• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Denny Kantono: Si Jago Ganda Pencetak Juara Bulu Tangkis Indonesia

anyahebatAvatar border
TS
anyahebat
Denny Kantono: Si Jago Ganda Pencetak Juara Bulu Tangkis Indonesia


(Denny Kantono/pbdjarum.org)


Agan dan Sista Badminton Lovers masih ingat dengan Denny Kantono? Ganda putra Indonesia yang berhasil menjadi salah satu andalan pada era 90-an. Memang sih sudah lama banget... wajarlah kalau anak-anak millenium masih asing dengan sosok yang satu ini.

Jadi di thread kali ini Ane akan bahas: Siapa sih Denny Kantono?

Lahir di Samarinda 12 Januari 1970, Denny memulai kariernya di umur 10 tahun dari kakaknya yang merupakan atlet bulu tangkis PON Kalimantan Timur. Belajar dari sang kakak, akhirnya Denny bergabung dengan klub Sumber Mas Samarinda yang mana kebetulan sekali pada saat ia bergabung klubnya baru saja mendatangkan pelatih dari Djarum Semarang, Iwan Setiawan.

Darisana lah pintunya bergabung dengan Djarum terbuka lebar. Tahun 1984, Denny ditawari Iwan untuk mengikuti tes di Kudus sebelum mengikuti kejuaraan di Bandung. Benar saja, setelah pulang dari Bandung ia mendapat surat penerimaan dari PB Djarum. Tanpa ba-bi-bu, Denny pun bergegas berangkat ke Kudus.

Empat tahun kemudian, PB Djarum membuat tempat latihan khusus untuk sektor ganda di Jakarta dengan arahan atlet legendaris Christian Hadinata. Dengan bakat yang Denny punyai, Christian pun menawarinya untuk bermain di nomor ganda dan langsung turun tangan melatihnya. Namun, pelatihan hanya berlangsung dua tahun karena pada tahun 1990 Christian dipanggil Pelatnas Cipayung PBSI untuk menjadi pelatih nasional.

Eh setahun kemudian, 1991, Denny menyusul Christian ke Pelatnas. Dibina langsung oleh Imelda Wigoena, Denny dipasangkan dengan Zelin Resiana.

Keberhasilan Internasional pertama yang Denny/Zelin dapatkan kala itu adalah menjadi semifinalis Finlandia Open 1991. Lalu perlahan naik tingkat menjadi finalis Thailand Open dan harus rela kalah dari rekan senegara, yakni Aryono Miranat/Eliza Nathael.

Kesabaran berbuah manis. Akhirnya Denny/Zelin berhasil menjadi juara pada Taipei Open 1993 usai menaklukan pasangan Denmark Max Gandrub/Marlene Thomsen.

Di tengah kekompakkannya dengan pasangan, Denny kembali mendapat tawaran dari Christian Hadinata untuk menjadi pemain ganda putra. Percaya dengan sang pelatih, ia pun menerima tawaran tersebut dan berpasangan dengan Antonius Budhi Arianto.

Meskipun telah mempunyai rekam jejak yang bagus sebagai atlet, Christian mau anak didiknya memulai segalanya dari awal. Denny/Antonius pun merintis karier mereka sebagai pasangan dari Jakarta Open 1993. Sukses menjadi juara, barulah Denny/Antonius diizinkan untuk melaju ke Prancis Open dan Polandia Open.

Keberhasilan berlanjut, Denny/Antosius berhasil menjadi juara Prancis Open usai menaklukan rekan-rekannya, Rudy Gunawan/Dicky P. Selain itu, pasangan ini juga jadi juara Polandia Open dan Hongkong Open. Lalu mengepakkan sayapnya ke Amerika Open namun ternyata mereka kalah dari pasangan Denmark, Thomas Lund/John Holst.

Kalau kini biasanya atlet bulu tangkis hanya fokus di satu sektor, beda dengan Denny. Pada SEA Games Singapura 1993, Denny menyabet dua medali di dua nomor sekaligus, perunggu ganda putra berduet dengan Rudy Gunawan dan perak ganda campuran berpasangan dengan Minarti Timur.

Pada tahun 1994, atas raihan empat gelar juara, dua kali runner up dan dua kali semifinalis, Denny/Antonius semakin tangguh dan mencatatkan namanya sebagai atlet kelas dunia. Namun di tahun 1995, prestasi Denny/Antonius dinilai menurun.

Tidak perlu lama-lama, Denny/Antonius pun bangkit dengan menjuarai Indonesia Open 1996. Selain itu, Denny/Antonius pun berhasil menyumbangkan medali perunggu pada Olimpiade Atlanta 1996 melengkapi Ricky Subagja/Rexy Mainaky yang mendapatkan emas.


(Denny Kantono di Olimpiade/olympedia.org)

Tahun 1997, mereka hanya meraih satu gelar juara di Kejuaraan Asia dengan mengalahkan Choong Tan Fook/Lee Wan Wah dari Malaysia. Begitu juga pada 1998, mereka merebut satu gelar juara di World Badminton Grand Prix Final dan satu tahun setelahnya kembali berhasil menjadi juara Taipei Terbuka dengan menundukkan pasangan Malaysia Cheah Soon Kit/Choong Tan Fook.

Merasa puas menjadi pemain, Denny memutuskan pensiun dan beralih profesi menjadi pelatih klub PB Djarum selama 6 tahun. Hasilnya? Jangan ditanya! Atlet-atlet binaan Denny yang mungkin salah satunya adalah idolamu adalah Meiliana Jauhari, Shendy Puspa, Fran Kurniawan, Yonathan Suryatama, dan peraih medali emas Olimpiade Rio De Janeiro 2016, Tontowi Ahmad.


macaulay
emineminna
mrschandlerbing
mrschandlerbing dan 15 lainnya memberi reputasi
16
2.9K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.