si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
22 Jenis Senjata Sniper TNI & Polri
Sniper atau yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai 'penembak runduk' adalah pasukan yang memiliki kemampuan khusus untuk menembak sasaran dari jarak jauh serta memiliki kemampuan infiltrasi dan penyamaran yang maksimal. Fungsi utama unit sniper adalah untuk menghabisi target penting musuh dari jarak jauh, mengintai pergerakan pasukan musuh serta melindungi pergerakan pasukan infanteri kawan.

Untuk melakukan misi tersebut, sniper dilengkapi senjata khusus, senjata tersebut harus memiliki akurasi yang tinggi. Umumnya senjata sniper memiliki laras yang panjang dan tebal serta dilengkapi teleskop pembidik. Selain itu, senjata yang digunakan biasanya menggunakan sistem manual, untuk meminimalkan goyangan dan bagian bergerak saat menembak.




Sniper dari satuan Intai Amfibi-1 Marinir.

Foto: Antara/Sertu Mar Kuwadi



Dalam doktrin militer modern, dalam suatu regu terdapat personel tambahan yang memiliki kemampuan mirip sniper. Namun, personel ini memiliki fungsi yang berbeda. Ia tidak membutuhkan kemampuan kamuflase maksimal seperti seorang sniper. Personel ini bertugas untuk menambah jangkauan tembakan suatu regu serta memayungi pergerakan anggota yang lain melalui tembakan jarak jauh.

Personel tersebut bernama Designated 'Marksman/Advanced Marksman',dalam terjemahan bahasa Indonesia ia disebut sebagai 'penembak jitu'. Senjata yang dipakai penembak jitu ini disebut sebagai Designated Marksman Rifle (DMR).

Dalam perkembangannya, senjata sniper tidak hanya digunakan untuk menghabisi personel musuh, namun juga digunakan untuk menghancurkan peralatan militer musuh. Maka dari itu diperlukan kaliber peluru yang lebih besar untuk bisa menembus dan merusak peralatan militer lawan, kaliber peluru yang digunakan yakni 12.7 mm. Senjata dengan kaliber besar ini biasa disebut dengan nama 'Anti Materiel Rifle'.




Designated Marksman dari Intai Amfibi Marinir.

Ilustrasi: indomiliter.com




Senapan anti materiel milik Intai Amfibi Marinir.

Ilustrasi: indomiliter.com



Pada thread kali ini, ane akan membahas berbagai jenis senapan sniper yang dioperasikan TNI maupun Polri. Mulai dari senjata untuk sniper (penembak runduk), designated marksman (penembak jitu) serta anti materiel rifle. Ane akan bagi jadi 3 bagian sesuai fungsinya, yang pertama adalah senapan sniper (penembak runduk).


Bagian 1: Senjata Sniper (Penembak Runduk)



1. Remington Model 700



Remington Model 700 ADL dilengkapi dengan bidikan optik, bipod, dan sling (tali).

Ilustrasi: wikipedia.org


Negara Asal: Amerika Serikat
Produsen: Remington Arms
Kaliber: 7.62 x 51 mm, .300 Winchester, .338 Lapua
Panjang Senjata: 1050 mm
Panjang Laras: 420-660 mm
Bobot: 4.8 kg
Sistem Operasi: Bolt Action

Senjata ini awalnya dibuat untuk keperluan berburu, namun karena tingkat akurasinya yang mumpuni, militer Amerika tertarik untuk mengadopsinya sebagai senapan sniper. Senjata ini kemudian mulai dibuat tahun 1962, saat diadopsi militer Amerika, senjata ini diberi label M24, senjata ini memiliki kapasitas magazen sejumlah 5 butir peluru. Sementara nama pasarannya lebih dikenal dengan label Remington Model 700.

Kedatangan Remington Model 700 ke Indonesia terjadi pada masa Orde Baru, seperti yang sudah diketahui, pada masa kepemimpinan Pak Harto tersebut, republik ini mesra dengan Amerika. Maka tak heran jika senjatanya berbau Amerika, kedatangan senapan sniper ini bersamaan dengan datangnya senapan serbu M16 yang juga buatan Amerika. Senjata ini dibagi rata kepada 3 matra TNI, mulai dari Kopassus, Marinir hingga Paskhas kebagaian jatah Remington Model 700.


2. Arctic Warfare



Ilustrasi: wikipedia.org


Negara Asal: Inggris
Produsen: Accuracy International
Kaliber: 7.62 x 51 mm, .300 Winchester, .338 Lapua
Panjang Senjata: 1180 mm
Panjang Laras: 660 mm
Bobot: 6.5 kg
Sistem Operasi: Bolt Action

Sama seperti namanya, senjata ini dirancang khusus untuk beroperasi di suhu dingin yang ekstrim. Namun, senjata ini tetap bisa dioperasikan di suhu yang panas, termasuk iklim tropis di Indonesia. Senjata buatan Inggris ini termasuk revolusioner pada masanya, karena memakai material alumunium pada popor serta body senjatanya. Lazimnya senjata dengan sistem bolt action pada waktu itu memakai bahan kayu dan polymer pada bagian tersebut.

Senjata ini diproduksi mulai tahun 1982, diberi nama "Arctic Warfare" atau biasa disingkat AW.Senjata ini memiliki magazen dengan kapasitas 10 butir peluru. AW memakai peluru standard NATO, yakni 7.62 x 51 mm. Selain itu AW juga memakai peluru lain, seperti .300 Winchester dan .338 Lapua. AW juga menghadirkan varian dengan peluru yang lebih kuat, yakni .300 Winchester Magnum, senjata ini dikenal dengan nama Arctic Warfare Magnum (AWM).

Sebagai senapan sniper yang membutuhkan akurasi tinggi, AW memakai laras 'heavy barrel' yang terbuat dari bahan baja dengan lapisan anti karat. Laras yang besar ini merupakan penyumbang terbesar bobot senjata. Untuk alat bidik optik, AW memakai produk Scmidth & Bender buatan Jerman, yang biasanya ditawarkan satu paket dengan senapan ini. Tentu saja alat bidik ini bisa diganti, sesuai keinginan pembeli. Sama seperti Remington Model 700, senjata ini dibagi rata kepada 3 matra TNI. Mulai Kopassus, Marinir dan Paskhas kompak memakai AW sebagai senjata penembak runduk.


3. AX 308



Ilustrasi: modernfirearms.net



Negara Asal: Inggris
Produsen: Accuracy International
Kaliber: 7.62 x 51 mm/308 Winchester
Panjang Senjata: 1155 mm
Panjang Laras: 600 mm
Bobot: 6.2 kg
Sistem Operasi: Bolt Action

Masih dari Inggris, senjata ini termasuk produk baru, masih bersaudara dengan AW, karena dibuat oleh pabrikan yang sama. AX 308 mengusung desain modern, salah satunya adalah bagian popor yang dapat dilipat. Ada dua jenis popor yang ditawarkan, yakni popor rangka (skeletal stock) dan popor yang berbentuk L. Popor berbentuk L terbalik dengan bantalan bahu bisa disesuaikan panjangnya, serta tambahan bantalan pipi yang bisa disetel ketinggiannya disesuaikan dengan postur penembaknya.

Ciri lain dari senjata ini yang membedakannya dengan AW adalah adanya picatinny rail yang memanjang sampai ujung hand guard depan, selain itu pada bagian hand guard dilengkapi KeyMod (Key Modular Mounting System) yang bisa dipakai untuk memasang picatinny rail dan aksesoris senjata. Senjata penembak runduk ini dipakai oleh hampir seluruh pasukan elite TNI. Mulai dari Kopassus, Taipur Kostrad, Denjaka dan Sat Bravo 90. Selain itu Gegana dan Brimob dari Polri juga memakai senapan sniper ini.


4. Steyr SSG 69



Ilustrasi: wikipedia.org


Negara Asal: Austria
Produsen: Steyr Mannlicher
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: 1140 mm
Panjang Laras: 650 mm
Bobot: 4 kg
Sistem Operasi: Bolt Action

SSG (Scharf Schützen Gewehr) 69, merupakan senapan penembak runduk buatan Steyr yang berbasis di Austria. Angka 69 diambil dari tahun pembuatan senjata, yakni tahun 1969. Senjata ini menjadi senapan sniper standard pasukan Austria, senapan ini termasuk kenyang pengalaman bertempur. Mulai dari Perang Vietnam, Suriah, sampai Lebanon. Di Indonesia, senjata ini dipakai oleh Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 yang berada dibawah kendali Brigif Linud 17/Kujang I, Divisi Infanteri 1/Kostrad.


5. SIG STR 970



Ilustrasi: tonnelufo.ru


Negara Asal: Swiss
Produsen: SIG Arms AG
Kaliber: 7.62 x 51 mm/.300 Winchester Magnum
Panjang Senjata: 1140 mm
Panjang Laras: 650 mm
Bobot: 4 kg
Sistem Operasi: Bolt Action

STR (Swiss Tactical Rifle) 970 dikembangkam dari basis senapan SHR (Swiss Hunting Rifle), merupakan senjata yang digunakan untuk berburu pada awalnya. Salah satu keunggulan senjata ini adalah kemudahan untuk mengganti laras senjata dan kaliber pelurunya. Senapan runduk ini dioperasikan oleh Sat 90 Bravo Paskhas.


6. SIG SAUER SSG 3000



Ilustrasi: snipercentral.com


Negara Asal: Swiss & Jerman
Produsen: SIG Sauer
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: 1120 mm
Panjang Laras: 650 mm
Bobot: 6,2 kg
Sistem Operasi: Bolt Action

Senapan ini dibuat oleh SIG dari Swiss dan perusahaan asal Jerman, yakni J. P. Sauer & Sohn. Senapan ini mengusung sistem modular, di mana bagian laras, picu dan popor dapat diganti. Senapan runduk ini mulai diproduksi tahun 1992 sampai sekarang. Senjata ini juga digunakan oleh Sat 90 Bravo Paskhas.


7. SPR 1



Ilustrasi: weaponsystem.net


Negara Asal: Indonesia
Produsen: PT Pindad
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: -
Panjang Laras: -
Bobot: 6 kg
Sistem Operasi: Bolt Action

Inilah salah satu senapan runduk buatan dalam negeri yang "misterius" gan, karena saat ane mencoba mencari data terkait SPR 1, tidak banyak data yang dipublikasikan di internet. SPR 1 merupakan akronim dari "Senapan Penembak Runduk 1",angka 1 merupakan tanda bahwa senapan ini adalah produksi pertama. Senjata ini mulai dikembangkan pada dekade 1990 sampai awal 2000-an, desain senjata ini terinspirasi dari Remington Model 700.

Saat masa "Reformasi", di mana TNI & Polri mendapat tugas berat untuk membasmi GAM di Aceh, SPR 1 turut ambil bagian dalam operasi tersebut. Bisa dibilang, inilah salah satu senjata sniper buatan dalam negeri dengan label "battle proven." Pada masanya, SPR 1 menjadi senjata standard bagi TNI & Polri, meski pada perkembangannya, baik TNI & Polri justru menggunakan berbagai jenis senjata sniper buatan negara lain. SPR 1 saat ini sudah memiliki 3 adik, yang terdiri dari SPR 2, SPR 3 dan SPR 4. Kini kiprah sang kakak justru tertutup oleh kehadiran sang adik, eksistensi sang kakak sendiri saat ini seakan terlupakan.


8. SPR 3



Ilustrasi: pindad.com



Negara Asal: Indonesia
Produsen: PT Pindad
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: 1250
Panjang Laras: 660 mm
Bobot: 6.94 Kg
Sistem Operasi: Bolt Action

Mungkin ada gan sist yang bingung, dari SPR 1 kok loncat ke pembahasan SPR 3 ? Eits jangan bingung dulu gan sist, akan ane jelaskan sebentar. Setelah SPR 1 lahir ke dunia fana ini, maka lahir lah adiknya yang bernama SPR 2, sang adik ini memiliki fungsi yang berbeda dengan sang kakak. Jika SPR 1 ditugaskan untuk menghabisi pasukan personel musuh, maka SPR 2 dibuat untuk menghancurkan peralatan militer musuh. SPR 2 dibekali kaliber 12.7 mm, senjata ini termasul anti materiel rifle, yang akan ane bahas di Bagian 3 nanti (terakhir).

Nah, sosok SPR 3 ini lahir setelah SPR 2, adik kedua inilah yang cocok meneruskan kiprah sang kakak, karena SPR 3 dibekali peluru 7.62 mm standard NATO. Saat ini SPR 3 sudah banyak digunakan oleh satuan elite pada 3 matra TNI, mulai dari AD, AU dan AL. Untuk SPR 4, termasuk adik yang baru lahir, dengan mengusung kaliber .338 Lapua Magnum (8.6 mm). Varian baru ini belum digunakan oleh TNI atau Polri. Nah, pembahasan senapan penembak runduk kali ini sudah usai, mari kita beralih ke Bagian 2 tentang pembahasan DMR.



Bagian 2: Designated Marksman Rifle (DMR)



9. SG 550 Sniper



Ilustrasi: proxibid.com


Negara Asal: Swiss
Produsen: Swiss Arms AG
Kaliber: 5.56 x 45 mm
Panjang Senjata: 772 mm
Panjang Laras: 528 mm
Bobot: 4.5 kg
Sistem Operasi: Semiotomatis

Jika senjata sniper diatas memakai sistem bolt action, maka pada varian senjata DMR (penembak jitu) memakai sistem semiotomatis. Untuk senapan SG 550 ini dibuat oleh Swiss, dikembangkan berdasarkan varian senapan serbu SG 550. Varian lain dari senapan ini adalah SG 551 yang memiliki laras lebih pendek, selain itu ada SG 552 dan SG 553 yang dibuat untuk pertempuran jarak dekat. Untuk senjata DMR dikembangkan SG 550 Sniper atau ada juga yang menyebutnya SG 550-1.

Seluruh varian ini menggunakan kaliber yang sama, yakni 5.56 mm standard NATO. Dengan menggunakan kaliber tersebut senjata ini hanya efektif digunakan untuk penembakkan jarak menengah. Dengan menggunakan kaliber yang sama dengan senapan serbu, memberi keuntungan dengan bisa saling berbagi amunisi antara penembak jitu regu dengan anggota regu yang lain. Di Indonesia, SSG 50 Sniper digunakan oleh Korps Marinir, Kopassus serta Brimob.


10. GALATZ



Ilustrasi: wikipedia.org


Negara Asal: Israel
Produsen: Israel Military Industries
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: 1112 mm
Panjang Laras: 508 mm
Bobot: 6.4 kg
Sistem Operasi: Semiotomatis

Senapan buatan Israel ini dikembangkam dari basis senapan serbu Galil, untuk varian DMR, pihak Israel Military Industries menyebutnya sebagai Galatz, yang merupakan akronim dari "Galil Tzalafim" (Galil Sniper).Dari segi desain, Galatz tidak jauh beda dengan varian senapan serbu Galil. Perbedaan keduanya terletak pada peluru dan popornya. Peluru Galatz memakai kaliber lebih besar (7.62 mm). Pada Galil, popor lipatnya terbuat dari besi, sementara Galatz memakai popor dengan lapisan kayu. Varian ini juga dilengkapi bipod (penyangga) yang lenih kuat, selain itu pada bagian picu bisa diatur berat ringannya.

Senjata ini datang pada awal "Reformasi", bersamaan dengan dibentuknya satuan Taipur (Intai Tempur) Kostrad. Di awal reformasi, Indonesia sedang menjalani hukuman embargo dari Amerika dan sekutunya. Di tengah embargo dan keterbatasan dana, maka TNI mencari senapan alternatif, maka dipilih lah dua varian senjata buatan Israel. Senjata itu adalah Galil yang merupakan senapan serbu serta Galatz untuk kebutuhan penembak jitu, kakak beradik ini menjadi senjata andalan Taipur Kostrad di awal reformasi.


11. AR 10



Ilustrasi: wikipedia.org


Negara Asal: Amerika Serikat
Produsen: ArmaLite
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: 989 mm
Panjang Laras: 460 mm
Bobot: 3.29 kg
Sistem Operasi: Semiotomatis

Menganut sistem mekanisme yang sama dengan keluraga AR 15 buatan Eugene Stoner, sekilas senapan ini mirip dengan AR 15 dan keluarga M16. Namun, pada varian AR 10 di desain dengan peluru yang lebih besar serta laras yang lebih tebal, membuatnya cocok digunakan sebagai senjata DMR. Ketika diperkenalkan pada tahun 1956, AR 10 memiliki bobot yang ringan, yakni satu kilogram lebih ringan dari senapan lain. Senapan ini mudah dikontrol pada penembakan otomatis dan akurat pada penembakan semiotomatis.

Senjata ini digunakan oleh pasukan Amerika serta para negara sekutu maupun non-sekutu. Di Indonesia, AR 10 melengkapi etalase senjata Densus 88 Polri. Dalam sebuah regu, AR 10 menjadi pelengkap senapan serbu M4 sebagai senapan standard bagi Densus 88.


12. SIG716 Gen2



Ilustrasi: Official SIG Sauer SIG716


Negara Asal: Amerika Serikat
Produsen: Sig Sauer Inc
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: 859 mm
Panjang Laras: 406 mm
Bobot: 3.9 kg
Sistem Operasi: Semiotomatis

SIG 716 dibuat oleh anak perusahaan Sig Sauer yang berkududukan di Amerika, senjata ini dikembangkan dari varian senapan serbu SIG516. Desain SIG716 mengacu pada varian senapan carbine AR 15, artinya tuas pengokang dan lubang pelontar selongsong dibuat mirip AR 15 dan senapan serbu M16. Mengadopsi magazen dengan bahan polymer, mampu menampung 20 butir peluru. Saat ini SIG716 sudah dikembangkan dalam dua varian, yakni varian SIG716 standard dan SIG716 Gen2.

Seperti halnya AX 308 buatan Inggris, senjata ini juga tampil dengan desain modern. Dilengkapi picatinny rail dan KeyMod, membuatnya mudah dipasangi beragam aksesoris senjata. Tidak diketahui satuan elite mana yang memakai senapan ini, namun Direktur Regional Penjualan Pertahanan SIG Sauer Global, telah menyebutkan lewat situs Shephard.com (5/4/2017), bahwa senjata ini resmi diadopsi salah satu satuan elite TNI. Varian yang dipilih adalah SIG716 Gen2.


13. HK G28



G28E Standard.

IlustrasiL heckler-koch.com


Negara Asal: Jerman
Produsen: Heckler & Koch
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: 1082 mm
Panjang Laras: 421 mm
Bobot: 5.8 kg
Sistem Operasi: Semiotomatis

Nama Heckler & Koch sudah sangat kondang sebagai pembuat senjata perorangan, produsen senjata asal Jerman ini sudah terbukti kehandalan produknya. Bagi TNI produk senapan serbu HK 416 dan G36 buatan Heckler & Koch dipilih sebagai senjata pasukan elitenya. HK G28 dikembangkan dari varian sipil senapan MR308, model senjatanya mengikuti senapan serbu HK 417. Karena mengikuti desain HK417, maka 120 bagian (75%) HK G28 dapat saling digunakan dengan senapan serbu HK 417.

Desain receiver HK G28 mengikuti model AR 15/M16, sementara bagian popornya memakai fitur buttstock yang dapat disesuaikan panjang pendeknya. Senapan yang digunakan pasukan Jerman di Afghanistan ini bukan hanya dilengkapi bipod, untuk menghadapi pertempuran jarak dekat, sudah disiapkan foregrip pada bagian bawah laras. Mengadopsi picatinny rail, G28 varian standard dilengkapi alat bidik (scope) HK Schmidt & Bender 3-20×50.

Terdapat dua varian pada senjata ini, yang pertama bernama G28 E2 “Standard” dan yang kedua G28 E3 “Patrol”. Varian Patrol menggunakan pembidik HK-Schmidt & Bender 1-8×24, G28 E3 memiliki dimensi yang berbeda dengan varian standard. Varian ini dibuat lebih ringan untuk mendukung mobilitas.

Spoiler for G28 E3 Patrol:



14. HK G3/SG-1



Ilustrasi: deadliestwarrior.fandom.com


Negara Asal: Jerman
Produsen: Heckler & Koch
Kaliber: 7.62 x 51 mm
Panjang Senjata: 1025 mm
Panjang Laras: 450 mm
Bobot: 5.4 kg
Sistem Operasi: Semiotomatis

Senjata dengan jarak tembak efektif 500 m ini juga dibuat oleh Jerman, senapan kategori DMR ini dipakai oleh Kostrad dari TNI AD. Dikembangkan dari basis senapan serbu G3, beberapa bagian dimodifikasi, mulai dari laras yang dibuat khusus, sistem pelatuk sensitif, bipod yang diperkuat, hingga keberadaan teleskop. Senapan ini cukup kenyang pertempuran, salah satunya pernah dipakai US Navy SEAL dalam operasi Urgent Fury di Grenada pada Oktober 1984. Di kancah dunia airsoft gun, G3/SG-1 cukup banyak dipakai sebagai senjata andalan untuk beraksi.


Lanjut Post 2 gan sist emoticon-Peace
yudisilva07
zimbenk
scorpiolama
scorpiolama dan 27 lainnya memberi reputasi
28
16.5K
100
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.