747.400Avatar border
TS
747.400
Sedih! Anggaran Pertahanan Indonesia di Bawah Malaysia-Singapura
Jakarta, CNBC Indonesia - Tragedi yang menimpa kapal selam KRI Nanggala 402 menjadi pengingat bahwa Indonesia masih belum optimal dalam satu hal, yaitu anggaran pertahanan masih relatif minim.

Kapal selam Nanggala 402 diproduksi pada 1981, usianya sudah empat dasawarsa. Kali terakhir kapal ini mendapatkan pemeliharaan adalah pada 2018, sudah tiga tahun lalu.

Mengutip Statista, rata-rata porsi anggaran negara yang dikeluarkan untuk sektor pertahanan pada 2019 adalah 2,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Indonesia masih jauh di bawah itu.

Pada 2019, realisasi anggaran untuk fungsi pertahanan adalah Rp 115,42 triliun. Angka ini memang 6,45% di atas target yang ditetapkan yaitu Rp 108,43 triliun dan naik 8,04% dibandingkan 2018.

Namun disandingkan dengan angka PDB, nilainya sangat minim. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai PDB Indonesia pada 2019 adalah Rp 15.833,9 triliun. Artinya, porsi anggaran pertahanan Indonesia hanya 0,73% dari PDB.

Di antara negara-negara ASEAN-5, belanja pertahanan Indonesia pun relatif rendah. Pada 2019, Malaysia membelanjakan 1% dari PDB untuk sektor pertahanan. Sementara di Singapura adalah 3,2%, Thailand 1,3%, dan Filipina 1%.

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pemerintah menggaungkan program Minimum Essential Forces (MEF). Artinya, anggaran pertahanan akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai pemenuhan kebutuhan esensial.

Kala itu, SBY menargetkan anggaran pertahanan bisa didongkrak hingga setidaknya mencapai 1,5% PDB. Namun sampai pemerintahan SBY berakhir, bahkan hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua target itu belum terwujud.

"Dengan semakin meningkatnya besaran PDB dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kita sekarang, sudah saatnya anggaran pertahanan juga kita tingkatkan secara signifikan. Kita sadari selama ini alokasi anggaran pertahanan kita kecil jika dibandingkan dengan anggaran pertahanan negara-negara ASEAN lain jika dibandingkan dengan PDB masing-masing," tegas SBY dalam sebuah Rapat Terbatas yang membahas soal pertahanan pada Mei 2010.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat mengatakan pembelian alutsista yang belakangan digeber Prabowo Subianto belakangan ini dinilai sebagai salah satu hal yang penting.

Menurut Sri Mulyani pembelian alutsista yang menghabiskan dana cukup besar ini merupakan salah satu hal penting yang dilakukan dan telah diperhitungkan secara matang.

Dia mengatakan seluruh pembelanjaan yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga pemerintahan terus diperhatikan agar tidak ada penyelewengan dalam penggunaannya. Perhatian ini jadi prioritas agar tidak bocor, tidak dikorupsi, tepat sasaran dan tepat kualitas.

Sri Mulyani pernah bilang anggaran yang diplot untuk kementerian Pertahanan (kemhan) tahun ini sebetulnya cukup besar. Mencapai Rp 137,3 triliun. "Kedua terbesar," ucapnya, 29 September 2020 lalu.

Sebagaimana kementerian lain, akibat Covid-19, kemhan juga terkena imbas refocusing anggaran. Sri Mulyani menyunatnya lagi sebesar Rp 6,28 triliun dari pagu anggaran Rp 137,3 triliun.

Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengakui, secara akumulatif, anggaran yang diplot untuk Kemhan memang lebih besar dari kementerian lain. Namun, asal tahu saja, duit sebanyak itu ternyata masih harus dibagi lagi untuk 5 unit Organisasi (UP) yakni Kemhan, Mabes TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan udara.

"Jadi dari total anggaran 2021 kurang lebih 136 Triliun itu terbagi ke 5 unit organisasi tersebut. Lebih dari 44 persennya sudah digunakan untuk belanja rutin prajurit dan pegawai," kata Dahnil kepada CNBC Indonesia.

Ia melanjutkan, persentase untuk belanja alutsista sendiri dari jumlah tersebut sebesar kurang lebih 10 persen.

Segitulah uang yang ada untuk modernisasi alutsista.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ia-singapura/2

Yang lebih bikin sedih lagi, total anggaran negara asean bahkan asia masih kalah sama anggaran pertahanan amerika yg berjumlah 12.000 Triliun.

anggaran mamarika 12.000 triliun itu belum termasuk dana riset militer yg kalau ditotal berjumlah 27.000 Triliun.

bahkan gabungan semua negara asia gak mampu mengalahkan anggaran pertahanan amerika emoticon-Frown

Anggaran pertahanan china, jepang, korsel, korut, malaysia, filipina, singapura dll, tetap kalah sama anggaran amerika emoticon-Frown
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.6K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.