si.matamalaikat
TS
si.matamalaikat
CornerShot - Senjata yang Diandalkan Untuk Pertempuran Jarak Dekat
Nama Israel cukup dibenci oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, akan tetapi harus diakui industri pertahanan mereka sangat maju dan berkembang. Pada kesempatan kali ini TS akan membahas salah satu inovasi dari negeri Yahudi tersebut yang mendunia, sudah ane siapkan pembahasannya dibawah, selamat membaca.




CornerShot, Senjata Buatan Israel yang Mendunia


Senjata yang diberi nama 'CornerShot' ini platform-nya adalah sebuah pistol, menggunakan kaliber 9 mm, CornerShot dapat dipasangi berbagai tipe pistol kaliber 9 mm. Dalam kondisi pertempuran jarak dekat atau istilah kerennya disebut sebagai CQB (Close Quarter Battle), maka CornerShot menjadi senjata pamungkas. Mampu membidik sasaran dari balik dinding, mengintai situasi layaknya periskop kapal selam, dan yang utama menghindarkan resiko prajurit tewas dalam pertempuran jarak dekat.

Yang unik dari desain CornerShot adalah pada bagian larasnya yang bisa ditekuk (dibelokkan), selain itu platform senjata ini sudah dibekali kamera yang menjadi mata ketiga bagi seorang pasukan dalam pertempuran jarak dekat.

Penembak yang terlatih dapat membelokkan bagian laras ke kanan dan kiri secara cepat, masing-masing sudut dapat dibelokkan sampai 62 derajat. Dengan ujung laras yang dilengkapi kamera, laser pembidik, infrared dan senter, maka penembak dapat dengan leluasa memantau sasaran dari layar LCD berwarna ukuran 2.5 inchi. Penembak mampu melakukan bidikan lewat layar monitor dan selanjutnya eksekusi tembakkan dari trigger.




Ilustrasi: asianage.com



CornerShot yang menjadi aksesoris senjata ini pertama kali dirancang pada awal tahun 2000-an, perancangnya bernama Letkol Amos Golan dari Pasukan Pertahanan Israel, yang bekerja sama dengan investor dari Amerika. Senjata ini dirancang untuk digunakan oleh tim SWAT dan pasukan khusus dalam situasi yang biasanya melibatkan teroris dan sandera.

Dengan jarak tembak 100-120 meter, senjata ini cukup ideal untuk meladeni lawan di area gedung di daerah perkotaan. Sudah dilengkapi dengan kamera, maka gambar yang ditampilkan pada LCD monitor dapat diteruskan ke perangkat lain, sehingga setiap pergerakan dan situational awareness dapat dilihat oleh tim lain.

CornerShot dapat dipasangkan dengan berbagai varian pistol, mulai dari Glock 17/19, SiG Sauer P226/P228, Bull Grand Cherokee, Beretta 92F, dan FN Fiveseven. Untuk menjaga stabilitas saat menembak, pada bagian depan laras juga disematkan integrated bipod. CornerShot pertama kali digunakan pada tahun 2003, sebagai tambahan terdapat juga picatinny rail untuk pemasangan aksesoris bidik.







Ilustrasi: indomiliter.com




Ilustrasi: israelifirepower.com



Di Indonesia sosok CornerShot juga sudah tidak asing digunakan, sejak tahun 2009 senjata ini sudah diperkenalkan, pasukan Kopaska TNI AL adalah salah satu satuan TNI yang mengoperasikan CornerShot. Amos Golan sebagai perancang, mempersiapkan CornerShot secara modular, contohnya pada kamera yang dapat diganti sesuai kebutuhan. Umumnya yang dipakai adalah kamera high resolution dan mendukung pengoperasian di kondisi siang dan malam hari.

Karena mengusung prinsip kerja layaknya perangkat elektronik, maka CornerShot dibekali sumber tenaga berupa baterai 8 x CR123 lithium untuk menghidupkan kamera dan monitor. Bila digunakan secara terus-menerus, monitor CornerShot dapat beroperasi selama 220 menit. Masih ada baterai 2 x CR123 lithium yang terpisah sebagai sumber tenaga tactical light, bila menyala terus, maka senter ini dapat bersinar selama 160 menit. Selain hadir dalam versi pistol kaliber 9 mm, CornerShot juga dibuat dalam varian pelontar granat 40 mm.

Selain bentuknya yang ringkas dan ergonomis, popornya pun dirancang dengan folding stock alias dapat dilipat. Dalam beberapa pertempuran, peran CornerShot dominan sebagai “periskop” pengintai, kini CornerShot sendiri diproduksi oleh Corner Shot Holdings di Amerika Serikat. Selain Amerika, negara lain seperti China, India, Rusia, bahkan Indonesia juga mulai memproduksi CornerShot.




Varian pelontar granat 40 mm.

Ilustrasi: defensereview.com



Pada tahun 2016 pihak TNI AD juga mulai merancang CornerShot sendiri, waktu itu masih berstatus prototype. Perancangannya termasuk dalam proyek Litbanghan TNI AD tahun 2016. CornerShot buatan TNI AD dapat dipasangkan dengan tiga jenis pistol, yaitu Glock all series, Pindad G2 Combat dan G2 Elite, kesemuanya adalah pistol kaliber 9 mm. Sementara CornerShot yang digunakan satuan elite TNI saat ini dapat dipasangkan dengan pistol Glock 17/19, SiG Sauer P226/P228, Bull Grand Cherokee, Beretta 92F, dan FN Fiveseven.

CornerShot ini dulu ditampilkan dalam Pameran Bursa Litbang Pertahanan di Gedung Balitbang Kementerian Pertahanan, Pondok Labu, Jakarta Selatan (28-29 Agustus 2018). Dari desain, terlihat sang perancang tetap ingin memperlihatkan ciri khas senapan serbu SS-1, terlihat dari rancangan popor lipatnya.

CornerShot buatan Politeknik Kodiklatad memakai kamera dengan tipe wireless mini DVR. Ukuran LCD-nya 2,5 inchi dengan resolusi 800×480 pixels. Sebagai sumber tenaga terpasang baterai 5V DC dengan kekuatan 3200 mAh. Dengan daya baterai tersebut, CornerShot ini dapat digunakan non stop selama lima jam. Untuk mendukung peperangan di malam hari, CornerShot ini telah dilengkapi enam lampu LED yang dapat menjangkau jarak delapan meter. Tidak diketahui secara pasti apakah senjata rancangan TNI AD ini sudah diproduksi secara massal atau belum ?










CornerShot buatan TNI AD.

Ilustrasi: indomiliter.com



Pengembangan senjata dengan laras yang bisa ditekuk bukan merupakan hal baru, semasa Perang Dunia 2, Jerman juga sudah menggunakan senapan dengan laras yang ditekuk dengan dilengkapi periskop. Senjata tersebut bernama Stg-44. Stg-44 buatan Jerman memakai laras melengkung bernama 'Krummlauf', akan tetapi laras senapan ini hanya bisa menembakkan tidak lebih dari 300 peluru, sebelum larasnya aus.

Di era modern, rancangan dari Jerman ini kemudian dikembangkan serta disempurnakan oleh Israel, kemudian kita kenal sekarang dengan nama CornerShot. CornerShot adalah nama resmi yang dipakai Israel untuk merek produknya tersebut, namun negara lain yang ikut mengembangkan produk serupa, juga ikut-ikutan menyebut produknya sebagai CornerShot.




Ilustrasi: NARA




Stg-44 buatan Jerman.

Ilustrasi: RIAC



CornerShot


Weight (excluding pistol): 3.860 kg
Overall length stock extended: 820 mm
Overall length stock folded: 640 mm
Traversing Angle: 62° in either direction
Display: 2.5 inchi
Display Resolution: 480 x 234 pixels
Display Power: 8 x CR123 lithium batteries
Continuous operation: 220 minute
Tactical Light Power: 2 x CR123 lithium batteries
Continuous operation: 160 minute
Effective Range: 120 meter


Spoiler for Video Tambahan:


Demikian sedikit bedah singkat CornerShot buatan Israel yang telah menginspirasi negara lain dalam mengembangkan senjata baru guna mendukung kebutuhan misi operasi di era modern. Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan baru untuk kita semua di bidang tembak-menembak, terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya emoticon-Angkat Beer






Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi Gambar: indomiliter.com, google image
Diubah oleh si.matamalaikat 10-04-2021 10:51
agusrezapratam4yusuf2210EriksaRizkiM
EriksaRizkiM dan 28 lainnya memberi reputasi
29
6.9K
79
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.