Pendapat Ane Tentang Jodoh dan Pernikahan, Jangan Sampai Terlambat Patah Hati!

Beranda

...

Wedding & Family
Pendapat Ane Tentang Jodoh dan Pernikahan, Jangan Sampai Terlambat Patah Hati!

novaajinugroho

25-05-2021 21:01

Pendapat Ane Tentang Jodoh dan Pernikahan, Jangan Sampai Terlambat Patah Hati!

halo gansis, seperti biasa ketemu lagi dengan ane di forum kaskus ini lagi. Nah kali ini ane mau membahas topik yang menurut ane banyak orang salah kapra dengan apa yang nama nya itu jodoh, kebanyakan orang memaknai dengan dangkal.

Tapi perlu di garis bawahi dulu bahwahi, ini adalah murni dari pendapat ane pribadi, jadi jika siapapun yang membaca ini boleh setuju dan tidak setuju atas apa yang ane uraikan di thread ini. Ane pribadi pernah beberapa kali mengenal banyak orang-orang yang cukup dekat dengan kehidupan ane, ini yang ane maksud lawan jenis ya..

Dan karena beberapa orang-orang ini ane menemukan hal-hal yang cukup unik untuk memaknai apa itu jodoh dalam artis luas, sebuah perjalanan yang cukup membuat ane dewasa secara pribadi dan mental. Entah itu tentang ditinggalkan dan meninggalkan, datang dan tidak kembali, hingga perbedaan yang sulit untuk ditaklukan.

Hingga akhir nya ane menemukan apa yang ane cari berkat orang-orang yang pernah tinggal dalam hidup ane dulu, yaitu seseorang yang menurut ane disebut dengan jodoh. Jadi apa itu jodoh? Menurut ane jodoh itu adalah seseorang yang memang diberikan oleh sang semesta hanya satu dan jadi satu-satunya, bukan dua, tiga dan selebihnya. seseorang mampu dengan segala hal yang kita miliki dan dia miliki untuk hidup bersama sampai kematian tidak bisa di kompromi.

Karena hal itu lah jodoh dan pernikahan itu sangat lah berbeda. Banyak orang yang berfikir bahwa pernikahan akan mengikat jodoh kita atau dengan menikah berarti itu dia adalah jodoh kita. Menurut ane peribadi itulah adalah salah besar, jika patokan jodoh itu adalah sebuah pernikahan.

Lalu bagaimana dengan kasus perceraian dalam rumah tangga, lalu setelah perceraian baru orang itu menemukan orang yang tepat dan disebut jodoh. atau kasus lain nya deh dimana masih ada dengan pernikahan dengan di paksa. dan satu lagi dengan kasus poligami, ane percaya orang –orang ,khusus nya perempuan bakal tersiksa dengan diduakan.

Jadi pernikahan menurut ane pribadi bukan menentukan dia adalah jodoh mutlak, pernikahan adalah hitam diatas putih dimana itu hanya lebel yang di berikan secara tertulis tapi bukan secara tersirat. Seperti yang ane jelas kan tadi nikah aja bisa cerai, nikah bisa saja atas dasar dipaksa orang tua, atau poligami. Jodoh itu lebih dari sekedar pernikahan bre.

Kita selalu diberitahu bahwa jodoh kita adalah orang yang kita nikahin, dan kita dipaksa untuk percaya bahwa entah bagaimana kita ditakdirkan untuk bersama orang itu. itu kenyataan yang menakutkan sih karena Terkadang hubungan menjadi obsesif, mengendalikan, dan posesif.

Ane selalu bertanya-tanya bagaimana rasanya menemukan jodoh, sampai akhirnya ane menemukannya. Dan akhirnya, semuanya runtuh. (perpisahan dan perceraian) ane terjebak pada gagasan ini; ane menemukan orang nya, jadi sekarang apa? ane belajar dengan cara yang sulit, terkadang kita berakhir dengan sebuah pernikahan dengan cicin yang melingkar di jari manis kita.

Mungkin orang itu tidak mampu bertahan dalam hidup kita untuk selamanya karena keadaan tertentu. Mungkin cinta itu tidak mampu tumbuh lebih jauh dari yang sudah ada. Tapi, pelajaran yang mereka tanam dalam diri kita adalah pelajaran yang membantu kita lebih memahami diri kita sendiri dan jodoh itu sendiri.

Kita terlalu naïf mengatakan bahwa dengan siapa yang kita nikahi itulah jodoh kita, dan fakta nya bahwa tidak semua pernikahan berakhir sebagai jodoh kita. Dan mungkin hubungan itu benar-benar hanya disamarkan sebagai pelajaran yang terpaksa kita pelajari seiring berjalannya waktu.

Karena menurut ane jodoh itu tentang menemukan tempat berbagi, tempat untuk menaruh sesuatu yang rapuh serta mudah rusak dan seseorang yang membuat ente merasa sedikit tidak sendirian di dunia ini.

Penulis: novaajinugroho

Sumber: Opini pribadi