• Beranda
  • ...
  • Sista
  • Wanita Berkarir Atau Mengurus Rumah Tangga, Apakah Sebuah Pilihan?

adindaptrarnAvatar border
TS
adindaptrarn
Wanita Berkarir Atau Mengurus Rumah Tangga, Apakah Sebuah Pilihan?

Setiap kartini muda mempunya cita-cita dan keinginan mereka masing-masing. Aspirasi seorang wanita gak hanya berhenti ketika mereka menikah atau lulus sekolah, tetapi akan terus berkarya sampai mereka sendiri yang memutuskan bahwa sudah cukup. Gak kalah dengan kaum laki-laki, karir sama pentingnya di mata wanita. Keinginan untuk mempunyai karir dan rumah tangga yang sukses datang dalam bentuk keduanya, bukan menjadi suatu pilihan.


Photo By Grid.id

Indonesia masih menjadi negara yang beberapa warganya memiliki stigma bahwa wanita punya kodrat di rumah dan mengurus keluarga atau berhenti bekerja ketika menikah. Hal ini wajar aja kalau individu yang dimaksud menyetujui. Gimana ya tapi kalau ternyata wanita maunya berkarir dan mengurus rumah tangga juga? Bukannya ini jadi hak yang dimiliki setiap manusia? Terkadang yang terjadi adalah ketika menikah, wanita diberikan 2 pilihan fokus ke karir atau keluarga. 

Agan & Sista tau gak sih kalau wanita itu wonder woman yang sebenarnya bisa aja sukses di keduanya? Pernikahan gak berarti membuat wanita terkurung dalam penjara dan hak aspirasinya diambil. Saling mendukung dan berdiskusi untuk kesuksesan rumah tangga adalah jalan keluar.  Mungkin banyak orang di luar sana yang berpikir “Kalau lo udah nikah, ngapain masih kerja? Kan ada suami yang ngebiayain.”

Urusan menafkahi, emang udah menjadi kewajiban suami tapi bukan berarti wanita gak boleh membantu atau sekedar mencari tambahan pemasukan untuk keluarga yang dimiliki. Kata Kodrat yang banyak digunakan untuk mendefinisikan keharusan wanita lama-lama bukan menjadi hal yang wajar tapi lebih ke toxic. “Ya, kodrat wanita buat di rumah dan mengurus rumah tangga.” Mungkin itu bener ketika suami bisa membiayai full kebutuhan rumah tangga.

Beda cerita kalau ternyata sang istri ikut membantu. Gak adil rasanya kalau wanita ikut mencari nafkah lalu tetap menjalani kewajiban rumah tangga secara full dengan suami yang tidak peduli dengan keadaan istrinya. Melayani suami memang suatu kewajiban, tapi juga harus ada diskusi lebih lanjut mengenai teknis yang akan dijalankan ketika sudah berumah tangga. Mengurus dan mendidik anak itu bukan hanya kewajiban seorang ibu, melainkan kedua belah pihak yang berjanji dalam pernikahan.

Masih banyak juga masyarakat yang memiliki stigma jadul, seperti kalau lulus sekolah mending langsung nikah, perempuan yang bekerja tidak bisa mendidik anak, anak nakal tumbuh karena orang tua yang bekerja dan tidak perhatian dan stigma negatif lainnya yang datang ketika seorang ibu memutuskan untuk bekerja. Kalau berdasarkan waktu, memang ibu yang bekerja tidak bisa memiliki waktu banyak setiap harinya, tapi bukan berarti kasih sayang dan perhatian yang diberikan itu berkurang atau lebih sedikit dari ibu lainnya.

Ikatan pernikahan antara lelaki dan wanita bisa mengembangkan satu sama lain jika mau dan saling menghargai. Jika sosok wanita dalam rumah tangga ingin berkarir, ada baiknya untuk saling mendukung. Banyak kok dalam kesehariannya wanita gak pernah mengeluh walaupun harus ngurus kerjaan dari rumah tapi tetap melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga dan melakukannya dengan ikhlas karena itu lah wanita dan hatinya yang lemah lembut. Keberadaan wanita di dunia ini memang diperuntukan untuk meneduhkan.

Wanita berkarir dan berumah tangga bukan lagi menjadi suatu pilihan. Hak tersebut juga ada pada tiap manusia dan patut dihargai. Siapa bilang gak bisa berkarir sekaligus ngurus anak? Pasti bisa! R.A Kartini mengajarkan kita bahwa wanita juga harus mendapatkan kemerdekaannya dalam dunia pendidikan, rumah tangga, dan karir. Stop stigma negatif tentang wanita yang memiliki karir cemerlang dan dihubungkan ke kondisi rumah tangganya.

Sebagai wanita kita sadar tanggung jawab yang harus dipikul dan bagaimana harus menghadapi kondisi anak. Karena sebenarnya seorang ibu itu udah jadi ibu jauh sebelum dia dikatakan legal atau dengan memiliki anak. Rasa keibuan itu gak datang cuma karena memiliki buah hati, tapi itu lah insting alami dari seorang wanita. Bagi Sista yang menghadapi kondisi ini, terus semangat dan berjuang! Jangan menyerap energi negatif yang diberikan orang lain tentang hidup yang kalian jalani.


Photo By Okezone.com

Dengan jatuhnya Hari Kartini pada hari ini Rabu, 21 April 2021, ane mau ngucapin selamat Hari Kartini untuk wanita Indonesia. Apapun pilihan kalian, berkarir atau berumah tangga, gak pernah menyalahkan hak dan kewajiban kalian sebagai perempuan. Baik berkarir atau pun mengurus rumah tangga keduanya sama-sama menumbuhkan rasa cinta dan perasaan rela berkorban. Selamat Hari Kartini! Habis Gelap Terbitlah Terang!


m4ntanqv
indramamoth
aygilagility
aygilagility dan 18 lainnya memberi reputasi
19
6.8K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
Sista
icon
3.9KThread7.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.