"Eh, Si Anu baru married 4 minggu, kok udah hamil 6 minggu sih? Wah, jangan-jangan MBA tuh. Atau, DP nya kegedean?"




Agan Sista pernah mendengar hal seperti ini? Pernah juga melontarkan hal serupa? Eh, kita ceki-ceki dulu yuk, bener gak sih bisa terjadi hal seperti itu tanpa MBA?

Halo Agan Sista, jumpa lagi dengan ane, Mayya Rossa, penyaji thread informatif dan inspiratif. Kali ini, kita sharing tentang sesuatu yang sering jadi ghibahan bin julidan orang orang yang kurang kerjaan yukk.

Kehamilan, bagi sebagian pasangan adalah suatu hal yang dinantikan, meskipun sebagian pasangan lain memilih untuk menundanya. Masing-masing tentu punya alasan saat memutuskan akan menyegerakan atau menunda kehamilan.



Di masyarakat, kadang terjadi sesuatu hal yang bisa menimbulkan fitnah atau gosip tak enak terkait kehamilan ini. Nah, tahukah Agan Sista, bagaimana cara menghitung usia kehamilan?

Yups. Usia kehamilan, tidak melulu dihitung dari bulan ke bulan. Ane pernah ngalamin yang namanya hamil, dan ane masih inget banget bagaimana cara menghitung usia kehamilan. Yuk, kita coba hitung dengan cara yang paling sederhana.

Saat pertama kali datang untuk memeriksakan kehamilan, hal yang ditanyakan pertama kali biasanya adalah HPHT, yaitu Hari Pertama Haid Terakhir. Hayo lohhh ...



Jadi, hal ini adalah titik pertama untuk menghitung sebuah kehamilan. HPHT adalah hari pertama di mana wanita mendapatkan haid terakhir kali sebelum terlambat datang bulan. Misal nih, bulan lalu, ane haid tanggal 1 April sampai tanggal 7 April, sedangkan bulan ini, tanggal 17 Mei ane belum haid, maka HPHT ane adalah tanggal 1 April.

Setelah itu, hitungan berdasarkan minggu. Hal ini untuk memperkirakan HPL atau Hari Perkiraan Lahir. HPL ini dihitung sebanyak 40 minggu sejak HPHT. Namun, rentang kelahiran normal biasanya 38-40 minggu, karena kita tidak tahu kapan persisnya terjadi pembuahan.

Namun, ane masih ingat kata bidan ane dulu, bayi sudah siap dilahirkan di usia 37 minggu. Anak ane dulu sih, lahir 17 hari sebelum HPL.



Kembali lagi ke bahasan awal. Jadi, misalkan HPHT ane tanggal 1 April dan saat ini, 17 Mei ane belum haid, maka, bila di test hasilnya positif, usia kandungan ane sudah 6 minggu lebih 4 hari.

Sekarang, bagaimana bisa orang menikah baru 4 minggu, di hitungan kehamilan dia hamil 6 minggu?

Kembali ke HPHT tadi, GanSist. Misal ane HPHT tanggal 1 April, lalu ane menikah tanggal 16 April, maka bila sampai hari ini ane belum haid lagi dan dites ternyata positif, maka usia kandungan ane udah 6 minggu jalan 7 minggu. Padahal, pernikahan baru 4 minggu. Sampai sini paham ya, GanSist?

Tar ada yang tanya lagi, "Masak sih, baru married langsung jadi?"

Hey, urusan keturunan itu hak prerogatif Yang Maha Kuasa 'kan? Lagian, bila dihitung, menikah dua minggu setelah HPHT itu masuk di masa subur si wanita, jadi kemungkinan terjadi kehamilan cukup besar.

Eits, itu cara menghitung kehamilan yang paling sederhana ya.

Nah, semoga yang sedikit ini bisa sedikit mengurangi sedikit kejulidan karena ketidaktahuan.

Sedikit saran, untuk para wanita, biasakan menandai saat-saat menstruasi. Itu akan memudahkan kita untuk mengetahui siklus menstruasi, dan bila ada sesuatu yang tidak beres, bisa langsung diketahui.

Sumber gambar dan referensi:
1. Di Sini
2. Di Sini
3. Di Sini
4. Di Sini

Jogja, 18 Mei 2021
Salam pejuang garis dua.