silents.
TS
silents.
MUI: Penangkapan Munarman Bentuk Islamofobia Tujuannya Anti Islam
MUI: Penangkapan Munarman Bentuk Islamofobia yang Tujuannya Menciptakan Ketakutan, Kekhawatiran Berlebihan, dan Anti Islam

Penangkapan Munarman pada Selasa lalu, 27 April 2021, tak dimungkiri menimbulkan beragam opini publik.

Dari netizen hingga sejumlah tokoh publik turut buka suara terkait hal itu, mengemukakan pendapat yang pro maupun kontra.

Terbaru, kecaman dan keprihatinan dilayangkan oleh salah satu petinggi Majelis Ulama Indonesia atau MUI.

Ia adalah KH Muhyiddin Junaidi yang kini diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Adapun komentar tersebut disampaikan secara tertulis kepada redaksi Panjimas pada Rabu kemarin, 28 April 2021, sebagaimana dilansir terkini.id.

Bahkan, politisi Fadli Zon tampak membagikan ulang pemberitaan terkait Munarman di mata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu di laman media sosial Twitter resminya.

Menurut Muhyiddin, penangkapan Munarman merupakan bentuk baru dari gerakan Islamofobia yang tujuannya untuk menciptakan ketakutan dan anti Islam.

“Jelas sekali penangkapan itu adalah bentuk baru dari gerakan Islam phobia yang tujuan utamanya adalah menciptakan ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan dan anti Islam,” ujar KH Muhyiddin Junaidi, dikutip terkini.id pada Kamis, 29 April 2021.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan jikalau terorisme, radikalisme, dan ekstremisme adalah produk musuh kaum Muslim yang diprakarsai oleh Amerika dan sekutunya.

“Saat ini dunia sudah menganggap isu tersebut sudah kadaluarsa. ISIS juga diakui mereka sebagai produk hasil rekayasa mereka untuk menciptakan konflik dan menguras sumber daya kaum muslimin," sambungnya.

Pengurus MUI yang banyak menguasai informasi dunia Islam di berbagai penjuru dunia itu juga mengatakan bahwa setelah sekian lama Densus 88 sunyi tanpa aktivitas yang berarti, kini mereka tiba-tiba mulai kembali unjuk gigi.

Kendati demikian, menurut Muhyiddin, masyarakat kini sudah tak lagi percaya dengan manuver politik tersebut yang seakan musuh utama negara ini adalah terorisme saja.

“Sementara mega korupsi, penggelapan uang negara, power abuse dan malpraktek oleh para pengelola negara ini dianggap biasa saja," paparnya.

"Begitu juga para pimpinan separatis Papua yang jelas anti NKRI dan melakukan pembunuhan dan melanggar konstitusi negara malah dibiarkan,” pungkas Muhyiddin Junaidi.


https://terkini.id/read/td-248042/mu...dan-anti-islam



Jadi yg salah ameriki?

Tangkap ameriki dong?

Abaikan saja buktinya!

Pokoknya yg salah harus tapir!

Yang salah harus ameriki!

Takbir jangan neh?
aldonisticm0de83g0b.omat
b.omat dan 17 lainnya memberi reputasi
18
4.4K
137
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.