si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Tank Boat Antasena Sukses Menjalani Sea Trial dan Firing Test
Setelah terbakarnya KRI Klewang pada tanggal 28 September 2012 di Banyuwangi, sejak saat itu pula di bidang industri kapal perang, Indonesia memang sedikit mengalami kemunduran. Belum diketahui secara pasti, apa yang membuat kapal berdesain trimaran itu terbakar, kabarnya karena hubungan arus pendek.

Sebagai pengganti, PT Lundin sebagai perancang kapal, sedang memperisapkan Klewang 2 sebagai gantinya. Selain itu, PT Lundin juga sukses menggarap proyek lain di bidang perkapalan. Salah satunya yang ramai dibicarakan saat ini adalah tank boat yang bernama Antasena.Dan kabar baiknya, kapal ini sudah menjalani sea trial pada tanggal 28 April 2021. Dan pada tanggal 22 Mei kemarin, kapal ini menjalani firing test.

"Firing Test" menggunakan senjata utama meriam 30 mm berlangsung di Paiton, yang disaksikan oleh Dirjen Pothan Kemhan, Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, Dirtekindhan Ditjen Pothan, Laksma TNI Sri Yanto dan Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose. Setelah kegiatan penembakan, Antasena melanjutkan kegiatan sea trial dengan kembali ke dermaga Banyuwangi pada Sabtu, 22 Mei 2021. Jarak tempuh yang dilalui yaitu 170 nautical mile. Antasena dapat mengangkut 60 orang personel dan 5 orang kru, memiliki kecepatan maksimum 40 knot serta daya jelajah hingga 600 nautical mile.




Ilustrasi: Dokumentasi Pindad



Antasena dilengkapi senjata utama meriam Cockerill 3030 buatan John Cockeril kaliber 30 mm dan 2 senapan mesin 12,7 mm. Dan senjata sekundernya adalah senapan mesin coaxial kaliber 7,62 mm. Pola penembakan pada meriam tersedia dalam tiga opsi, mulai dari single shot, 5 round burst serta full auto. Dalam kubah dapat disiapkan 255 butir amunisi 30 mm dalam two-drumfeed system.

Guna meningkatkan kesadaran situasional, terdapat kamera yang dapat memantau 360 derajat. Sebagai bentuk perlindungan, kubah C3030 dilengkapi proteksi balistik sampai level 5 STANAG 4569. Fitur lain pada kubah C3030 adalah delapan peluncur granat asap dan anti sniper detection. Kubah dengan elevasi laras -10 sampai 60 derajat ini dibekali dual axis stabilized untuk pembidikan sasaran di malam dan siang hari.




Target dalam sesi firing test.




Proses pembidikan target.

Foto: Dokumentasi Pindad



Tank Boat sendiri diharapkan bisa mendukung TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai), tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard) serta memberi dukungan tembakan dalam serbuan amfibi. Tank Boat merupakan program Kementerian Pertahanan RI yang dilaksanakan oleh konsorsium, dimana PT Pindad menjadi lead integrator yang bekerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri, dan PT Hariff.

Konsep Tank Boat ini pertama kali diperkenalkan oleh PT Lundin dalam pameran Defence & Security 2015 yang berlangsung mulai tanggal 2-5 November 2015 di Bangkok, Thailand. Saat itu proyek ini diberi nama "X18 Tank Boat", meski waktu itu masih berwujud konsep, nyatanya X18 berhasil menarik minat TNI AL. Awalnya Antasena akan dibekali meriam kaliber 105 mm, karena dirasa efek recoil-nya cukup tinggi, maka meriam diganti menjadi kaliber 30 mm.

Prototype kapal ini rencananya akan diuji coba pada tahun 2019, namun, hal tersebut molor dua tahun. Dan pada tanggal 28 April 2021 baru resmi menjalani sea trial di Banyuwangi. Tank Boat Antasena nantinya akan dioperasikan di sungai-sungai besar seperti di Kalimantan dan Papua. Antasena juga bisa digunakan di rawa-rawa dan pantai, sehingga bisa menjangkau perairan dangkal.




Radio komunikasi buatan PT Len.

Foto: Dokumentasi PT Len



Untuk urusan radio komunikasi, LenHDR100-V dan LenMDR50-V serta Intercom LenCavysys buatan PT Len yang akan dipakai. Pengujian komunikasi radio LenHDR100-V dan LenMDR50-V digunakan pada jarak 70 Km dari tank boat ke Pos Penembakan di Gunnary Firing Range (GFR), Paiton. Sementara LenCavysys digunakan untuk komunikasi internal awak kapal dan penumpang tank boat.

LenHDR100-V adalah radio HF (High Frequency) untuk sarana komunikasi voice jarak jauh dengan kendaraan tempur lain. Sedangkan, LenMDR50-V adalah radio V/UHF untuk komunikasi data taktis dengan kendaraan tempur lain. Radio buatan PT Len ini memiliki keamanan voice dan komunikasi data, karena radio dilengkapi fitur keamanan anti jamming dan anti intersep, berupa pengamanan enkripsi dan frekuensi hopping.

Selain firing test, Antasena juga menjalani beberapa uji coba sebagai berikut: uji internal dan kesisteman di galangan (dock trial), pengujian dalam keadaan statis (HAT – Harbor Acceptance Test), serta pengujian dalam keadaan berlayar di laut (SAT – Sea Acceptance Test). Dengan memiliki panjang 18 meter dan dapat beroperasi di perairan dangkal (90 cm) hingga perairan laut dalam, tank boat dinilai cocok dengan geografis Indonesia yang didominasi perairan.













Foto: Dokumentasi PT Pindad



-----



Nah, demikian sedikit berita perkembangan dari alutsista dalam negeri. Beginilah seharusnya proses produksi alutsista yang sebenarnya, melibatkan banyak pihak, baik BUMN maupun swasta. Semoga dengan lahirnya Antasena, mampu membangkitkan kembali denyut industri pertahanan dalam negeri. Dan setelah Antasena lahir, tentu kita juga berharap dengan disusulnya kelahiran dari Klewang 2.

Terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal hingga akhir, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk agan dan sista, sampai jumpa emoticon-Angkat Beer


Spoiler for Uji Coba Antasena:





Referensi: 1.2.3
Ilustrasi Gambar: PT Pindad dan PT Len
Diubah oleh si.matamalaikat 26-05-2021 15:26
galigulagalu
hoorray
zimbenk
zimbenk dan 36 lainnya memberi reputasi
37
8K
145
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.