Nautilus7Avatar border
TS
Nautilus7
Astagfirullah! Terbaru Pengakuan dari Jamaah Habib Rizieq, Ngaku-Ngaku Diajarkan ...
WE Online, Jakarta -
Seorang pria bernama Andriawan Maliq mengaku dirinya sempat belajar ilmu kebal sebelum ikut demonstrasi membela eks pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. FPI sendiri saat ini merupakan organisasi masyarakat (ormas) yang sudah ditetapkan terlarang oleh pemerintah Indonesia.


Pengakuan tersangka teroris ini tersebut beredar dalam video berdurasi 1 menit 38 detik. Dalam video, Maliq mengklaim dirinya sebagai simpatisan FPI.

Tak tanggung-tanggung, dirinya juga mengklaim telah bergabung dalam sebuah grup komunikasi yang di anggotanya adalah pendukung Rizieq.

"Saya atas nama Andriawan Alias Maliq saya sebagai simpatisan FPI atau HRS saya tergabung dalam grup Yasin Warotip dalam pasca-penembakan enam laskar dan penangkapan HRS, FPI pada bulan Januari 2021," katanya dalam video yang dikutip di Jakarta, Senin (5/4/2021).


Lebih lanjut, ia juga menjelaskan soal rencana teror yang sudah direncanakan Habib Husein Al Hasny, terduga teroris, yang diduga anggota FPI di Condet, Jakarta Timur.

"Saya mengetahui Habib Husein dan tim sudah membeli air keras yang digunakan pada saat ada demontrasi. Saya diperintahkan oleh Agus dan Habib Husein membeli 15 liter aseton atau tiga jiregen untuk bahan pembuatan bom. Dan saya disuruh Zulmi Agus untuk membeli remote sebagai pemicu bahan peledak,"ujarnya.

Sambungnya, ia juga mengaku sempat diajarkan cara membuat bom oleh seseorang bernama Zulmi Agus di rumah Habib Husein.

"Saya pernah diajarkan tata cara membuat bom oleh Zulmi Agus di rumah Habib Husein namun sampai saat ini saya belum bisa membuat bom," tambahnya.

"Saya ikut ke rumah Haji Popon untuk mengisi ilmu kebal agar tidak sakit untuk persiapan demontrasi," ucap dia.

Pengacara Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, turut berkomentar tentang pengakuan terduga teroris yang disebut-sebut sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI) dan tuntutan dari aksi terornya tersebut. Adapun sejatinya, ia menegaskan bahwa selama FPI masih eksis dahulu orang-orang radikal sudah pasti dikeluarkan dari FPI.

"FPI, Front Pembela Islam sudah bubar itu fakta. Mengenai ada klaim dari eks anggota FPI yang pernah gabung FPI dahulu dan saat ini menjadi terduga pelaku teror maka itulah namanya framing jahat," ujar Aziz Yanuar pada wartawan, Senin (5/4/2021).

Menurutnya, FPI yang dikaitkan dengan aksi teror saat ini tidak mungkin lantaran organisasi itu sendiri sudah bubar. Maka itu, aneh bila sampai ada yang meminta pertanggungjawaban ke pihak yang sudah tidak eksis lagi sebagai sebuah entitas.

"Secara hukum, entitas yang sudah tidak ada alias almarhum, maka tidak bisa diminta pertanggungjawaban," tuturnya.

Dia menegaskan, saat FPI masih eksi secara entitas dahulu, orang-orang yang sok radikal dan mengotot dengan kemauannya sendiri pasti sudah dikeluarkan dari organisasi. Bahkan, orang-orang tersebut tidak diterima di tubuh FPI yang wasathiah.

"Kenapa untuk institusi yang masih eksis dan anggotanya jadi anggota ISIS tak dikaitkan dengan teroris dan separatis pada institusinya? Tapi jika FPI yang nyata sudah bubar masih juga dikaitkan? Itulah namanya framing dan upaya pembusukan pada FPI yang sudah bubar," pungkasnya.

sumber
Diubah oleh Nautilus7 07-04-2021 03:24
meooong
LZS
scorpiolama
scorpiolama dan 2 lainnya memberi reputasi
3
3.7K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.