Tabung gas LPG kemasan 3 Kg atau yang lebih dikenal dengan tabung melon, sudah pasti ada di setiap dapur masyarakat Indonesia. Ternyata kita sudah menggunakannya sebagai bahan bakar untuk memasak lebih dari sepuluh tahun. Bukan hanya sebagai bahan bakar, di tangan orang-orang kreatif, gas melon ini bahkan bisa dimodifikasi sebagai bahan bakar kendaraan.

Kita semua mengakui keunggulan gas LPG ini dibanding bahan bakar lain produk dari Pertamina, yaitu lebih hemat, murah, dan aman. Walaupun masih banyak juga kita temui di lapangan, oknum-oknum tak bertanggung jawab yang senang mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri, yaitu dengan mengurangi isi tabung LPG. Seringkali kita temui segel yang di tabung mudah sekali dibuka hanya menggunakan tangan/tanpa bantuan alat.

Dengan adanya kecurangan beberapa oknum penyalur gas LPG, masyarakat jadi bertanya-tanya, adakah kecurangan lainnya yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab ini?

Salah satu yang membuat masyarakat bertanya-tanya adalah adanya pelat besi yang ditempel di bagian pegangan tabung gas. Tidak hanya satu, ada dua sampai tiga pelat besi yang ditempelkan pada tabung. Apa sebenarnya fungsinya? Mungkinkah untuk mengelabuhi agar berat timbangan tabung tetap, meskipun isinya telah dikurangi?



Gansis pernah bertanya-tanya seperti itu, nggak? Sama, ane sempat terlintas. Karena memang ada isu yang mengatakan demikian. Kalau ane pernah dengar dari para sales regulator dan kompor gas yang suka promo ke kampung-kampung itu, Gansis.

Ternyata pertanyaan ini mencuat juga di media sosial dan menjadi viral. Pihak Pertamina pun meresponnya dengan memberikan penjelasan melalui juru bicara Eko Kristiwan, bagian Unit Manager Communication, Relations, and CSRJawa bagian barat. Menurut beliau, lempengan besi itu disebut pelat balancer. Fungsinya sebagai penyeimbang tabung kosong yang beratnya di bawah 5 Kg.

Jadi tabung melon ini masa edarnya adalah 5 tahun, Gansis. Setelah habis masa edar, akan dilakukan pengecekan ulang kelayakannya. Apakah masih sesuai standar atau tidak. Salah satu kriterianya adalah berat tabung kosong harus berbobot 5 Kg. Tentunya ada kriteria lain juga untuk menentukan kelayakan tabung masih bisa ditoleransi atau tidak.



Apabila berat kosong di bawah 5 Kg, tapi masih masuk dalam range toleransi, maka ditambakanlah pelat balancer tadi, Gansis. Sedangkan yang sudah tidak memenuhi syarat, akan ditarik dan tidak diedarkan lagi.

Selanjutnya tabung-tabung yang sudah dites ulang dan dikalibrasi ini masih memenuhi persyaratan Disperindag, maka tabung melon tersebut akan diedarkan lagi selama lima tahun.

Proses ini terus berulang, hingga tabung gas yang beredar di masyarakat benar-benar aman dan memenuhi syarat, Gansis. Jadi pelat besi itu bukanlah kecurangan untuk mengelabuhi bobot isi gas yang dikurangi.

Akhirnya ane tercerahkan juga nih, Gansis, dan merasa lega, ternyata itu cuma isu. Bagaimana dengan Gansis? Yuk, ngobrol santuy sambil ngopi di kolom komentar.
:nyantai

Malang, 28 Mei 2021

Narasi opini pribadi
Foto dokumen pribadi
Referensi di sinidi sini