mls557Avatar border
TS
mls557
Tradisi Nyadran Menyambut Bulan Ramadhan, Penuh Akan Makna!


Halo gansis, berhubung lagi santai tepat malam hari sambil menikmati indahnya bulan, aye mau menceritakan tradisi ramadhan daerah yang masih dilestarikan sampai saat ini. Tradisi turun-temurun dengan banyak makna yang terkandung di dalamnya.


Berbicara soal tradisi Indonesia memang kagak jauh dari turun-temurun nenek moyang, berbagai tradisi adat istiadat, keagamaan dan kegiatan tertentu selalu berbekatan akan kehidupan sehari-hari. Berbagai kegiatan akan melibatkan hasil alam sekitar dan campur tangan masyarakat setempat demi berlangsungnya sebuah acara, agar lebih baik dan selalu mengutamakan kebersamaan.


Bagi umat muslim datangnya bulan #RamadanBerkah selalu disambut dengan berbagai tradisi yang ada di daerah masing-masing, terutama bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa. Tradisi keagamaan, spiritual dan tradisi adat istiadat masih kental dijaga oleh masyarakat setempat meskipun perkembangan zaman terus pesat, namun masyarakat masih menjalankan tradisi dengan kental budaya jawa dan spritualnya.



Salah satunya tradisi nyadran yang selalu diadakan pada bulan ruwah dalam kalender jawa atau satu bulan sebelum bulan puasa. Nyadran sendiri memiliki arti keyakinan, masyarakat setempat biasanya akan membawa makanan hasil panen dalam jumlah sama untuk dibawa ke pemakaman sekitar, sebagai cara untuk menghormati para leluhur dan mengucap syukur pada Tuhan.


Setiap daerah di Pulau Jawa tradisi nyadran tidaklah sama, semua tergantung dari tradisi yang sudah ada sebelumnya, dan mengikuti pimpinan atau tokoh yang di tuakan. Itulah yang menjadi keunikan dari setiap tradisi nyadran, karena memiliki perbedaan dengan makna yang hampir sama.



Hampir setiap bulan ruwah, aye selalu ikutan dari awal hingga akhir. Sebelum berangkat menuju pemakaman biasanya orang-orang akan berkumpul setiap kampung untuk berangkat bersama jalan kaki sambil membawa makanan. Lokasi pemakaman menang tidak terlalu jauh dari rumah aye, jadi bisa sampai lebih awal di pemakaman.


Setelah semua berkumpul, masyarakat akan membersihkan area pemakaman terlebih dahulu dengan mencabut rumput di area makam atau sekitarnya. Setelah itu akan memotong pohon agar lebih rapi, karena batang pohon sering menghalangi orang lewat untuk menyekar(mendatangi setiap makam) keluarga atau kerabat.


Acara selanjutnya, melakukan doa bersama dengan harapan para leluhur diberikan tempat yang layak oleh Tuhan. Setelah itu, dilanjutkan dengan makan bersama yang dibawanya tadi, biasanya masyarakat akan saling tukar makanan. Beralasan daun pisang menjadi kenikmatan tersendiri. Acarapun selesai dan masyarakat kembali pulang.



Biasanya ada beberapa orang yang masih tetap di pemakaman untuk mengecat pagar atau tembok yang mengelilingi area pemakaman. Tidak lupa memperbaiki jika ada kerusakan, aye paling suka kalau mengecat tembok. Apalagi sering disuruh keluar beli keperluan yang lupa dibeli sebelum. Hampir setiap tahun warna yang digunakan masih sama seperti dulu putih dan kuning. Dengan warna pagar hitam.


Sampai di sini cerita tradisi nyadran di daerah aye, kalau daerah gansis tradisi yang sering diikuti apa saja?. Saling berbagi cerita untuk menambah wawasan. Tradisi memiliki banyak makna dan pesan mendalam untuk kehidupan masyarakat setempat, pentingnya melestarikan demi menjaga keutuhan budaya.

emoticon-2 Jempolemoticon-Shakehand2


Sumber : Opini pribadi
0
708
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.