Jakarta, CNBC Indonesia - Kejatuhan harga Bitcoin dan aset kripto pada perdagangan hari ini (23/4/2021) membuat kapitalisasi pasar cryptocurrency hilang US$260 miliar atau setara Rp 3.770 triliun (asumsi Rp 14.500/US$).

Sekitar pukul 13.06 WIB, harga Bitcoin turun hampir 10% dalam 24 jam terakhir ke level US$ 49.281,40, menurut data CoinDesk. Ethereum turun menjadi US$ 2.202,05, (turun lebih dari 11%). XRP, cryptocurrency terbesar kelima harganya anjlok lebih dari 22%, menurut situs pelacakan harga CoinMarketCap.

Tidak jelas apa yang memicu aksi jual tersebut meskipun cryptocurrency dikenal dengan fluktuasi harganya yang liar.

"Secara keseluruhan harga cryptocurrency sudah naik cukup tinggi, dan mungkin akan koreksi sebelum langkah berikutnya," Vijay Ayyar, kepala pengembangan bisnis di bursa kripto Luno, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (23/4/2021).

Pada hari Kamis, indeks saham AS turun setelah adanya laporan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan kenaikan pajak capital gain. "Ada juga penurunan pasar saham yang lebih luas, yang mungkin mempengaruhi semua aset berisiko," tambah Ayyar.

Tahun ini saja, harga bitcoin telah meningkat 71% dan ethereum telah menguat 200%. Pendorongnya peningkatan pembelian bitcoin oleh investor institusional. Bahkan Tesla dan Square telah memborong bitcoin senilai miliaran dolar.

Bank juga mencoba mengizinkan nasabah mereka terlibat dalam pasar bitcoin. Pada bulan Maret, Morgan Stanley mengatakan sedang meluncurkan akses ke tiga dana yang memungkinkan kepemilikan bitcoin, CNBC melaporkan.

Namun, kekhawatiran akan pengetatan aturan terhadap bitcoin terus menghantui pasar. Jesse Powell, CEO pertukaran mata uang kripto bernama Kraken, memperingatkan pemerintah dapat menekan penggunaan bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

India berencana untuk memperkenalkan undang-undang untuk melarang perdagangan atau bahkan kepemilikan cryptocurrency, menurut laporan Reuters.

link

Kejatuhan harga Bitcoin dan aset kripto pada perdagangan hari ini (23/4/2021) membuat kapitalisasi pasar cryptocurrency hilang US$260 miliar atau setara Rp 3.770 triliun (asumsi Rp 14.500/US$).