• Beranda
  • ...
  • Otomotif
  • Isuzu Panther, Mobil Bermesin Diesel Andalan Orang Indonesia Yang Kini Telah Tiada

ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
Isuzu Panther, Mobil Bermesin Diesel Andalan Orang Indonesia Yang Kini Telah Tiada
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini ane bakal bahas seputar Isuzu Panther, mobil bermesin diesel andalan orang Indonesia yang kini telah tiada.


Jika ditanya, mobil MPV apa yang memiliki mesin diesel dengan raungan keras, tenaga besar, bandel, macho, irit dan masih bisa minum solar subsidi tanpa masalah sama sekali? Tentu, ane akan menjawab Isuzu Panther. Siapa sih yang gak kenal sama mobil satu ini? Mobil yang sangat legendaris di mata orang Indonesia, sangat terkenal sampai sekarang, terkenal salah satunya karena "Jakarta-Bali hanya 44 ribu".

Mobil yang banyak digunakan oleh orang-orang ini sangat sering terlihat berseliweran di jalanan. Wajar saja, Panther sudah terjual hampir 500.000 unit, jadi bisa dibilang "mobil setengah juta umat". 


Isuzu Panther bermula pada tahun 1991, ketika Isuzu Indonesia mulai menjual mobil bermesin diesel di segmen mobil keluarga, dengan nama "Panther". Pihak Isuzu menggunakan nama tersebut karena mereka ingin menjadi pesaing Toyota Kijang, tetapi dengan mesin diesel.

Pada awalnya, Panther memiliki 4 varian body, yakni Bravo, Miyabi, Sparta dan Golden. Panther Bravo menggunakan bentuk body yang seperti jeep-jeep offroad, Miyabi menggunakan bentuk body yang mirip dengan Bravo namun hadir dengan varian 2 pintu dan 4 pintu, Sparta menggunakan body yang mirip juga dengan Bravo dan Miyabi, sementara Golden menggunakan bentuk body yang standar, sama seperti MPV-MPV keluarga pada masanya.


Panther pada masa-masa awal menggunakan mesin C223 yang berkapasitas 2.238cc 4 silinder inline OHV dengan sistem indirect injection. Sementara, untuk urusan tenaga, mesin ini memiliki tenaga 72hp dan torsi maksimum 140nm, tentu cukup besar untuk ukuran MPV bermoncong tahun 90an.

Mobil yang satu ini langsung direspon baik oleh masyarakat, karena harga solar yang jauh lebih terjangkau ketimbang bensin (dahulu solar masih di angka 350 rupiah seliter sementara bensin premium ada di angka 700 rupiah perliter), memiliki mesin yang irit, suara mesin yang gagah dan gahar, serta terkesan "macho". 


Oleh karena penjualannya yang laris, pada tahun 1993 Isuzu pun memindahkan karoseri yang memproduksi body Panther ke perusahaan milik Astra sendiri, yakni PT Pulogadung Pawitra Laksana. Seiring dengan itu, Isuzu mengganti varian Panther yang awalnya Miyabi, Bravo, Sparta dan Golden menjadi Standard, Deluxe, Grand Deluxe dan Hi-Grade.

Isuzu tetap mempertahankan mesin C223 sebagai jeroan Panther, hingga akhirnya Isuzu mengganti mesin Panther menjadi 4JA1 yang bertahan hingga sekarang. Isuzu juga memberi ubahan kepada eksterior Panther, tetapi perubahan itu tidak terlalu signifikan.


Pada tahun 1996 juga Isuzu mengeluarkan varian-varian baru dari Panther, yakni Grand Royale, Royale, Deluxe, Pick-up dan Sporty. Sementara, untuk varian Grand Deluxe dihapus dan digantikan Royale serta Grand Royale. Isuzu juga mengeluarkan varian baru Hi Sporty sebagai salah satu pilihan varian pada Panther, perbedaan dari sporty hanya di beberapa detil saja. Isuzu juga pada tahun-tahun berikutnya sempat mengganti nama varian Panther menjadi "New Royale", "New Hi-Grade" dan lain-lain. Perbedaan dari varian lama dan varian "New" hanya ada di nama saja, untuk fitur dan lain-lain sama saja.

4 tahun berselang setelah Isuzu mengganti mesin pada Panther, Isuzu kembali melakukan pembaruan kepada Panther. Pembaruan ini sangatlah signifikan, mulai dari posisi ban serep yang kini di belakang, bentuk yang membulat sehingga dijuluki "Panther Kapsul", varian yang kini diganti, penambahan turbocharger pada beberapa varian, interior yang berubah, velg yang juga berubah. Tentu, Isuzu membarui Panther untuk mengikuti perkembangan zaman yang sudah semakin modern.


Varian Panther pada generasi ini terdiri dari Touring, LS Hi-Grade, SS (LS dengan sasis pendek), LV, SV, LM dan SM (Smart Short pengganti Standard). Isuzu juga menambah varian transmisi menjadi 2 varian yakni otomatis dan manual. Sementara, turbo disematkan hanya pada varian Touring dan LS AT saja. Perbedaan mesin ber-turbo dengan tanpa turbo ada di torsi, untuk mesin ber-turbo memiliki torsi 192nm sementara mesin tanpa turbo hanya memiliki torsi 170nm.

Memasuki era tahun 2004, Isuzu kembali merubah drastis eksterior Panther. Isuzu merubah velg, highmount stoplamp belakang, grill, lampu dan foglamp depan, dan pembaruan lainnya. Untuk jeroan mesin dan interior masih hampir sama. Isuzu juga memberikan varian baru pada era ini, yakni LV Adventure dan Grand Touring. Untuk varian LM dan SM dihapus, digantikan oleh varian Smart.


Dengan adanya aturan baru pemerintah terkait emisi, akhirnya Isuzu pun menambahkan turbo pada semua varian Panther pada tahun 2007. Hal ini tentu tak semata-mata dimaksudkan untuk menambah tenaga, tetapi menambah standar emisi menjadi Euro 2.

Sementara, varian transmisi otomatis bertahan hingga tahun 2009. Pihak Isuzu menghapus varian transmisi ini karena mungkin tak laris di pasaran. Panther sejak itu, hanya menyediakan varian transmisi manual saja, tak menyediakan transmisi otomatis. 


Pada tahun 2013, Isuzu kembali melakukan perubahan yang cukup signifikan pada Panther. Perubahan tersebut tak se-signifikan perubahan yang dilakukan pada tahun 2005, tetapi lumayan terlihat. Perubahan ada di tampilan belakang yang diubah, speedometer, pintu belakang, rear tow hook, posisi ban serep dan model ban serep (Smart, LV, LS). 

Isuzu Panther setelah pembaruan pada tahun 2013 tetap laris selama beberapa tahun, tetapi pada tahun 2016-2017, Panther mulai menurun penjualannya. Bahkan pada tahun 2019, Isuzu Panther hanya terjual kurang dari 800 unit. Di negara lain pun, Panther sudah di-discontinue.


Panther sempat menjadi topik perbincangan pada awal 2020 lalu ketika angkot Isuzu Panther kotak melewati banjir tinggi tanpa masalah sama sekali. Warganet pun memperbincangkan, dan mungkin penjualan Isuzu Panther sedikit terdongkrak naik. Memang, Panther kotak yang dipakai untuk menembus banjir tersebut tak memiliki busi, koil, kabel busi, jalur kabel dan soket yang mengalirkan listrik dan distributor, jadi aman untuk menerobos banjir. 

Akhirnya, pada tanggal 10 Februari 2021, Isuzu Panther, sang legenda yang telah menjadi andalan orang Indonesia, yang telah menjadi bagian kehidupan sebagian orang Indonesia, yang bandel dan irit, yang sangat legendaris, yang telah terjual sebanyak 433.177 unit, yang telah bertahan selama 30 tahun, terpaksa menghirup nafas terakhirnya atau disuntik mati.


Ini mengejutkan sebagian orang, karena Panther merupakan mobil yang sangat laris di Indonesia. Isuzu terpaksa melakukan ini karena mereka ingin berfokus pada kendaraan komersil, dan minat masyarakat beralih ke SUV seperti Isuzu MU-X, serta Isuzu ragu mesin 4JA1 mampu memenuhi regulasi pemerintah yang mengharuskan standar emisi Euro 4 pada kendaraan baru-baru ini. Panther juga telah dikalahkan oleh rival beratnya sejak era-era tahun 90an, yakni Toyota Kijang, karena interior dan eksterior Panther dianggap "kurang" dibanding Toyota Kijang terbaru.

Tetapi, entah benar atau tidak, rumor terus beredar di masyarakat. Bahkan beredar rumor bahwa mesin baru pengganti 4JA1 sedang dites di Kalimantan. Sementara, mesin 4JA1 dipindahkan ke Isuzu Traga sebagai kendaraan komersil. Isuzu Traga juga hadir dalam varian microbus di ajang GIIAS beberapa tahun lalu, tetapi ane belum mendapat kabar kapan microbus Isuzu Traga dijual secara masif.


Semoga, penerus dari Isuzu Panther cepat keluar. Dengan mesin baru, tetapi tetap berjiwa Panther yang tangguh, kuat dan irit. Tentu dengan tampilan baru dan interior baru tetapi masih muat banyak dan cocok dengan selera orang Indonesia.

Meski disuntik mati, Panther tetaplah menjadi mobilnya orang Indonesia. Tetap dicintai oleh penggemar dan pengguna mobil ini, karena running costnya irit, pake solar biasa bisa, ngegas itu langsung jalan, kuat di tanjakan, kalo kosong dan diisi penumpang banyak rasanya sama aja, dan masih banyak faktor lainnya.  

NB: satu fakta unik dari Panther. Bobot kosongnya lebih berat dari 2 buah LCGC ditimbang, atau tepatnya 2,15 ton!


Jadi, gimana pendapat Gansis seputar Panther ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih bila Gansis mengoreksi informasi di thread ane yang salah! 

Sumber: 12345
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan ataupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Toastemoticon-I Love Indonesia
Diubah oleh ulungrinjani 17-05-2021 15:14
RifanX
Feraldi.Noval
BlueGuy.Banci
BlueGuy.Banci dan 38 lainnya memberi reputasi
39
12.2K
266
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
Otomotif
icon
27.6KThread14.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.