si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
[Polling] C-130 Hercules TNI AU Sudah Menua, Siapa yang Layak Jadi Penggantinya ?
Pada kesempatan kali ini ane akan mengadakan polling lagi gan, polling kali ini berhubungan dengan pesawat angkut berat untuk TNI AU. Saat ini pesawat angkut berat matra udara bertumpu pada C-130B Hercules peninggalan Bung Karno serta C-130H hibah dan yang dibeli dari Australia, total ada 24 unit yang dimiliki.

Mengingat varian B dan H sudah berusia tua, sudah selayaknya TNI AU mendapat pesawat angkut baru. Yang bikin sedih sekaligus miris adalah masih diterbangkannya varian B, di mana varian ini sudah dioperasikan sejak era Bung Karno sampai Jokowi. Bicara soal pengadaan pesawat angkut baru, sebenarnya ada rencana penggantian C-130B masuk dalam periode MEF (Minimum Essential Force) II pada rentang 2015-2019.

Kilas balik ke tahun 2015, mengutip pernyataan KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna di situs Tempo.co (6/7/2015), bahwa TNI AU mengincar dua pesawat angkut berat, waktu itu ada nama Airbus A400M dan Antonov An-70. Agus Supriatna mengatakan kedua jenis pesawat punya daya angkut yang lebih besar ketimbang Hercules. Menurut Agus waktu itu, TNI AU membutuhkan sembilan-sepuluh unit Hercules untuk mengangkut satu batalion pasukan yang berjumlah 700-1000 orang. Sementara jika menggunakan A400M Atlas atau An-70, hanya butuh empat unit pesawat untuk mengangkut jumlah pasukan yang sama.

Namun, seperti yang sudah-sudah, proses pengadaan pesawat angkut ini menjadi abu-abu, sama seperti seragam anak SMA. Sebenarnya opsi waktu itu condong ke A400M, karena antara Air Bus dan PT DI sudah punya hubungan kerjasama yang baik. Enam tahun berselang, dalam Rapim TNI AU pada awal tahun ini, diputuskan bahwa TNI AU akan membeli pesawat C-130J Super Hercules. Sayangnya dalam Rapim tersebut tidak disebutkan jumlah pesawat yang akan dibeli.

Mulai dari A400M, An-70, sampai C-130J, kira-kira mana pesawat angkut yang pas bagi TNI AU menurut agan ? Sebelum menentukan pilihan, ada baiknya agan mengenal para kontestan yang akan ikut dalam polling kali ini. Dimulai dari kontestan pertama.


1. A-400M Atlas



Foto: airbus.com


Pesawat ini sudah beberapa kali datang ke Indonesia, mungkin agan-agan masih ada yang mengingatnya ? Bagi agan yang suka membaca majalah COMMANDO, pada edisi tahun 2012, sosok pesawat ini sudah dikupas secara jelas di majalah tersebut. A400M pertama kali mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada tanggal 18 April 2012. Tiga tahun kemudian, pesawat ini menyertai rombongan pesawat demo Rafale pada tanggal 23 Maret 2015 di Lanud Halim Perdanakusuma. Pihak pabrikan yang dimotori militer Prancis cukup gencar melibatkan promo A400M, khususnya dalam dukungan beberapa operasi militer Prancis di kawasan Afrika.

Dilihat dari kemampuan angkut dan jangkauan, Airbus A400 berada di antara pesawat angkut strategis C-17 Globemaster III dan C-130J Hercules. Atlas punya inovasi tinggi dengan adopsi sistem fly by wire yang memudahkan penerbangan, sistem forward facing crew cockpit yang membuat operasi penerbangan efisien, dan ruang kabin terbesar yang memungkinkan penerbangan jarak jauh menjadi lebih hemat. Karena sudah serba terkomputerisasi, A400M hanya membutuhkan tiga awak, yakni pilot, kopilot dan loadmaster.

A400M punya ruang kargo dengan lebar 4 meter, tinggi 3,85 meter, dan panjang 17,71 meter. Helikopter sekelad NH90 atau CH-470 Chinook dapat diangkut, selain itu dua buah kendaraan pengangkut infanteri (Stryker) juga bisa diangkut oleh pesawat ini gan. Selain itu, A400M juga bisa mengangkut truk semitrailer dengan peti kemas berukuran 6,906 meter. Untuk kapasitas muatan keseluruhan mencapai 37 ton.

Bila Airbus A400M dipilih, maka PT Dirgantara Indonesia (DI) sebagai mitra dari Airbus Group tentu akan mendapat angin segar, terutama terkait ToT yang selama ini telah berjalan cukup lama. Bisa dibilang untuk pesawat angkut berat, nama A400M punya peluang terpilih yang besar. Apalagi selama ini Air Bus sebagai manufaktur pesawat A400M sudah lama menjadi sahabat karib PT DI.




Proses pengangkutan logistik pada A400M.

Foto: airbus.com



Dulu kabarnya salah satu BUMN akan mengakusisi 2 unit A400M, dan media pun sempat dibuat heboh dengan pernyataan bahwa Indonesia akan menjadi "pengguna pertama" untuk keperluan sipil. Namun, hingga sekarang pesawat yang dimaksud tak kunjung mendarat di Bumi Pertiwi. Pada tanggal 25 Mei 2021, Air Bus mengumumkan bahwa A400M sudah menempuh 100.000 jam terbang.

Hitungan tersebut didapat dari pesawat yang dipakai oleh negara mitra konsorsium, yang terdiri dari Prancis, Luksemburg, Inggris, Jerman, Turki, Spanyol. Serta ditambah Malaysia sebagai pelanggan ekspor. Pada tanggal 24 Mei 2021, pesawat dengan nomor MSN111 meninggalkan jalur perakitan di Seville untuk dikirim ke Angkatan Udara Spanyol, menjadikannya pesawat ke 100 yang berhasil diproduksi. Pesawat ini bisa melakukan berbagai peran, selain angkut pasukan, pesawat juga bisa disulap sebagai pesawat tanker dan digunakan untuk misi evakuasi medis.

Jika Indonesia masih mendang-mending untuk akusisi pesawat ini, maka Negeri Jiran sudah gercep, mereka sudah memiliki 4 unit A400M. Harga yang dibanderol untuk pesawat ini memang cukup mahal gan, yakni ada di kisaran 152,3 juta euro per unitnya (sekitar Rp 2,6 triliun). Dari segi dukungan ToT, pesawat ini memang punya potensi besar untuk dimiliki Indonesia. Untuk spesifikasi pesawatnya adalah sebagai berikut:

Panjang: 45.1 m
Rentang Sayap: 42.4 m
Tinggi: 14.7 m
Mesin: 4 × Europrop TP400-D6 turboprop
Kecepatan Maksimum: 780 km/jam
Jarak Jelajah: 7593 km
Ketinggian Terbang Maksimum: 11.278 m
Maksimum Payload: 37 ton
Kru: 3 (pilot, kopilot, loadmaster)

Spoiler for A400M:



2. Antonov An-70



Ilustrasi: aeroresource.co.uk


An-70 adalah pesawat empat mesin yang dikembangkan bersama oleh Ukraina dan Rusia. An-70 punya ruang kargo berukuran panjang 22,4 meter, lebar 4,80 meter dan tinggi 4,40 meter. Payload pesawat ini adalah dengan 20 ton dan muatan maksimum mencapai 47 ton, hal ini menempatkan An-70 dalam kategori yang sama dengan A400M Atlas.

An-70 termasuk pesawat lawas, yang terbang perdana tahun 1994. Pada perkembangannya, Rusia mengusulkan desain baru. Dalam proyek produksi pesawat ini juga melibatkan Ukraina. Namun, setelah pecah konflik antara Rusia dan Ukraina terkait masalah Crimea, pengembangan pesawat ini sempat terhenti. Kemudian Kementerian Pertahanan Rusia menghapus An-70 dalam proyek pesawat angkut militernya.

Sebenarnya pembangunan pesawat ini melibatkan kepentingan Rusia, di mana Sang Beruang membiayai proyek pesawat angkut ini. Meski Rusia menarik diri dari proyek tersebut, namun pada bulan Januari tahun 2015, Ukraina menyetujui produksi pesawat ini dan akan memperkenalkan ke layanan angkatan bersenjatanya. Akan tetapi, sampai sekarang perusahaan pembuat pesawat tidak menentukan jadwal secara pasti untuk produksi An-70. 




Ruang kargo Antonov An-70.

Ilustrasi: airliners.net



Mengingat konflik dengan Rusia masih belum usai, produksi pesawat ini kemungkinan akan tertunda cukup lama. Peluang untuk meminang An-70 sebenarnya cukup tipis, meski kabarnya pesawat ini juga sempat jadi pertimbangan TNI AU. Terlepas dari masalah konflik, sebenarnya ToT untuk An-70 juga cukup terbuka, pasalnya Ukraina saat ini hendak merapat ke kubu AS dan NATO. Namun, yang jadi masalah adalah proses pembuatan pesawat yang saat ini belum jelas. Kabarnya An-70 dibanderol seharga 70 juta euro (sekitar Rp1,5 triliun).

Terkait alutsista buatan timur, khususnya pesawat angkut, TNI AU sudah cukup lama tidak mengoperasikan pesawat buatan blok timur. Terakhir kali TNI AU mengoperasikan pesawat angkut buatan timur pada masa Presiden Sukarno, di mana di era 60-an, TNI AU sempat memiliki Antonov An-12B Cub. Pesawat ini menjadi pesawat angkut berat era Sukarno, setelah masuk masa Orde Baru sampai sekarang, pesawat angkut berat TNI AU dipercayakan pada Sang Putra Zeus. Spesifikasi pesawat An-70 Ukraina kemungkinan tidak jaiah beda dari varian terdahulunya, mengingat varian baru belum sempat diproduksi secara massal. Berikut ini sekilas spesifikasinya:


Panjang: 40,65 m
Rentang Sayap: 44,06 m
Tinggi: 16,4 m
Mesin: 4 x Ivchenko Progress D-27 propfan engines
Kecepatan Maksimum: 750 km/jam
Jarak Jelajah: 5100 km
Ketinggian Terbang Maksimum: 12.000 m
Maksimum Payload: 20 ton (maksimum 47 ton)
Kru: 4 (2 pilot, navigator, teknisi penerbangan)

Spoiler for An-70:



3. C-130J Super Hercules



Ilustrasi: indomiliter.com


C-130J merupakan varian terbaru dari keluarga Hercules, hanya membutuhkan dua kru di kokpit plus 1 loadmaster di ruang kargo. Versi terakhir ini dilengkapi peralatan navigasi digital tercanggih. Peralatan itu antara lain: radar APN-241 Low Power Color Radar, HUD, missile warning system, countermeasures system, dan ILS. Hercules generasi terakhir ini juga dapat beroperasi dan melakukan dropping di segala cuaca dan keadaan dengan presisi tinggi.

Dibanding A400 dan An-70, dimensi C-130J tentu lebih kecil, untuk kapasitas payload maksimumnya adalah 20 ton. Tanpa bahan bakar cadangan, C-130J dapat terbang menjelajah sejauh 5.250 km. Dapur pacu C-130J awalnya disokong mesin Allisonn AE2100D3, namun saat ini mesin tersebut sudah diganti dengan Rolls-Royce AE2100D3. Putaran mesin dikontrol sepenuhnya oleh Full Authority Digital Electronic Control (FADEC), sehingga keseimbangan antar mesin terkendali dan membuat jarak pengereman saat mendarat menjadi lebih pendek.

Dibanding generasi C-130 sebelumnya, Super Hercules punya bilah baling-baling yang berbeda. Yang digunakan saat ini adalah buatan Dowty Aerospace berbahan dasar komposit berbilah enam. Selain itu, C-130J juga mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara. Oleh Lockheed Martin, Super Hercules sudah dikembangkan dalam 4 varian berbeda. Varian itu terdiri dari KC-130J (pesawat tanker, WC-130J (pengamatan cuaca), HC-130J (recovery aircraft), MC-130J (pesawat taktis multi misi).




Ruang Kargo Super Hercules.

Ilustrasi: kaiserslauternamerican.com



Dari hasil Rapim TNI AU, awal tahun ini diputuskan bahwa C-130J masuk dafar beli, meski tidak disebutkan berapa unit yang dibeli. Dari segi ToT, pesawat ini punya kesempatan yang sama dengan A400M, pasalnya teknisi TNI AU tentu lebih familiar dengan pesawat angkut ini. Selain itu, mengingat TNI AU sudah mengoperasikan varian Hercules sejak lama, keputusan pembelian pesawat ini tentu tidak mengejutkan.

Dengan payload maksimum hanya 20 ton, hal ini tentu jadi dilema, pasalnya di era modern ini TNI AU sebenarnya butuh pesawat angkut dengan payload lebih besar. Untuk modernisasi keluarga Hercules, TNI AU sudah cukup tertinggal, varian terbaru ini sudah sejak lama dioperasikan oleh Amerika dan negara sekutunya mulai tahun 1999 sampai awal 2000-an. Bahkan dalam dua tahun mendatang Angkatan Udara Inggris malah sudah mulai ancang-ancang untuk memensiunkan Super Hercules. Untuk per unitnya, pesawat ini dibanderol seharga 120 juta dollar (sekitar Rp1,6 triliun). Berikut ini spesifikasi pesawatnya:


Panjang: 34,37 m
Rentang Sayap: 40,38 m
Tinggi: 11,81 m
Mesin: 4 x Rolls-Royce AE2100D3
Kecepatan Maksimum: 660km/jam
Jarak Jelajah: 5.250 km
Ketinggian Terbang Maksimum: 11.278 m
Maksimum Payload: 20 ton
Kru: 3 (pilot, kopilot, loadmaster)

Spoiler for C-130J:




----



Nah, demikian sedikit bedah kemampuan 3 pesawat angkut yang diminati TNI AU. Sebenarnya nama A400M jadi kandidat utama dengan payload yang lebih besar dan dukungan ToT-nya, namun pada akhirnya TNI AU kembali memilih keluarga Hercules sebagai pesawat angkutnya. Lalu apakah keputusan tersebut sudah tepat ?

Kalau menurut agan-agan sekalian, dari ketiga kontestan ini, siapakah yang paling cocok menjadi kandidat pesawat angkut TNI AU yang baru ? Jangan lupa untuk ikuti vote-nya ya, sampai jumpa emoticon-Angkat Beer




Referensi: 1.2.3.4.5.6
Ilustrasi Gambar: airbus.com, indomiiliter.com, google image
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 109 suara
C-130 Hercules TNI AU Sudah Menua, Siapa yang Layak Jadi Penggantinya ?
A400M Atlas
59%
Antonov An-70
24%
C-130J Super Hercules
17%
Diubah oleh si.matamalaikat 29-05-2021 10:46
galigulagalu
hoorray
pulaukapok
pulaukapok dan 31 lainnya memberi reputasi
32
8.6K
150
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.