marilyn88
TS
marilyn88
Kuliner Bakar Memang Selalu Bikin Lapar, Tips & Trik Daging Empuk + Matang Sempurna
Akan menyenangkan jika perayaan bersama keluarga disertai dengan acara bakar-bakar kuliner kesukaan. Kali ini saya akan memberikan Anda inspirasi kuliner bakar khas nusantara, serta tips dan memasak dengan teknik bakar.

1. Siapa Yang Pertama Kali Membakar Makanan



Tak ada jejak dan bukti sejarah yang pasti kapan manusia mulai mengenal teknik mengolah makanan dengan cara dibakar. Tapi dari penelitian para arkeolog dan ahli sejarah, manusia purba Neanderthal sudah menggunakan alat batu untuk membuat percikan api sekitar 50.000 tahun yang lalu.

Dalam perkembangannya, api mereka gunakan untuk berbagai keperluan, terutama membuat api unggun. Dan bukan mustahil, api juga mulai membakar daging hewan hasil buruan. Beberapa ahli juga berpendapat, manusia mulai mengenal teknik membakar makanan sejak zaman Mesolithikum atau sekitar 20.000 tahun yang lalu.

Mulanya mereka hanya makan-makanan mentah dan sering mengalami masalah pencernaan. Hingga suatu hari terjadi kebakaran hutan di China, dan setelah api padam tercium aroma lezat dari daging yang terbakar. Sejak itulah manusia mulai membakar hidangan mereka.

Di Indonesia sendiri, menurut Murdijati Gardjito peneliti pada pusat studi pangan dan gizi Universitas Gadjah Mada pemerhati kuliner Indonesia, teknik memasak dengan dibakar mulai masuk saat kedatangan bangsa India dan Taiwan berabad-abad lalu. Teknik itu berkembang dan menyebar keseluruh nusantara dengan media dan jenis masakan yang berbeda-beda.

2. Ragam Tradisi Kuliner Bakar Di Indonesia



Saat ini Indonesia memiliki beragam kuliner bakar menggugah selera yang tersebar diberbagai daerah. Bukan hanya sate atau ayam panggang, tapi masih banyak lagi kuliner unik lainnya yang diolah dengan cara dibakar. Di Papua bahkan ada budaya bakar batu atau barapen, ini adalah ritual masak bersama yang bertujuan untuk silatuhrahmi atau penyambutan tamu penting.

Cara memasaknya terbilang unik, batu membara yang sudah dibakar diletakkan di lubang tanah yang sudah diberi alas rumput. Lalu barulah makanan diletakkan di atasnya, setelah itu ditutup kembali menggunakan daun, lalu ditaruh lagi batu panas, dan lapisan teratas adalah daun dan tanah. Proses hingga matang berlangsung hingga 4 jam.

Tradisi bakar batu umumnya dilakukan suku pedalaman atau pegunungan seperti di Lembah Baliem, Paniai, Nabire, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Dekai, dan Yahukimo.

Sementara di Kalimantan Selatan ada tradisi bernama Mahumbal, yakni tradisi memasak khas suku dayak di daerah Pegunungan Meratus. Yang unik dari tradisi ini adalah masyarakat memasak tanpa alat masak, misalnya menanak nasi. Beras yang sudah dibumbui dibungkus menggunakan daun batu, lalu dimasukkan ke dalam bambu, kemudian di bakar hingga matang menjadi nasi dan beraroma wangi.

3. Bakso Bakar Dari Kota Malang Yang Wajib Dicoba



Kalau biasanya kita menikmati bakso dengan kuah, mie, dan teman-temannya dalam mangkok, lain halnya dengan bakso dari kota Malang ini yang bernama Bakso Bakar. Berbahan daging sapi, bakso di tusuk dengan bilah bambu, kemudian dibakar dengan tambahan bumbu kecap.

Sedikit manis dan gurih dengan tekstur daging sapi yang kenyal, plus aroma bakar yang khas. Terselip cerita unik dibalik kuliner ini, rupanya bakso bakar ini tercipta dari ketidak sengajaan.

Karena bakso yang jatuh ke dalam tungku, dan siapa yang menyangka dalam perkembangannya bakso bakar kini pernah menjadi salah satu kuliner yang wajib dicoba jika pergi ke kota Malang.

4. Belibis Bakar, Bikin Lupa Diet



Kota Amuntai di Kalimantan Selatan juga punya kuliner bakar yang bisa bikin perut lapar, ini dia belibis bakar. Daging belibis yang lembut memang sangat cocok jika diolah dengan cara dibakar, apalagi ditambah dengan bumbu pedas-manis.

Cara membuatnya tidak terlalu sulit, daging burung belibis yang sudah dibersihkan, lalu dikukus terlebih dahulu selama 20 menit bersama kentang dan wortel. Untuk sausnya cukup menghaluskan bawang merah, bawang putih, cabai, gula merah, kunyit, jahe, dan garam.

Setelah halus, lalu semua bahan tersebut dicampur, lalu ditumis sampai aromanya tercium ke rumah tetangga. Setelah matang, oleskan bumbu tersebut ke belibis dan siap untuk dibakar. Tunggu sampai matang dan meresap sempurna.

5. Sensasi Pedas Dan Segar Rahang Tuna Bakar Dari Manado



Jika Anda mampir ke Manado, jangan lewatkan kuliner yang satu ini rahang tuna bakar yang sedang menjadi primadona disana, dijamin Anda akan ketagihan. Dan ini rahasianya, sebelum dibakar rahang tuna dibersihkan dan direndam di dalam minyak agar tidak lengket saat dibakar.

Selanjutnya ikan dibakar menggunakan arang dari batok kelapa, setelah ikan mulai kering, barulah dibumbui dengan sambal rica khas Manado menggunakan batang serai, kemudian diberi daun jeruk. Waaah, kebayangkan nikmatnya rahang ikan bakar yang gurih dipadu dengan sambal pedas yang segar dan wangi.

Tekstur daging tuna yang lembut di dalam dan garing di luar, pastinya ingin lidah terus mengunyah dan jangan lupa nasi putih hangat + es teh manisnya.

6. Roti Bakar Daun Pisang Unik Yang Menyehatkan



Enggan memasak hidangan berat dihari spesial, mungkin roti bakar daun pisang dari Yogyakarta bisa menjadi alternatif. Makin tidak bosan, karena roti bakar yang satu ini dibakar menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya.

Roti yang digunakan juga bukan roti biasa, roti berwarna hitam ini adalah Roti Charcoal atau Arang Aktif yang baik untuk kesehatan, seperti meningkatkan fungsi ginjal dan menurunkan kadar kolesterol.

Cara membuatnya juga mudah kok, kita panggang dahulu roti dan pisang sampai setengah matang, barulah dibungkus dengan daun pisang. Daun pisang dipilih karena kandungan lilin yang keluar dari daun saat pembakaran akan memberikan aroma dan cita rasa yang lezat.

Selain itu, kandungan lilin juga bertujuan untuk menghalau cairan dari makanan agar tidak bocor keluar. Setelah itu, barulah roti siap dibakar dan siap disantap. Isi dari roti bakar bisa kita ganti sesuai selera, seperti telur, keju, kornet, atau cokelat.

7. Mengobati Rindu Pulau Dewata Dengan Sate Lilit Bali



Siapa yang tidak kenal dengan hidangan yang satu ini, yap sate lilit. Sate khas pulau Dewata ini bisa menjadi pilihan menu bakar untuk menyambut suatu perayaan. Di Bali sendiri sate lilit tidak hanya dikonsumsi sehari-hari, tapi juga selalu ada di hari-hari penting atau perayaan.

Mulanya sate lilit hanya menggunakan daging babi saja, tapi kini sudah lebih beragam, yaitu dengan daging sapi atau ayam. Kita juga bisa membuatnya di rumah, daging ayam diiris kecil-kecil, lalu tumbuk sampai halus. Kemudian campurkan kelapa tua yang sudah diparut, untuk bumbunya ada bawang merah, cabe rawit, daun jeruk, dan jahe yang diiris tipis.

Setelah itu bumbu dimasukkan ke dalam tumbukan ayam dan ditumbuk lagi sampai halus, setelah halus dan tercampur rata, adonan sate lalu dililitkan ke batang serai atau batang tebu, atau batang bambu yang dibuat pipih dan lebar.

Jika sudah siap tinggal ditusuk kepelepah pisang, lalu saatnya membakar sate lilit. Lilit sendiri dalam bahasa Bali adalah artinya membungkus, soal rasa jangan ditanya, udah pasti juara.

Tips Dan Trik Membakar Daging Supaya Empuk Dan Matang Sempurna

Daging memang menjadi salah satu bahan khusus kuliner yang bisa diolah dengan berbagai cara. Tapi terkadang daging yang sudah dibeli mahal-mahal, eh setelah menjadi menu hidangan rasa alot dan keras atau kematangan daging tidak sesuai keinginan. Mungkin diantara kalian ada yang pernah mengalaminya.

Nah, untuk mendapatkan daging yang empuk dengan kematangan sempurna ada beberapa tips dan triknya nih.

1. Yang pertama adalah dengan daun pepaya, bungkus daging dengan daun pepaya yang sudah diremas lalu biarkan semalaman dalam lemari pendingin.

2. Tips selanjutnya adalah dengan merendam daging semalaman dengan baking soda, cara ini sangat cocok untuk memasak daging lada hitam atau sate.

3. Atau bisa juga dengan jahe, setiap ruas jahe mengandung enzim proteolitik alami yang dapat berperan mengurangi ikatan protein agar empuk. Caranya adalah lumuri daging dengan jahe yang telah diparut, lalu diamkan selama 30 menit sebelum daging diolah untuk dimasak.

Nah, agar tingkat kematangan sempurna, jangan lupa perhatikan ketebalan daging. Untuk memasak steak sendiri, kita bisa memasak selama 8 - 12 menit untuk setiap sisi daging.








hoorraymarikemanacheria021
cheria021 dan 34 lainnya memberi reputasi
35
5.1K
219
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cooking & Resto Guide
Cooking & Resto Guide
icon
8.8KThread11.8KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.