Nama "Shipka" mungkin terdengar asing bagi agan yang menyukai dunia kemiliteran, meski sosoknya kurang familiar, senjata ini ternyata sempat muncul dalam film “Direct Contact” yang dirilis tahun 2009. Bagi agan atau sista penyuka film, pasti pernah melihat film yang dibintangi oleh aktor Dolph Lundgren tersebut.

Memiliki desain yang cukup kompak dengan berat tanpa magazine mencapai 2 kg, Shipka menjadi senjata pilihan bagi awak tank, pilot serta pasukan elite untuk pertempuran jarak dekat. Senjata yang termasuk jenis submachine gun (SMG) ini usianya masih termasuk muda, karena baru diproduksi pada tahun 1996.

Senjata ini dibuat oleh perusahaan bernama Arsenal yang berasal dari Bulgaria, jangan salah sangka ya gan, Arsenal disini bukan klub sepakbola, melainkan nama perusahaan Awalnya Arsenal merancang Shipka dengan standard kaliber pistol/SMG 9 mm buatan Uni Soviet, yaitu 9×18 mm Makarov. Pada varian ini, Shipka dibekali magazine berisi 32 peluru.

Setelah ada perubahan haluan, di mana pada perkembangannya Bulgaria memilih bergabung menjadi anggota NATO, Arsenal kemudian merilis Shipka dengan standar munisi 9 mm standard NATO, yaitu 9×19 mm Parabellum. Pada varian ini, magazine dibuat dengan isi 25 peluru.






Shipka sendiri bekerja dengan pola blowback dan open bolt. Untuk membuat bobotnya ringan, pada bagian bawah receiver, grip dan trigger guard dibuat dari material polymer, sedangkan komponen bagian atas receiver dibuat dari bahan baja. Mengikuti trend senjata modern, Shipka juga dilengkapi dengan popor berukuran mini yang dapat dilipat ke sisi depan. Dengan pembidik berupa iron sight, Shipka punya jarak tembak efektif mencapai 150 meter. Untuk spesifikasi lengkapnya adalah sebagai berikut:




Negara Asal: Bulgaria
Produsen: Arsenal
Bobot: 2 kg (tanpa magazine)
Panjang: 338 mm (popor terlipat), 625 mm (popor terbuka)
Panjang Laras: 150 mm
Peluru: 9×19 mm Parabellum, 9×18 mm
Kecepatan Peluru: 9×18 mm – 320 meter per detik, 9×19 mm – 350 meter per detik
Jarak Tembak Efektif: 150 mm
Rata-Rata Tembakan: 700 butir/menit
Magazine: 25 peluru (9×19 mm Parabellum), 32 peluru (9×18 mm)






SMG Shipka sendiri sejauh ini hanya digunakan oleh Bulgaria, pengguna utama SMG ini adalah pasukan khusus Angkatan Darat Bulgaria serta pihak Kepolisian. Sebagai informasi tambahan gan sist, Arsenal sendiri cukup dikenal di lingkungan TNI AL, khususnya Korps Marinir. Perusahaan ini terkenal bukan lantaran namanya yang sama dengan klub bola asal Inggris, tetapi Arsenal dari Bulgaria ini dikenal karena produk senjatanya. Salah satunya adalah senjata bernama ATGL-L (Anti Tank Grenade Launcher-Light).

Senjata yang dikembangkan dari basis RPG-7 ini pertama kali diuji coba oleh Korps Marinir TNI AL dalam operasi militer di NAD. Selain itu, ATGL-L juga menjadi pilihan senjata bagi pihak Angkatan Darat Filipina, di mana senjata ini juga digunakan di konflik Marawi pada tahun 2017. Di Indonesia sendiri, selain Korps Marinir, Arsenal juga memasok pelontar granat UGGL-M1 untuk Korps Brimob Polri. Meski jarang dipublikasikan, beberapa produk buatan Arsenal ini ternyata sudah cukup dikenal di lingkungan militer dan polisi.

Demikian sedikit bedah SMG dari Bulgaria, semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk agan dan sista di bidang tembak menembak. Sampai jumpa di pembahasan yang lainnya