KASKUStengah mengadakan event Community Online Competition (COC) dengan tema "Kebudayaan Lokal" suatu daerah yang bekerja sama dengan Smartfren Unlimited MAXI.

Membahas tentang kebudayaan lokal tentu saja sangat menarik untuk dikulik lebih jauh ya GanSis, sebab di setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi adat dan budaya yang beragam.

Sebelum ane membahas tentang adat dan kebudayaan daerah, ane ingin berbagi cerita tentang pengalaman ane menggunakan kartu Smartfren paket Unlimited MAXI nih GanSis.

Pasti Agan dan Sista sudah tidak asing lagi dengan provider yang satu ini, Smartfren adalah provider yang memberikan segudang kenyamanan bagi penggunanya GanSis.
Sinyalnya yang kuat dan speed internetnya yang kencang membuat hari-hari ane selalu bahagia karena ane tidak pernah namanya ngalamin gangguan sinyal atau jaringan lemot.

Selain itu untuk harga paket internet juga tergolong sangat terjangkau, kita dapat menyesuaikan paket internet sesuai dengan budget dan kebutuhan, jadi gak perlu repot takut habis paket internet.

Oke, mari kita lanjut membahas tentang kebudayaan lokal daerah GanSis.
Kali ini ane mau membahas salah satu tradisi budaya warga Suku Bugis Makassar yang pastinya sangat menarik untuk kita ketahui.

Moment bulan Ramadhan, satu bulan yang lalu telah kita jalani bersama ya GanSis. Saat ini kita telah berada di bulan Syawal atau bulan lebaran.

Tentu saja untuk melupakan ramadhan dengan cepat itu sangat susah GanSis, pasti kita mengingat moment buka puasa bersama, sahur, terawih serta tadarus Al-Qur'an.
Bahkan moment menyambut bulan Ramadhan pun juga pasti masih melekat dalam ingatan.

Nah kali ini ane mau membahas tradisi masyarakat Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan dalam menyambut bulan Ramadhan nih GanSis.
Penasaran seperti apa tradisinya?
Yuk simak di bawah!

Merupakan tradisi warga Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan dalam menyambut bulan Ramadhan GanSis.
Masyarakat Bugis mengadakan sebuah acara penyambutan sekaligus ungkapan rasa syukur karena masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan bulan suci umat Islam, bulan penuh dengan berkah dan ampunan.

Tradisi Assuro Maca sendiri adalah tradisi yang telah diturunkan oleh leluhur warga Bugis sejak zaman dahulu dan dipelihara hingga saat ini.

Adapun tradisi ini diperingati oleh Warga Bugis di rumah-rumah dengan mengundang Guru (tetua adat) dan tetangga untuk berdoa dan makan bersama.

Dalam kegiatan Assuro Maca acara dipimpin oleh Guru atau tetua adat yang akan berdoa sesuai ajaran agama Islam dalam hajat bersyukur kepada Allah, dan berharap keberkahan untuk pemilik hajat.

Salah satu yang khas dari tradisi Assuro Maca yaitu pemilik hajat harus menyediakan "Unti Tekne"yaitu pisang raja dan dupa bakar.
Adapun filosofi dari ke dua benda ini adalah pisang raja yang diidetikan dengan rasa manis, diharapkan membawa manisnya hidup, dan dupa bakar yang harum membawa keharuman dalam hidup.

Selain Unti Tekne warga Bugis juga akan menyiapkan hidangan makan besar yang akan dimakan bersama dengan para tetangga.

Tradisi Assuro Maca selain menyambut bulan ramadhan, dan syukuran, juga menggambarkan wujud kerukunan dalam hidup bermasyarakat.

Sangat indah dan banyak pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari tradisi warga Bugis ini ya GanSis.
Kita sebagai makhluk hidup tidak boleh pernah melupakan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan kita napas, rezeki, dan juga kelapangan.

Tidak hanya itu, sebagai makhluk sosial kita juga dididik dan diajarkan dari tradisi ini, untuk ingat tetangga saat makan enak, dan berbagi dengan yang membutuhkan.

Wah pantas ya GanSis warga Bugis hidupnya selalu diberkahi dengan rezeki yang berlimpah.
Sebab mereka ingat dengan yang memberi dan ingat kepada sesamanya, jadi rezekinya lancar terus.

Semoga saja tradisi Assuro Maca ini tetap terpelihara dan terus dilestarikan, karena memang mempunyai nilai luhur yang tinggi.

Oke GanSis itulah tadi sekilas pengetahuan tentang tradisi dari Makassar.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Terima kasih telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain.