5 Alasan Orang Tidak Bisa Bersikap Dewasa, Meski Umurnya Sudah Tua

Beranda

...

Inspirasi
5 Alasan Orang Tidak Bisa Bersikap Dewasa, Meski Umurnya Sudah Tua

qoni77

24-03-2021 04:37

5 Alasan Orang Tidak Bisa Bersikap Dewasa, Meski Umurnya Sudah Tua

pict

Mengapa masih ada orang yang sudah tua tapi tidak dapat bersikap dewasa?

Halo, Gansist! Selamat Pagi! Apa kabar kalian semua? Semoga selalu mendapatkan perlindungan dari Tuhan semesta alam, ya! Aamiin Aamiin Aamiin.

Siang-siang ini enaknya baca thread emoticon-Smilie

ane yang akan membahas tentang kedewasaan. Kenapa sih ada orang yang begitu dewasa dan di sisi lain ada orang yang umurnya sudah tua, ternyata dia tidak mampu untuk bersikap dewasa?

Oke-oke sebelum menuding siapa dan alasannya apa. Ada baiknya kita belajar dulu arti kata dewasa. Dewasa itu apa sih?

Sebenarnya mampu nggak sih setiap orang itu untuk bersikap dewasa?

Pada tiap manusia, selalau ada hambatan-hambatan, yang kesemua itu sebenarnya memengaruhi kedewasaan dirinya.

pict

Dewasa adalah konstruksi sosial. Di mana dalam pandangan dari kebanyakan orang, menilai bahwa sikap ini dan itu (atau demikian) adalah sikap yang dewasa, sedangkan sikap yang lainnya adalah tidak dewasa.

Oleh sebab kedewasaan adalah sebuah konstruksi sosial, jadi selalu ada kesepakatan sosial. Di mana di negeri kita (menurut kultur dan budaya juga) dewasa diidentikkan dengan sikap yang baik. Seperti dalam filosofi tembang Macapat misalnya.

Ngilmu iku kelakone kanthi laku

Quote:

Nah, pada dasarnya semua ada ilmunya. Kenapa sebagian memilih menjadi tidak dewasa dan terkesan memilih perihnya kebodohan? Iya, betul jika kecerdasan tiap orang itu berbeda, namun alah bisa karena terbiasa. Jadi, tidak ada kata terlambat untuk bersikap dewasa kok!

Kenapa orang memilih tidak dewasa?

1. Ingin jadi diri sendiri

Alasan ini menurut ane valid. Dia memilih menjadi bodoh, dan kurang aware pada sekitarnya. Lalu bagaimana cara kita menghadapinya? Ya kalau kamu berani ambil risiko mengingatkan itu baik, tapi jangan pernah memaksakan kemaunan kamu untuk orang terlihat dewasa di mata kamu ya, Gansist!

Tipe orang ini ndableg, dia menganggap dirinya sudah menjadi dirinya sendiri, padahal yang sikap yang dimilikinya cenderung tidak dewasa sama sekali,atau jauh dibawah standar sosial orang di sekitarnya.

2. Dia emang bodoh dan nyaman akan ketidak dewasaannya itu.

pict

Pasalnya orang yang bersikap dewasa, akan cenderung lebih bijak, lebih bisa mengerti konsekuensi dari pada mereka yang tidak bisa bersikap dewasa. Atau yang hanya berumur, tapi tidak mampu untuk menunjukkan kewibawaannya dengan bersikap dewasa.

3. Dia tidak dewasa, karena tidak mampu mencintai diri sendiri.

Pada dasarnya kedewasaan adalah sikap yang dapat dipilih oleh setiap orang. Namun pada kenyataannya, banyak sekali orang yang masih enggan untuk memilih sikap ini.

Orang-orang yang tidak dewasa merasa kesusahan untuk bertindak demikian, karena dewasa sejatinya adalah sebuah penerimaan akan diri sendiri.

3. Dia tidak dewasa karena sering mengukur dirinya dengan keadaan orang lain.

Mengetahui jika dewasa adalah sikap tentang sebuah penerimaan untuk tidak lagi membandingkan diri sendiri dengan orang lain, maka yang kebalikan dari hal ini adalah tidak dewasa.

4. Dia tidak dewasa karena suka marah-marah dan tidak bisa mengontrol emosinya.

Semakin sederhana orang, semakin dewasa dirinya. Bagaimana seseorang mampu dilihat kedewasaannya ketika dia ditempa suatu masalah. Sebagian ada yang bersikap tenang dan segera mencari solusi, tapi sebagian lagi ada yang marah-marah, bahkan mulai mencari-cari kebobrokan-kebobrokan rivalnya, dan kemudian meng-exsplornya ke media sosial.

Sikap tidak dewasanya dilihat dari aksi saling mencibir dan sebagainya. Kalau orang dewasa tentu paham, bahwa sebenarnya itu adalah suatu tindakan yang tidak berguna bagi dirinya sendiri.

5. Dia tidak dewasa karena tidak tahu apa tujuan hidupnya.

Berkebalikan dengan orang yang tidak dewasa, orang dewasa tahu tentang kelakuan bodoh yang mungkin hanya akan mendapatkan kesenangan sesaat itu. Orang tidak dewasa cenderung tidak memikirkan konsekuensi atas tindakannya tersebut.

pict

Quote:

Usia kronologis bukanlah indikator yang sangat baik tentang kedewasaan, tetapi hal itu adalah sesuatu yang perlu kita lakukan untuk tujuan praktis. (Profesor Universitas terkemuka di Temple University–Laurance Steinberg)

Quote:

Setiap negara memiliki apa yang dinamakan tingkat kedewasaan, yaitu dipukul rata menjadi usia. Hal ini dapat kita lihat pada pembuatan SIM misalnya atau kartu penduduk. Di negara kita, orang tidak diperkenankan untuk memiliki Kartu Tanda Penduduk sebelum berusia 17 tahun. Yang demikian adalah bentuk praktis aturan dari pemerintah Indonesia dan bukanlah ukuran kedewasaan dalam bersikap.

Jika menilai umur kronologis, maka setiap orang yang dewasa atau dalam bahasa Arab disebut dengan akil baligh,dewasa akan memiliki arti kematangan tubuh. Yaitu sampai tubuh manusia berhenti secara fisik dan menjadi organisme bernama dewasa.

Dewasa kerap diartikan tumbuh menjadi manusia yang secara seksual matang. Setelah mengalami masa pubertas, namun di negara kita sendiri pubertas bukan syarat utama untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk.

Quote:

Meski pada keseluruhan penelitian menyebutkan bahwa usia kronologis (usia dari lahir sampai mati) bukanlah tanda kematangan fisik biologis (sudah melalui masa pubertas) terdapat kontinum dari semua proses biologis yang normal.(Cameron)

Sebagian orang berpikir bahwa dewasa adalah ketika dia sudah menginjakkan usia 17 tahun ke atas, sudah mampu menghidupi dirinya sendiri, lalu dia berpikir bahwa dia sudah menjadi manusia yang dewasa.

Quote:

Pada usia sekitar 22 atau 23 tahun otak sudah selesai berkembang menurut Steinberg, yang mempelajari masa remaja dan perkembangan otak.

Meski demikian hal ini bukan berarti Anda harus berhenti belajar, karena pada kenyataannya otak masih bisa diandalkan untuk terus digunakan dalam pembelajaran yang Anda lakukan.

Anda bisa melakukannya!

Dalam banyak penelitian, ahli saraf menemukan bahwa otak masih plastics atau dapat ditempa–dapat diubah sepanjang hidup manusia.

Perlu diketahui ; plastisitas perkembangan (manusia dewasa secara biologis) otak tidak lagi masif atau mengembangkan sirkuit terbaru, namun plastisitas orang dewasa masih memungkinkan adanya modifikasi pada otak. Akan tetapi saraf tidak akan berubah.

Quote:

Jika digambarkan mengenai otak begini :
Dalam usia 0 sampai 22 tahun itu Yaitu Anda sedang membangun rumah atau otak.

Sementara pada usia 22 tahun hingga kematian, setiap manusia mampu mendekor atau merenovasi rumahnya sendiri atau otaknya secara berulang-ulang.

pict

Quote:

Kami bahagia, bebas, bingung, dan kesepian pada saat yang sama (Taylor Swift)

Padangan Taylor Swift benar-benar luar biasa dan briliant. Di mana manusia dewasa akan menyadari semua yang terjadi pada hidup memang bagian dari alur hidupnya. Orang dewasa akan lebih mudah bersyukur dan berterima kasih pada sesama, juga Tuhannya.

Orang dewasa cenderung lebih mudah untuk bersikap bijak. Mereka menyadari untuk selalu bersikap baik dan tidak mudah membentak. Mereka akan menyadari adanya masa untuk menemukan pasangan, belajar hidup dengan pasangan dan menikmatinya. Intinya mengambil peran sebaik mungkin yang dapat dia lakukan. Singkatnya adalah bertanggung jawab.

Akhirnya, kedewasaan adalah kehidupan itu sendiri. Adalah cinta itu sendiri. Mempelajari tiap alurnya dan membuat hal-hal bermakna tanpa perlu "bermake-up" untuk menunjukkan dirinya bermakna.

Thread ini adalah pesanan dari kaskuser
@bds.life. Semoga berkenan dan salam santun Agans! Yeyeeeeeeyeee emoticon-Smilie