Wibu, Lu !
Ih..., WIbu...!
Wibu Bau Bawang



Perkataan ini seringkali kita baca dan kita dengar sebagai hinaan atau gurauan di lingkungan orang yang suka menonton anime. Akakn tetapi, tuduhan ini sebenarnya sudah salah kaprah. Dan salah kaprah ini lama-lama sudah semakin menggila, karena orang bisa mengatai wibu seenaknya. 

Aku ingat ketika mampir ke sebuah warnet sepulang sekolah, membaca-baca tentang anime dan cosplay. Kemudian ketika sudah kerja, di taun 2009 pernah ke warnet juga, disana aku menemukan satu kata dari artikel di sebuah website barat. Kata itu adalah Weaboo, Wapanese, dan Japanophilia. 

Aku sempatkan saja menulis disini. Menurut beberapa sumber yang aku baca di tahun 2009, WIbu itu adalah orang-orang barat yang bertingkah sok ketimur-timuran karena menonton anime. Orang-orang barat itu tergila-gila kepada budaya timur secara berlebihan, khususnya terhadap kebudayaan Jepang.





Para wibu mengidap gejala-gejala aneh, seperti mencampur kata-kata bahasa Jepang ke bahasa mereka sendiri. Bayangkan saja ada sekelompok bule yang berbicara campur bahasa Jepang. Kurang-lebih seperti gejala yang ada pada bahasa anak Jaksel zaman sekarang. Bedanya hanya pelakunya, yaitu bule.

Mereka juga suka halu, merasa seolah-olah sedang berada di Timur Jauh, khususnya Jepang. Mereka melamun ingin menjadi ninja atau menjadi samurai. Dan mereka menganggap Jepang sebagai tanah suci para wibu. Orang-orang barat yang wibu juga berusaha untuk terlihat lebih Jepang dari orang Jepang asli. 

Orang Barat secara umum merujuk kepada bangsa kulit putih, bule, atau Kaukasia. Sedangkan bangsa Kaukasia sendiri bukan hanya ada di Eropa saja. Afrika Utara, Timur Tengah, dan India juga banyak bangsa kaukasia. Itu yang aku dapat dari buku pelajaran IPS. Para keturunan bangsa pendatang yang ada di Australia, Amerika Utara dan Amerika Selatan juga bule. 

Sebelum mengenal istilah Wibu, waktu masih anak SD, sempat melihat stasiun TV Indonesia yang menayangkan film-film barat yang memiliki gejala sok ketimur-timuran. Baik yang sok Jepang atau sok China. 

Contohnya seperti di bawah ini :




Itu belum seberapa, ada yang jauh lebih parah sampai menuai kecaman para penggemar anime di muka Bumi.





Dua film itu yang aku lihat sesudah kenal istilah Wibu tanpa tahu apa artinya. Tampaknya para wibu sungguhan juga pernah memicu keributan karena mencoba melakukan pemutihan terhadap tokoh-tokoh anime yang bukan orang barat. Bermula dari film, sampai kemana-mana. 

Kedua film tersebut ceritanya berdasarkan kebudayaan China. Tetapi orang-orang barat mengganti penampilan tokoh-tokohnya dengan menggunakan pemeran dari bangsa mereka.

Dari sisi orang timur, kita ini bangsa Asia, hanya menjadi korban salah kaprah dari sebutan Wibu. Yang terjadi sekarang ini, kalau ada orang ketahuan menonton anime, baca manga, main video game buatan Jepang, bisa kena tuduhan wibu dari orang lain. Sedikit-sedikit wibu. Padahal tuduhan itu salah sasaran. Dan ada pula orang yang bangga mengaku sebagai wibu. 

Sepertinya bukan masalah besar kalau itu kita pakai hanya sekedar gurauan di lingkungan masing-masing. Lagipula, mereka juga bukan wibu sungguhan. 

Maaf, ya... 
Tidak ada maksud mau rasis, hanya mencoba untuk meluruskan hal yang salah kaprah saja. Barangkali ada yang masih ingat bacaan-bacaan lama tentang wibu. Tulis saja di kolom komentar.

Rinka