• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Deretan Bintang Bulutangkis yang Memilih Pensiun di Masa Pandemi, Ada Apa?

anyahebatAvatar border
TS
anyahebat
Deretan Bintang Bulutangkis yang Memilih Pensiun di Masa Pandemi, Ada Apa?

(Tontowi Ahmad/Badmintonindonesia.org)

Bukan hanya kehilangan seluruh momentum kompetisi olahraga, namun pandemi Covid-19 dan 2020 diam-diam membuat dunia bulu tangkis kehilangan para bintangnya dari berbagai negara. Terhitung sudah ada tujuh nama bintang yang pensiun dari lapangan bulu tangkis. Lantas, siapa sajakah mereka? 


Jan O Jorgensen (Denmark)

(badmintonplanet.com)


Rabu, 24 Juni 2020 merupakan hari terakhir Jan O Jorgensen sebagai pemain di Pusat Pelatihan Elit Nasional Denmark. Pertandingan terakhir yang ia lakoni merupakan Denmark Open 2020 pada 13-18 Oktober 2020.

Pebulutangkis yang bergabung dengan Timnas Bulutangkis Denmark pada 2005 ini telah mengantongi sejumlah gelar dan medali, seperti perak Piala Sudirman 2011, perunggu Kejuaraan Dunia 2016, dan Piala Thomas 2016.


Ketika ditanya alasan pensiunnya, cedera Jorgensen pun menjadi alasan terbesar. Well, Jorgensen!



Mathias Boe (Denmark)

(Mathias Boe/badmintonplanet.com)

Pebulutangkis senior yang memulai debutnya pada 1998 ini akhirnya memutuskan untuk gantung raket di tengah pandemi, tepatnya 23 April 2020. Mathias yang dikenal cukup aktif bermain Instagram itu pun mengumumkan kemundurannya dari dunia yang membesarkan namanya lewat media sosial.

Pada keterangannya, Mathias menjelaskan bahwa Olimpiade Tokyo akan menjadi olimpiade terakhirnya. Namun ternyata karena pandemi dan penyelenggaraan olimpiade tertunda, akhirnya ia pun merelakan turnamen tersebut.

"Di sini sekitar 27 tahun setelahnya, inilah waktunya untuk pensiun dari olahraga." tulis Mathias Boe.


Bicara prestasi, Mathias telah menyimpan perak Olimpiade London 2012, perak Kejuaraan Dunia 2013, perak piala Sudirman, dan gelar juara Piala Thomas 2016.


Chau Hoi Wah (Hong Kong)

(Chau Hoi Wah/360badminton.com)

Atlet ganda campuran, Chau Hoi Wah memutuskan gantung raket tepat di hari ulang tahunnya ke-34 pada 5 Juni 2020. Selama 15 tahun membela Hong Kong, Chau Hoi Wah telah berkontribusi menyumbangkan banyak prestasi.

Bersama pasangannya, Lee Chun Hei salah satu raihan terbesarnya adalah Kejuaraan Dunia 2017.

 "Ulang tahun tahun ini sangat berbeda... Lima belas tahun sejak saya bergabung dengan tim Hong Kong tetapi rasanya seperti telah berlalu dalam sekejap mata." tulis Chau Hoi Wah sebagai salam perpisahannya kepada para penggemar bulu tangkis.


Carsten Morgensen (Denmark)

(Carsten Morgensen/360badminton.com)

[left]Tiga bulan setelah Mathias Boe pensiun, pasangannya, Carsten Morgensen menyusul untuk gantung raket pada 2 Juli 2020. 

Atlet senior berusia 37 tahun dari Denmark ini dikabarkan memutuskan mundur karena merasa tidak cocok dengan program-program baru yang disusun oleh staf Timnas. Meskipun mengumumkan pensiun, Carsten tidak akan pernah lepas dari bulu tangkis.


"Saya tidak dapat melihat diri saya dalam proyek (baru) ini. Tujuan saya adalah bermain sampai 2024, tapi tentu saja itu harus menjadi proyek yang akan saya janjikan pada diri saya sendiri ... Saya sedih untuk pergi, tapi saya akan terus bermain di liga Denmark,” tulis Carsten.



Ayaka Takahashi (Jepang)

(Ayaka Takahashi/bwfbadminton.com)

Puluhan tahun mendedikasikan hidupnya untuk bulu tangkis, Ayaka Takahashi akhirnya pensiun usai mengantongi sejumlah prestasi bergengsi bersama Misaki Matsutomo. Sebut saja emas Olimpiade Rio De Janeiro 2016, perunggu Kejuaraan Dunia 2017, Piala Uber 2018, dan perak Piala Sudirman 2019.

Ketika pensiun, ia mengungkapkan ingin terus bermain di Olimpiade. Terlebih kali ini, Olimpiade diselenggarakan di negaranya, yakni Tokyo, Jepang. Tapi dengan jujur ia mengatakan pandemi membuatnya tidak termotivasi.

Jadi Ayaka merasa pandemi waktu yang tepat untuk ia pensiun. Hmm....


Mads Conrad-Petersen (Denmark)

(Mads Conrad-Petersen/bwfbadminton.com)

Atlet ganda putra Mads Conrad-Petersen yang dikenal sebagai salah satu musuh terbesar peringkat satu dunia dari Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon ini memutuskan pensiun pada pertengahan tahun, tepatnya 20 Mei 2020.

"Semua hal baik akan berakhir dan sekarang adalah waktu terbaik bagi saya untuk mengakhiri karir saya... Begitu banyak kenangan luar biasa yang tidak akan pernah saya lupakan," tulis Conrad-Petersen untuk masa pensiunnya.


Membela Denmark sejak 2009, prestasi terbesar Mads Conrad-Petersen adalah perak Piala Sudirman dan Juara Piala Thomas 2016.



Lin Dan (Cina)

(Lin Dan/bwfbadminton.com)

Super Super Super, Super Dan!

Pebulutangkis tunggal putra terbesar dalam sejarah! Gimana enggak? Ketika aktif menjadi pemain, terhitung Lin Dan telah mengantongi enam kali juara Piala Thomas, lima gelar Juara Dunia, enam kali juara All England. lima kali juara Piala Sudirman, dan dua emas Olimpiade. Wow wow!

Terhitung, Lin Dan merupakan pebulutangkis yang mampu dan sukses menjuarai sembilan turnamen utama. Karena prestasinya tersebut, ia menjadi satu-satunya atlet yang meraih penghargaan Super Grand Slam.

Dengan nama besarnya, sontak saja keputusan pensiunnya membuat banyak penggemar patah hati.

“Pada usia 37 tahun, kebugaran fisik dan cedera saya tidak lagi memungkinkan saya untuk bertarung berdampingan dengan rekan satu tim saya. Ada rasa syukur, keengganan, dan frustrasi." tulis Lin Dan perihal keputusan pensiun di masa pandemi.


Tontowi Ahmad (Indonesia)

(Tontowi Ahmad/bwfbadminton.com)

[left]Waduh, ini sih yang bikin paling patah hati!

Sempat ada drama-drama menggemparkan terkait keputusan pensiunnya, akhirnya Tontowi Ahmad secara resmi memutuskan gantung raket pada 18 Mei 2020 menyusul sang rekan sejati, Liliyana Natsir yang sudah lebih dulu pensiun pada 27 Januari 2019.

Sebelum pensiun, Tontowi rencananya akan coba dipasangkan dengan pemain muda dari sektor Ganda Putri, Apriyani Rahayu setelah sebelumnya berpasangan dengan Winny Oktavina Kandow dan dianggap kurang cocok.

Debut sebagai pemain Timnas sejak 2010, Tontowi telah memberikan sejumlah prestasi besar untuk Indonesia seperti Juara Dunia 2013 dan 2017, perunggu Piala Sudirman, dan yang paling mutakhir adalah membalas dendam Indonesia pada Olimpiade 2000 yang nyaris meraih emas, yakni emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016.





Diubah oleh anyahebat 09-04-2021 10:19
Daniswara92
n.h3
mrschandlerbing
mrschandlerbing dan 21 lainnya memberi reputasi
22
5.5K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.9KThread10.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.