si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
[Polling] Profil 7 Kapal Frigate Untuk Mengisi Kelas Martadinata, Mana yang Cocok ?
Seperti TNI AU dan TNI AD, TNI AL juga kebagian modernisasi alutsista, tepatnya matra laut berencana memodernisasi kapal frigate-nya. Pengadaan kapal frigate baru ini guna menggantikan frigate Van Speijk Class yang sudah berumur, rencananya ada 6 unit kapal baru yang akan dibeli. Sebenarnya TNI AL sudah mengoperasikan 2 unit frigate SIGMA 10514 buatan Belanda yang diberi nama Martadinata Class, frigate ini termasuk gres.

Martadinata Class saat ini terdiri dari KRI RE Martadinata (331) serta KRI I Gusti Ngurah Rai (332), frigate ini tidak termasuk kapal kecil, namun juga tidak bisa dibilang kapal yang besar. Desainya memang sedikit tanggung. Meski terkesan tanggung, "seharusnya" ada 6 unit kapal yang dipesan. Namun, entah mengapa Indonesia justru ingin frigate yang lebih besar dari 2 kapal yang ada di kelas Martadinata. Kemungkinan dalam kelas frigate ini kedepannya akan jadi "gado-gado", alias diisi oleh berbagai jenis kapal.

Jujur ane sendiri juga gak paham gan, kenapa SIGMA 10514 buatan Damen Shipyard belum dilanjutkan pemesanannya. Padahal negara kita sudah mendapat ToT sesua amanat UU yang berlaku, di mana dalam ToT tersebut, PT PAL juga dilibatkan dalam pembangunan kapal. Mungkin saja alasan desain yang tanggung jadi pertimbangan untuk mencari frigate baru yang lebih besar, atau bahasa kerennya disebut sebagai heavy frigate.

Seperti yang sudah banyak diberitakan, frigate yang dipilih oleh TNI AL adalah Iver Huitfeldt Class buatan Denmark yang terpilih untuk mengisi kelas Martadinata. Kabarnya proyek pembangunan kedua unit frigate Iver dikatakan mencapai US$ 720 juta atau sekitar Rp 11 triliun, dan akan digarap selama 5 tahun.Selain Iver, sebenarnya masih ada beberapa desain frigate yang ditawarkan oleh berbagai negara. Yuk kita kenalan sama beberapa frigate yang pernah ditawarkan atau diminati oleh Indonesia untuk mengisi kelas Martadinata, dimulai dari kontestan pertama.


1. Admiral Gorshkov Class



Ilustrasi: wikimedia


Admiral Gorshkov Class termasuk kapal baru yang dirancang oleh Rusia, kapal ini dirancang sebagai heavy frigate yang mumpuni. Mampu meladeni peperangan permukaan, udara, bawah permukaan, sampai peperangan elektronika. Frigate ini dirancang oleh Severnoye Design Bureau di Saint Petersburg. Rencana pembangunan kapal ini sempat tersendat akibat konflik dengan Ukraina, pasalnya Ukraina adalah pemasok mesin turbin bagi frigate tersebut.

Russian NPO Saturn kemudian merancang desain mesin CODAG baru untuk Admiral Gorshkov Class setelah Ukraina memutuskan menghentikan pasokan mesin, pembangunan frigate ini merupakan pencapaian yang besar untuk Rusia setelah runtuhnya Soviet. Kapal pertama diberi nama Admiral Gorshkov (417) dibangun pada 2006 dan telah diluncurkan pada 2010. Sementara kapal kedua Admiral Kasatonov (431) dibangun pada 2009 dan diluncurkan pada 2014. Pada bulan Januari tahun 2020, frigate Admiral Gorshkov untuk pertama kalinya berhasil meluncurkan rudal anti-kapal hipersonik (Tsirkon).

Rencananya akan ada 15 unit kapal yang dibangun dalam kelas kapal ini, peluang kapal dari Rusia ini memang cukup tipis, apalagi setelah proses produksi mesinnya terhambat akibat konflik dengan Ukraina. Frigate dengan bobot penuh 5.400 ton ini dibekali fasilitas hangar yang dapat menampung satu helikopter anti-kapal selam Ka-27. Berikut ini sekilas spesifikasi kapalnya:

Panjang: 135 m
Lebar: 16 m
Draft: 4.5 m
Bobot Penuh: 5.400 ton
Propulsion: CODAG (Combined diesel and gas) - 2 x shaft terdiri dari 2 x 10D49 cruise diesel engines (5.200 shp), 2 x M90FR boost gas turbines (27.500 shp)
Kecepatan Maksimum: 29,5 knots
Jarak Jelajah: 8.980 km (kecepatan 14 knots)
Kru: 210
Persenjataan: 1 x Amethyst/Arsenal A-192M naval gun 130 mm, 2 x cannon Kashtan CIWS, 2 × 4 torpedo tubes Paket-NK anti-torpedo/anti-s 330 mm, 32 (2 × 16) Redut VLS cells, (2 × 8) UKSK VLS
Helikopter: Ka-27


2. De Zeven Provincien Class (DZP)



Ilustrasi: Dokumentasi Angkataan Laut Kerajaan Belanda


Setelah dari Rusia, kini ane mengajak agan sekalian berlayar ke Belanda, selain SIGMA 10514 yang katanya tanggung. Nyatanya Negeri Kincir Angin juga berhasil memproduksi sosok heavy frigate yang bernama De Zeven Provincien, karena namanya agak susah disebut, kita panggil saja ia DZP.Kapal dengan bobot penuh mencapai 6.050 ton ini mendapat julukan sebagai highly advanced air defence and command frigates, dari segi dukungan ToT, produsen kapal ini sebenarnya tak sungkan untuk memenuhi aspek tersebut.

DZP masuk kedinasan Angkatan Laut Kerajaan Belanda pada bulan April tahun 2000, total ada empat unit DZP Class yang telah dibuat. Keempatnya adalah HNLMS De Zeven Provincien (F802), HNLMS Tromp (F803), HNLMS De Ruyter (F804) dan HNLMS Evertsen (F805). Kapal frigate rasa destroyer ini dibuat oleh galangan Royal Schelde. Dilihat dari sejarahnya, frigate ini merupakan program dari tiga negara, yakni Belanda, Jerman dan Spanyol. Jerman menyebut frigate ini dengan nama Sachsen Class, sementara Spanyol menyebutnya sebagai Alvaro de Bazan Class.

Desain kapal ini mengadopsi incorporates stealth features, dimana efek dari radar, thermal, akustik, electrical dan magnetic signature dapat diminimalkan. Ciri khas lain dari kapal ini adalah kabin dan kompartemennya sudah dilengkapi fitur anti radiasi NBK (nuklir, biologi, kimia). Jika Rusia memakai mesin CODAG, maka Belanda mengadopsi mesin CODOG  (Combined diesel or gas), artinya ada dua elemen yang independen sebagai sumber penggerak. Untuk SAR dan misi anti-kapal selam, DZP dilengkapi helikopter NH-90. Berikut ini sekilas spesifikasi kapalnya:

Panjang: 144,24 m
Lebar: 18,80 m
Draft: 5,18 m
Bobot Penuh: 6.050 ton
Propulsion: CODOG (Combined diesel or gas) - 2 x Rolls-Royce Spey SM1C (masing-masing 26100 hp), 2 x mesin diesel Stork-Wartsila 16V 26ST (masing-masing 6800 hp)
Kecepatan Maksimum: 30 knots
Jarak Jelajah: 7.400 km (kecepatan 18 knots)
Kru: 232
Persenjataan: 1 x Oto Melara 127 mm L/54, 1 x CIWS Goal Keeper 30 mm, 40-sel Mk 41 (VLS), 2 x Oerlikon 20 mm, 2 x twin MK32 Mod 9 torpedo, 32 × SM-2IIIA surface-to-air missiles, 32 × Evolved Sea Sparrow, 8 × Harpoon anti-ship missiles
Helikopter: NH-90


3. Iver Huitfeldt Class



Ilustrasi: seaforces.org


Inilah frigate idaman para netizen penyuka dunia militer di Indonesia, namanya tentu sudah tidak asing lagi buat agan sekalian. Wacana pembelian frigate ini dilakukan semasa Menteri Pertahanan dijabat oleh Bapak Ryamizard Ryacudu. Frigate berbobot 6.649 ton ini ditawarkan dengan fleksibilitas dan kustomisasi, Denmark juga menawarkan pembangunan kapal yang diberi label light destroyer ini di Indonesia. Bapak Ryamizard Ryacudu pada bulan Maret tahun 2016 bahkan juga sudah melihat langsung sosok Iver di Denmark.

Odense Maritime Technology selaku perancang Iver Huitfeldt Class memberikan beberapa opsi ToT bila nantinya kapal ini diakuisisi oleh TNI AL. Yang pertama adalah ‘plug and play,’ dimana persenjataan dan sensor dibangun melalu modul-modul yang dapat disesuaikan dengan keperluan misi. Masa pakai yang berbeda dari komponen tersebut dapat diatasi secara individual sistem per sistem. Pola ini akan menghilangkan periode “off hire” yang panjang, serta meningkatkan usia pemakaian kapal. Dalam hal perawatan, muatan dan platform dapat dirawat secara independen, hal ini bisa memperpendek proses perawatan dan memperpanjang jam operasional.

Yang kedua adalah kerjasama dengan pihak galangan kapal dan TNI AL, di mana semua pihak bekerja dengan mengacu pada database yang sama. Yang terakhir, Denmark menawarkan sebagian pembangunan dan perakitan dilakukan oleh galangan kapal Indonesia dengan bantuan Odense Maritime Technology. Saat ini ada 3 kapal yang dimiliki Denmark, terdiri dari HDMS Iver Huitfeldt (F361), HDMS Peter Willemoes (F362), HDMS Niels Jule (F363). Berikut ini sekilas spesifikasi kapalnya:

Panjang: 138,7 m
Lebar: 19,75 m
Draft: 5,3 m
Bobot Maksimum: 6.645 ton
Propulsion: CODAD (Combined diesel and diesel) - 4 x diesel MTU 8000 20V M70, masing-masing bertenaga 8.2 MW
Kecepatan Maksimum: 30 knots
Jarak Jelajah: 17.000 km (kecepatan 18 knots)
Kru: 165
Persenjataan: 1 × Oerlikon Millennium 35 mm Naval, 2 × OTO Melara 76 mm gun, 2 × dual MU90 Impact ASW torpedo launchers, 32 × Mk 41 VLS, 24 × Mk 56 VLS, 8-16 × Harpoon Block II SSM
Helikopter: MH-60R Sea Hawk


4. FREMM Multipurpose Frigate



Ilustrasi: military-wiki.com


Yang satu ini memang tidak ditawarkan secara langsung ke Indonesia, namun, dari ketiga frigate diatas, baru FREMM yang benar-benar datang langsung ke Jakarta. Kedatangan kapal milik Italia ini tepatnya pada bulan Maret tahun 2017, kapal bernama Carabiniere (F 593) mampir di Tanjung Priok waktu itu. Meski datang dalam rangka misi persahabatan, sebenarnya ada misi lain dari Italia, di mana mereka berusaha memperkenalkan teknologinya kepada negara sahabat, terutama dalam industrial relations tasks.

FREMM yang merupakan akronim dari Frégate européenne multi-mission alias European multi-purpose frigate,adalah kapal yang dirancang oleh Italia dan Prancis. Dalam pembuatannya, Italia diwakili galangan kapal Fincantieri dan dari Perancis diwakili oleh DCNS/Armaris. Kedua negara menyebut FREMM dalam dua nama yang berbeda, Italia menyebutnya sebagai Carlo Bergamini Class, dan Prancis menyebutnya sebagai Aquitaine Class. Dalam lawatan tahun 2017 waktu itu, Italia mengunjungi beberapa negara sahabat di kawasan Asia Pasifik. Lawatan waktu itu berbuah manis, meski tidak dilirik Indonesia, akan tetapi FREMM justru masuk sebagai kandidat dalam proyek SEA 5000 Future Frigate yang dicanangkan Australia untuk menggantikan frigate Anzac Class.

Saat ini ada 8 kapal yang dioperasikan Italia, yang terdiri dari Carlo Bergamini (F 590), Virginio Fasan (F 591), Carlo Margottini (F 592) Carabiniere (F 593), Alpino (F 594), Luigi Rizzo (F 595), Federico Martinengo (F 596), dan Antonio Marceglia (F 597). Yang menarik kelas kapal ini dibuat dalam dua fungsi yang berbeda, frigate dengan nomor F 590-F 594 dibuat khusus untuk misi anti-kapal selam, sementara frigate dengan nomor F 595-F 957 dibuat tanpa kemampuan anti-kapal selam. Berikut ini sekilas spesifikasi kapalnya:

Panjang: 144,6 m
Lebar: 19,7 m
Draft: 8,7 m
Bobot Maksimum: 6.700 ton
Propulsion: CODLAG (Combined diesel-electric and gas) - 2 × 2,5 MW motor elektrik, 1 x 32 MW turbin gas LM2500 
Kecepatan Maksimum: 27 knots
Jarak Jelajah: 11.000 km (kecepatan 15 knots)
Kru: 133-200
Persenjataan: 2 x OTO Melara 76 mm Super Rapid (ASW Variant), 1 × Leonardo Otobreda 127/64 Vulcano + 1 × Leonardo OTO Melara 76/62 mm Davide/Strales guns (Standard Variant),16-cell MBDA Sylver A50 VLS (16 rudal Aster 15/30), 2 x CIWS Oerlikon KBA 25 mm, 8 x rudal Teseo\Otomat Mk-2/A,  2 × triple Leonardo (WASS) B-515/3 launcher for MU 90 torpedoes and (ASW Variant) 4 × MBDA MILAS missiles,  2 × SITEP MASS CS-424 acoustic guns
Helikopter: 2 x SH-90/EH-101


5. SIGMA 10514



Ilustrasi: pal.co.id


Melanjutkan pelayaran di benua Eropa, kita kembali lagi ke Belanda gan. Sebenarnya kita masih ada peluang untuk meneruskan proyek frigate Martadinata Class dengan membangun SIGMA 10514 sebagai pelengkap kapal di kelas ini. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa para petinggi TNI AL ingin frigate-nya "naik kelas", entah karena apa tuntutan ini muncul, untuk tuntutan misi atau hanya karena tidak ingin kalah dengan tetangga sebelah. Sebenarnya kita sudah dapat ToT dari program pembuatan kapal SIGMA ini dari Damen Shipyard, teknisi Indonesia pun juga sudah dikirim ke Belanda waktu itu guna mempelajari desain kapal tersebut.

Lalu hal ini pun jadi membingungkan buat ane, kenapa negara ini tidak tuntaskan saja pesanan 6 frigate SIGMA 10514 untuk kelas Martadinata ? Tentu ToT dari dua unit kapal yang sudah dibangun dulu belum sepenuhnhya dikuasai, dengan melanjutkan pemesanan tersebut, ilmu dalam membuat kapal tentu akan bertambah. Nah masalahnya dari pihak user, yang ternyata ingin kapalnya "naik kelas". Sebenarnya Damen Shipyard juga menawarkan perbaikan dari desain kapal mereka, meski tidak disebutkan rinciannya, perusahaan ini tentu ingin Indonesia tetap melanjutkan pemesanan kapal.

Dengan alasan "tanggung" katanya, kemudian arah pembelian frigate TNI AL jadi tidak jelas, kalau sudah tahu "tanggung", kenapa masih nekat membelinya dulu ? Bukankah TNI AL paling tahu spesifikasi kapal yang dibutuhkan ? Berat kapal ini hanya 2.946 ton, jauh dibawah kapal frigate yang ane bahas diatas. Namun, dari segi ToT sebenarnya sudah cukup bagus, karena Indonesia dipersilakan ikut dalam proses pembuatannya. Jika 2 unit Iver dibeli dan masuk ke dalam kelas Martadinata, maka kita akan punya dua jenis frigate yang berbeda dalam satu kelas kapal. Lalu masih ada 2 slot kosong di kelas ini, akankah dicarikan frigate dari jenis yang lain lagi ? Buat ane, lebih baik satu kelas kapal diisi oleh kapal dari jenis yang sama, agar mudah dalam perawatan dan tentu sudah pasti dapat ToT-nya. Berikut ini spesifikasi Martadinata Class milik TNI AL:

Panjang: 105,1 meter
Lebar: 14,2 m
Draft: 3,7 m
Bobot Maksimum: 2.946 ton
Propulsion: CODOE (Combined diesel or electric) - 2 x 10000 kW MCR diesel, 2 x 1300 kW MCR electric
Kecepatan Maksimum: 28 knots
Jarak Jelajah: 6.700 km (kecepatan 18 knots)
Kru: 120
Persenjataan: 1 x OTO Melara 76 mm, Denel GI-2 2 x 20 m, 1 x CIWS Rheinmetall Oerlikon Millennium Gun 35 mm, 12 x VL MICA, 8 x Exocet MM40 Blok III, 2 x torpedo EuroTorp B515 + EuroTorp A244/S Mod.3 Whitehead.
Helikopter: Eurocopter AS565 Phanter


6. Arrowhead 140 (Type 31)



Ilustrasi: navalnews.com


Dikutip dari janes.com (11/03/2021) ada opsi lain untuk kelas Martadinata, selain Iver dan SIGMA, ada Arrowhead 140 dan yang terakhir ada Mogami. Yang menarik gan, Arrowhead sendiri diambil dari desain Iver. Namun, kapal ini tidak dibangun oleh Denmark. Kapal yang akan dibuat 5 unit ini, dibangun oleh galangan kapal dari Inggris yang bernama Babcock International.

Mengambil desain Iver, tentu ada beberapa perbedaan dengan desain aslinya. Salah satunya pada sistem senjata dan propulsi kapal. Kapal pertama akan selesai dibangun tahun ini, dan keseluruhan pesanan kapal selesai dibangun tahun 2027. Tambah bingung kan ? Sudah tertarik sama Iver, kini malah melirik desain Iver yang dikembangkan oleh negara lain, sebenarnya mau "mereka" itu apa ? emoticon-Nohope

Belum banyak informasi terkait Type 31, karena kapal ini benar-benar baru, dan sedang dalam proses pembuatan. Namun, situs savetheroyalnavy.org sudah memberi sedikit gambaran mengenai spesifikasi kapal buatan Negeri Ratu Elizabeth ini. Frigate yang kedepannya akan bernama Type 31 ini termasuk heavy frigate dengan kemampuan multi purpose, sama seperti frigate milik anggota NATO yang lainnya. Berikut sekilas spesifikasi kapalnya:

Panjang: 138,7 m
Lebar: 29,75 m
Draft: -
Bobot Maksimum: 5.700 ton
Propulsion: Combined diesel and diesel (CODAD) - 4x 8.2 MW diesel engines
Kecepatan Maksimum: 28 knots
Jarak Jelajah: 17.000 km (kecepatan 12 knots)
Kru: 80-100
Persenjataan: Bofors 57 mm MK110, Bofors 40 mm MK4, 24 cell rudal Sea Captor
Helikopter: 2 x AW159 Wildcat


7. Mogami Class (30DX/30FF/30FFM)



Ilustrasi: navyrecognition.com


Sebagai penutup, yang terakhir kita berlayar ke Jepang gan, bisa dibilang ini adalah kejutan, pasalnya untuk pertama kalinya Jepang keluar kandang menawarkan produknya. Sebelumnya mereka cenderung tertutup, dan tidak mau menjual produk alutsista mereka. Mungkin karena produk buatan mereka hanya untuk kebutuhan dalam negeri, mereka mulai merasa rugi, jika sampai alutsista buatan mereka hanya dipakai sendiri.

Beda tipis dengan Arrowhead 40 buatan Inggris, frigate dari Negeri Samurai ini juga terhitung masih baru, karena baru dibangun tahun 2015 oleh Mitsubishi Heavy Industries dan Mitsui. Banyak sebutan untuk proyek frigate ini, awalnya disebut 30DX kemudian ada juga yang menyebutnya sebagai 30FF sampai 30FFM. Namun, resminya kelas kapal ini bernama Mogami Class. Saat ini ada dua unit kapal yang sudah selesai dibangun, yakni JS Mogami dan JS Kumano.

Yang unik kapal kedua yang bernama Kumano, justru lebih dulu selesai dibangun. JS Kumano diluncurkan oleh galangan Mitsui Engineering and Shipbuilding di Tamano pada tanggal 19 November 2020. Sementara kapal pertama yang bernama JS Mogami diluncurkan oleh galangan Mitsubishi Heavy Industries di Nagasaki pada tanggal 3 Maret 2021. Rencanaya akan ada 22 unit kapal yang dibangun, dan tiap tahun diharapkan ada kapal baru yang diluncurkan. Dan seluruh pesanan kapal akan selesai tahun 2032.

Isu penawaran kapal ini mulai ramai dibicarakan pada akhir tahun lalu, dan tambah ramai saat kunjungan Pak Prabowo ke Jepang pada awal tahun ini. Indonesia memang menjalin kerjasama dengan Jepang, yang memungkinkan pembelian peralatan pertahanan buatan Jepang. Kesepakatan ini diteken bersama Menhan Jepang Nobuo Kishi, namun, tidak diejaskan peralatan apa saja yang bisa dibeli. Namun, pemberitaan akhir-akhir ini Justru mengarah ke pengadaan frigate Mogami Class. Berikut ini sekilas spesifikasi kapalnya:

Panjang: 130 m
Lebar: 16 m
Draft: -
Bobot Maksimum: 5.550 ton
Propulsion: CODAG (Combined diesel and gas) - 1 x turbin gas Rolls-Royce MT30, 2 x mesin diesel MAN
Kecepatan Maksimum: 30 knots
Jarak Jelajah: belum diketahui
Kru: 90
Persenjataan: 1 x Mark 45 kaliber 127 mm, 2 x CIWS, 1 x SeaRAM – RIM-116 Rolling Airframe Missile, 2 x kanister (8 unit rudal anti-kapal Type 17), 16 peluncur rudal Mk-41 VLS, torpedo Type 12 kaliber 324 mm
Helikopter: SH-60L



------



Demikian 7 kandidat frigate yang diminati dan pernah ditawarkan ke Indonesia, menurut agan, untuk kelas Martadinata kapal mana yang cocok ? Melanjutkan SIGMA 10514 atau mencari heavy frigate ? Jangan lupa ikut vote-nya, sampai jumpa emoticon-Angkat Beer



Referensi: 1.2.3.4.4.5.6.7
Ilustrasi Gambar: google image dan berbagai sumber
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 65 suara
Dari 7 Frigate Ini, Manakah yang Cocok Untuk Mengisi Kelas Martadinata ?
Admiral Gorshkov Class
20%
De Zeven Provincien Class
8%
Iver Huitfeldt Class
17%
Carlo Bergamini Class (FREMM)
12%
SIGMA 10514
12%
Arrowhead 140 (Type 31)
3%
Mogami Class (30FFM)
28%
Junmai92
indramamoth
galigulagalu
galigulagalu dan 33 lainnya memberi reputasi
34
7.9K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.