Sering lupa satu dua kata yang hendak diucapkan padahal sebelumnya sudah ada diingatan, mungkin hampir semua orang pernah mengalami fenomena yang satu ini.

Susah mengingat kata yang hendak diucapkan padahal sebelumnya sudah teringat dan berada di ujung lidah, ternyata itu bukan sebuah kebetulan atau memang murni kita lupa GanSis.
Gejala yang semacam ini ternyata telah ada dan dikenal sejak zaman dulu, tepatnya pada abad ke-20 dengan pencetus seorang psikolog bernama Carl Jung.

Meskipun fenomena melupakan kata ini telah dikenali sejak abad ke-20 namin baru tercacat di kamus kedokteran Amerika pada tahun 1915.

Lethologica , merupakan bahasa Yunani yang terdiri atas dua unsur kata, yaitu Lethedan Logo. Lethe memiliki arti pelupa, sedangkan Logo adalah kata.
Sehingga Lethologica memiliki makna, melupakan sebuah kata atau juga sering disebut dengan fenomena kata di ujung lidah.

Menurut para psikolog, Lethologica adalah fenomena di mana otak tidak dapat menggali atau mengambil informasi yang ada di dalam ingatan untuk disampaikan pada suatu waktu tertentu.
Seseorang yang mengalami Lethologica biasanya mereka merasa kata yang hendak diucapkan telah ada di ujung lidah atau diingatan, namun mereka tidak dapat menyampaikan karena tidak menemukan atau tidak dapat mengingat kata apa yang ingin diucapkan.

Lethologica sendiri terjadi karena bagian otak pengolah bahasa yaitu neocortex, mengalami kelelahan atau memang lemah dalam mengingat suatu kata sehingga mengakibatkan seseorang akan kesusahan untuk mengingat atau mengucapkan kata yang ingin mereka sampaikan.

Saat mengalami fenomena lupa kata tentu membuat seseorang merasa tidak nyaman, kurang percaya diri atau bahkan juga was-was ya GanSis.
Takut jika mengalami penyakit atau gejala kelainan otak yang berbahaya karena hal tersebut sangat sering terjadi.

Namun tidak perlu takut dan gelisah GanSis.
Lethologica adalah murni kesalahan yang dialami oleh otak bukan karena penyakit, virus atau hal berbahaya lainnya.

Lethologica kesalahan alami yang berkaitan denga kerja otak karena neocortexlemah atau kelelahan.
Sehingga untuk mencegah hal ini terjadi, maka Agan dan Sista harus sering-sering melepaskan stres otak atau berhenti untuk memikirkan hal berat dalam waktu beberapa saat agar pikiran kembali tenang dan neocortex dapat kembali melakukan tugasnya untuk mengenali bahasa yang telah direkam.

Seperti itulah GanSis fakta sebenarnya kenapa kita sering lupa saat hendak berbicara padahal tadinya kata tersebut sudah ada diingatan atau di ujung lidah.

Bukan masalah berat atau penyakit kronis ya GanSis, kita hanya perlu untuk menghilangkan stres, melatih otak dengan mengajaknya mengingat dengan cara yang berbeda, rajin membaca buku dengan menemukan kata-kata yang sering terlupakan, atau sering menggunakan kata tersebut saat tengah berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.

Oke, semoga sekilas informasi ini bermanfaat bagi Agan dan Sista semua.
Terima kasih telah singgah, dan sampai jumpa di thread ane yang lain