National Cyber ​​Network (NCN) melaporkan serangan peretas oleh organisasi kejahatan dunia maya Iran atau lebih dikenal dengan "Hacker N3tw0rm" berhasil membobol dan mencuri sejumlah besar data dan ninformasi pelanggan dari perusahaan H&M di Israel.

Peretasan tersebut diketahui pada hari Minggu, 2 Mei 2021, setelah N3tw0rm memberikan bukti dan jejak digital di sistem H&M dan di darkweb, peretas asal Iran tersebut mengancam akan menerbitkan sebanyak 110 gigabyte data pelanggannya jika permintaan mereka tidak dipenuhi.

Dalam serangan ransomware yang dilakukan N3tew0rm, selain mencuri data peretas juga mengunci file dari database perusahaan, kemudian mengenkripsinya agar tidak bisa diakses oleh H&M, disinilah para peretas memeras perusahaan tersebut agar memenuhi permintaan mereka berupa tebusan uang agar kode enkripsi diberikan.


Operasi peretasan ini sebenarnya sudah dilakukan para hacker asal Iran sejak 6 bulan lalu, mereka menargetkan akan menyerang lebih dari 80 perusahaan di Israel, dengan menggunakan serangan ransomware yang sejauh ini masih sulit dilumpuhkan.

Direktorat Elektronik Nasional Israel telah memperingatkan para peretas tersebut, dan akan melakukan pelacakan terhadap N3tw0rm dan peretas lainya. Salah satu perusahaan yang memiliki data pelanggan terbanyak yang diretas adalah "Veritas Logistics" dimana mereka menuntut tebusan "3 Bitcoin," atau sekitar $ 170.000 dolar AS atau setara 24,5 miliaran rupiah.

Beberapa laporan juga mengaitkan jika grup peretas "N3tw0rm" merupakan bagian dari grup peretas "Pay2Key" yang berasal dari Iran. Dan juga ada yang mengklaim jika N3tw0rm adalah Pay2Key, nama Pay2Key digunakan jika berada di negara Iran dan N3tw0rm jika berada di luar lingkup Iran.


Menurut pakar siber "Ram Levy," CEO perusahaan siber Confidues, menyatakan jika serangan kepada perusahaan H&M tersebut adalah murni oleh kelompok Pay2Key dengan menggunakan nama N3tw0rm. Hal ini dibuktikan dengan jenis serangan yang sama dan cara yang sama.

Ram Levy juga memperkirakan, jika serangan siber ini akan terus berlangsung hingga menjelang akhir Ramadhan atau pada "Hari Quds" di Iran. Sehubungan dengan hal tersebut, diperkirakan puncak serangan terhadap Israel akan terjadi sekitar tanggal 7 Mei mendatang.



Referensi: haaretz.com - Iranian Hackers Hit H&M Israel as Local Firms Fight New Wave of Cyberattacks