thunberg. emoticon-Malu


Sekian Thread berbagi informasi yang sederhana ini. Terimakasih Agan Aganwati sudah membaca Thread ini sampai selesai. Silahkan tambah informasi yang kurang dan kurangi kalau ada informasi yang terlalu berlebihan.emoticon-Malu
sumber : 1,2,3,4,5,6, opini pribadi
Diubah oleh machin 03-06-2021 11:22
Junmai92
n.h3
hoorray
hoorray dan 19 lainnya memberi reputasi
20
7.6K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.