• Beranda
  • ...
  • Sista
  • Lelaki Perjaka, Masih Penting Gak Di Indonesia?

adindaptrarnAvatar border
TS
adindaptrarn
Lelaki Perjaka, Masih Penting Gak Di Indonesia?

Yes! Kali ini topik kita akan lebih mengerucut ke soal pendapat para Sista soal lelaki nih. Kalau di luar sana banyak persepsi negatif tentang keperawanan wanita, sekarang kita coba bahas pandangan wanita, ya. Perjaka memiliki arti laki-laki yang belum pernah berhubungan seksual. Sebenarnya normal gak sih cowok yang udah melakukan hubungan seksual di luar nikah? Jika dibalik kepada sisi perempuan, mayoritas masyarakat bakalan berfikir dia adalah “cewek nakal” “kok bisa begitu sih? Dia kan cewek.” Coba yuk kita balik kalau kejadiannya adalah cowok yang udah gak perjaka. 




Photo by Andrea Piacquadio  from Pexels

Dalam hubungan percintaan antara wanita dan laki-laki sendiri, pasti kita bakalan dapat pasangan yang macem-macem jenisnya, iya gak sih sist? Kadang kita mikir “Nggak ah, dia bukan tipe gue” “Gak mau sama cowok kayak dia” eh tapi, ternyata bisa sayang gak ketulungan.. Hahaha kalo udah gini gimana ya? Menerima apa adanya emang kunci dari hubungan yang langgeng tapi jangan ketipu sama kebohongan di balik kata “menerima apa adanya”. 

Kelembutan hati wanita, kadang ngebuat dirinya gak tega untuk berkata jujur soal apa yang sebenernya ngenganggu pikirannya. Dengan kedok “menerima apa adanya”, banyak kaum hawa yang membohongi dirinya sendiri. Gak enak untuk bilang, takut diomongin di  lingkungan, takut dikata-katain, itu merupakan beberapa alasan mengapa kadang cewek diem aja padahal ada sesuatu yang mungkin kurang sreg dan bermasalah.  


Kriteria atau penting tidaknya mengenai perjaka sebenarnya tergantung perspektif masing-masing wanita. Setiap individu pasti punya jalan kehidupan mereka masing-masing yang ngebuat keputusan lainnya di hidup akan berubah dan juga berpengaruh satu sama lain. Kita sebagai manusia, gak bisa seenaknya menjudge pendapat orang lain apalagi itu hak mereka. Banyak wanita di luar sana yang gak mentingin hal ini sama sekali karena yang paling utama adalah tentang usaha dari si cowok itu sendiri. Tapi, ada juga yang berfikiran itu sangat penting karena ada beberapa faktor yang dipikirin oleh kaum hawa. 


Photo by Vera Arsic  from Pexels

Dari riset yang udah dilakuin biasanya pemikiran wanita mengacu kepada perbandingan. Ketakutan terbesar wanita adalah dibandingkan dengan masa lalu dari pasangan mereka. Banyak yang berpendapat bahwa ketika lelaki sudah tidak perjaka dan melakukannya dengan wanita lain, pasangan yang bersamanya sekarang akan dibanding-bandingkan kemampuannya. Faktanya, bahkan terkadang tanpa laki-laki mengucapkan tentang wanita lain aja, sebagai cewek kita terkadang udah sensi duluan nih soal mantan atau masa lalunya.

 
Lambat laun, pergaulan sosial di Indonesia juga semakin berubah dan makin mewajarkan hal-hal yang diadaptasi dari budaya Barat. Gak asing lagi rasanya dengan kata dugem, mabuk, dan seks bebas. Apalagi untuk warga Jakarta, dunia malam bukan lagi menjadi dunia sepi yang jarang penghuni, tapi Jakarta sudah seperti kota tidak pernah tidur. Mungkin untuk sebagian masyarakatnya, masih menganggap pergaulan yang ada di Jakarta ini keras tapi beda pendapat lagi untuk penikmat dunia malam.

 

Makin maraknya penikmat dunia malam, menjadikan dapat dikatakan bahwa mayoritas 7 dari 10 lelaki sudah tidak mengantongi judul “Perjaka” lagi. Bagi mereka, ini bukan lagi juga hal yang memalukan atau tabu untuk dibicarakan. Ada yang terang=terangan dan bahkan merasa bangga akan hal ini. Walaupun dengan statusnya yang sudah tidak perjaka, mencari pasangan hidup juga bukan menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Minim rasanya ada keluarga yang menanyakan kepada calon menantu mereka “Dia masih perjaka?”. 

Calon ibu mertua dari pihak perempuan tidak banyak yang ingin mengetahui soal ini. Tidak ada perspektif negatif kepada lelaki yang akan jadi menantu mereka. Persepsi yang hadir di masyarakat Indonesia zaman sekarang adalah ketika melakukan hubungan seksual, kebanyakan cewek ada bekasnya dan cowok tidak ada bekasnya. Maka jarang banget untuk kaum adam diberikan stigma negatif oleh masyarakat luas. Sedangkan, wanita banyak banget dapet stigma negatif gak cuma dari kaum lawan jenis, tapi bahkan dari sesama kaum wanita. Sedihnya berhubungan seksual bukan kegiatan yang cuma dilakukan oleh satu individu, tetapi keduanya. Tentunya menjadi tanda tanya besar kenapa hanya wanita yang lebih banyak dipandang negatif? 

Fakta yang ada di dunia kedokteran adalah tidak ada istilah “Perjaka” dan tidak ada pembuktiannya secara medis. Berbeda dengan wanita yang keperawanannya bisa diuji atau diperiksa secara medis. Keperjakaan lelaki bukan menjadi tolak ukur bagaimana kepribadiannya atau ibadahnya. Ini lah alasan mengapa banyak perempuan yang rela jika ternyata pasangan yang mereka miliki ternyata sudah bukan perjaka. Tidak adanya tanda bahwa lelaki ini sudah atau belum juga menyebabkan beberapa individu merasa ini bukan permasalahan penting. Akan lebih baik jika kita mengetahui sendiri apa yang diinginkan dalam hidup. Pasangan seperti apa, masa depan, dan juga bagaimana kita terus memperbaiki diri untuk menjadi versi terbaik diri kita.


Bagi Sista yang merasa bahwa Perjaka itu penting, ada baiknya jika tetap berpijak pada prinsip tersebut dan jika suatu saat di masa depan ternyata hal yang sebaliknya terjadi, perlu banyak melakukan pertimbangan untuk kedepannya. Salah satu alasan paling menarik yang ane dapetin ketika bertanya ke orang-orang sekitar adalah “pengen sama-sama pertama kali, takut kalo dia udah nyoba sama yang lain, merasa gak puas sama ane” dan ini gak diucapin satu atau dua cewek tapi mayoritas. Ini ngebuktiin banget kan kalau punya rasa ketakutan besar mengenai perbandingan dan ini perasaan wajar banget adanya. Dengan hati yang memiliki perasaan super peka, perempuan memang punya kebiasaan untuk mengetahui atau menerka-nerkah sesuatu bahkan jauh sebelum hal itu kejadian atau biasa disebut “Feeling”. 

Feeling atau Insting dari wanita ini emang gak bisa dianggap remeh loh, sist! Jadi kalo dari awal pertama ketemu udah ada sesuatu yang janggal, yakin masih mau lanjut? Perlu disadarin nih kadang hal yang janggal di awal perlu langsung dipastiin juga jangan nunda-nunda. Dan untuk para Sista yang merasa bahwa perjaka dan tidak perjaka itu bukan unsur penting dalam suatu hubungan, yakin dan konsistensi diperluin banget supaya tetap bisa bertahan sama hal yang satu ini. Jangan sampai karena bertahan dan menerima apa adanya, kalian jadi membohongi diri sendiri juga. Sebagai wanita, kita harus bisa sayang sama diri sendiri dan sadar apa yang kita inginkan. 




Photo by Budgeron Bach  from Pexels

Menerima apa adanya itu gak salah sama sekali apalagi belajar ikhlas sama apa yang kita jalanin. Bersyukur dalam segalanya itu membuat segalanya jadi lebih mudah kok. Bayangin deh, kalau gak bersyukur mau dapat yang perjaka pun pasti tetap bakal dicari kekurangannya. Dan itu juga bisa kejadian sama yang gak perjaka, kalau ngomongnya nerima apa adanya tapi gak bersyukur, berarti jatuhnya ngebohongin diri sendiri. Jangan pernah ya ngorbanin kebahagiaan diri sendiri. 

Lelaki baik dan bisa menjadi pemimpin keluarga itu adalah kunci kriteria yang harus kalian milikin. Menerima dan menghargai apapun kondisinya udah menjadi kewajiban sebagai seorang pasangan. Ane juga punya pertanyaan nih buat para Sista, kalau menurut kalian sendiri gimana sih dengan fenomena keperjakaan yang ada di Indonesia ini? Masih penting atau nggak bagi kaum hawa untuk mencari calon suami yang masih perjaka? Dan kalau boleh tau apa sih alasannya? Biar kita saling sharing juga.


caesarpratama
davecchio
aygilagility
aygilagility dan 19 lainnya memberi reputasi
20
11.1K
174
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
Sista
icon
3.9KThread7.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.