Hai hai Agan dan Sista, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

Ikatan sebuah pernikahan adalah sesuatu yang sakral. Sudah menjadi kodratnya jika manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan berpasang-pasangan. Lelaki berpasangan dengan perempuan, begitu pun sebaliknya. Pastinya keinginan sepasang sejoli yang sedang dimabuk kasmaran adalah menua bersama hingga maut memisahkan, menjalani hari-hari penuh kasih sayang. Tak pernah terlintas di dalam pikiran untuk mau diduakan, ditigakan, dan seterusnya.

Mungkin GanSist familiar dengan kata poligami, kata tersebut merupakan musuh terbesar bagi emak-emak berdaster plus enam dua. Beda halnya dengan salah satu praktik pernikahan yang terjadi di India, GanSist. Di sana ada sebuah budaya dari leluhur yang masih dilakoni hingga saat ini, poliandri. Jika poligami adalah beristri lebih dari satu, maka poliandri adalah kebalikan dari poligami di mana seorang wanita bersuami lebih dari satu.

Rajo Verma adalah seorang wanita yang tinggal di daerah miskin nan kumuh Dehradun, negara bagian Uttarakhand, India. Ia menjadi pembicaraan hangat setelah menjalankan tradisi yang telah dilakukan oleh para leluhurnya, poliandri. Berawal ketika ia dilamar untuk menikah dengan Guddu, seorang pria dari sebuah keluarga lainnya. Pernikahan berlangsung secara agama Hindu. Tak ada yang aneh, semua berjalan normal.

Pernikahan yang berlangsung karena perjodohan bertahan hingga tahun ke-4 pernikahan mereka. Setelahnya, Rajo Verma menikah dengan Baiju, Sant Ram, Gopal, dan Dinesh, yang merupakan suami terakhirnya. Dinesh menikahi Rajo Verma tak lama setelah ia berusia tepat 18 tahun. Nama-nama tersebut adalah saudara lelaki sekandung Guddu, suami pertamanya

Mereka semua tinggal dalam satu atap! Tidak ada rasa cemburu di antara mereka berlima saat beristrikan satu orang istri, Rajo Verma. Mereka berpendapat jika mereka sedang melakukan adat istiadat dari leluhur mereka. Praktik poliandri ini diyakini diambil dari kisah Mahabaratha, di mana seorang Drupadi menikahi lima bersaudara yang dikenal sebagai lima pandawa. Praktik ini juga lakukan agar lahan yang mereka miliki tidak berpindah tangan.

Dari hasil pernikahan poliandri yang dilakukan Rajo Verma, terlahirlah seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki. Jangan tanya siapa ayah kandungnya, sang ibu pun bingung menentukan siapa ayah dari anak yang dikandungnya. Praktik ini masih dilakukan di daerah tersebut, bahkan jika salah seorang saudara pria menolak untuk menjalankannya, maka ia akan orang buangan oleh keluarganya sendiri.

Di mana langit dipijak, di situ langit dijunjung. Mungkin poliandri masih bisa diterima oleh masyarakat India, tapi jangan coba-coba melakukan praktik tersebut di negara plus enam dua. Selain karena agama melarang, juga karena tidak sesuai dengan adat ketimuran.

Meskipun ane pernah dengar dan membaca berita tentang praktik poliandri yang pernah terjadi di negara plus enam dua, yakni sang istri memiliki dua suami. Namun kedua suaminya tidak saling mengetahui. Satu suami tinggal di daerah A, satu lagi suami tinggal di daerah B. Saat status pernikahan mereka terungkap ke publik, bisa dibayangkan murkanya sang suami. Merasa dipermainkan oleh sang istri.

Silakan berpendapat, mohon dengan bahasa yang sopan

Ane pamit undur diri, sampai jumpa di thread ane selanjutnya. Sehat dan bahagia selalu.

Sumber gambar dan referensi : 1, 2, 3