Kesel ga sih, ada orang minta maaf hari ini tapi besok mengulangi kesalahan yang sama? Artinya dia cuma mengakui kesalahan tapi tidak berpikir untuk memperbaikinya.

Kalau minta maaf cuma untuk mengakui kesalahan, artinya dia cuma mau dimaafkan dan diterima kembali. Padahal, kesalahan yang dia buat belum tentu bisa diterima sepenuhnya oleh orang lain. Itulah kenapa gue sampai detik ini masih menjadi manusia yang menganut paham "Satu tindakan nyata lebih bermakna dari seribu kata-kata". Percuma diumbar seribu kali kata MAAF, tapi kesalahan yang sama masih berulang lagi dan lagi.

Manusia-manusia seperti ini biasanya kalau maafnya ga diterima, bakal blingsatan kayak orang kesurupan. Karena di otak mereka cuma "Gue kan udah ngaku salah, gue udah baik hati minta maaf, kalo ga dimaafin berarti dia yang jahat".

Di sisi lain, ada orang yang kita gak tau gimana perasaan dan keadaannya akibat dampak dari perbuatannya. Pastinya ga ada orang yang pengen jatuh ke lubang yang sama. Dari SD kita udah diajarin yang namanya kesalahan tuh diperbaiki (remedial), bukannya diulang-ulang. Kalau masih melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang, berarti ada 2 kemungkinan..."ANDA bodoh ATAU EMANG MALAS BELAJAR". Malas belajar dalam artian tidak ada usaha memperbaiki diri.

Perubahan itu emang cuma bisa lahir dari kesadaran diri sendiri, tapi kadang tamparan dari orang lain juga bisa jadi pecut buat lu lebih maju. Tergantung juga sih..., tergantung kita menyerap kritik dari orang lain itu seperti apa. Kalau dimasukin hati ya sakit, tapi kalo dimasukin kepala dan direnungi baik-baik, barulah bisa jadi bahan bakar buat memperbaiki diri.

Jadi, pilih MAAF atau BERUBAH?
Kata MAAF cuma memuaskan satu orang, sedangkan BERUBAH menjadi lebih baik memuaskan lebih banyak orang.

Masih berpikir kata MAAF tanpa perubahan bisa memperbaiki keadaan? Sana balik ke SD!!!