Dulu sewaktu ane masih kecil, ketika nonton tv masih berjamaah rame-rame di rumah tetangga, kami para bocah nonton drama meksiko yang kali itu digandrungi ibu-ibu. Kini, ketika TV sudah menjadi kebutuhan, dan dapat ditemukan dimana-mana, bahkan bisa nonton dari HP, hiburan bergeser ke korea dengan k-pop dan drama korea.

Hidup itu seperti roller coaster, kadang dibawah, kadang juga di atas. Itu juga berlaku buat drama. Dahulu drama meksiko yang di atas, sekarang drama korea yang berada di posisi atas, bahkan mendunia. Ane termasuk salah satu penyuka drama korea sebagai penyegar dikala ane lagi lelah.

Jadi, jika dibilang gara-gara pandemi ini, ane jadi suka nonton drama korea, salah besar. Sebab bagi ane, nonton drama korea tak ada urusannya dengan pandemi. Tapi gan sis, kadar kekoreaan ane masih batas wajar. Drama korea pertama yang ane tonton adalah boys before flower yang terkenal dengan f4-nya dan Geum jandi. Drama ini pertama tayang tahun 2009 dan sempat beberapa kali tayangan ulang dan ane pertama kali menontonnya tahun 2015.

Setelah menonton itu, sempat ane menonton sekitar 2 kali drama korealainnya. Selama pandemi ini, drama korea yang ane tonton bisa dihitung dengan jari, cuma 3. Pertama nonton ulang boys over flower, kedua Strong Woman Do Bong Soon, ketiga Beauty Inside.

Drama korea pertama yang bikin ane mulai melek drakor. Genre drama korea ini romance. Namun, biarpun kisahnya tentang percintaan antara gadis miskin dan pemuda kaya, alur ceritanya lumayan campur-campur mirip gado-gado. Beberapa adegan serius hingga hati penonton dibuat baper, banjir air mata. Di sisi lainnya, ada juga adegan lucu yamg bikin penonton ngakak. Jadi, bagi ane sendiri drakor ini recomended ya.

Nilai plus dari drakor ini adalah adegan lucu dapat dibawakan oleh pemeran utama wanita (Geum jandi). Umumnya, pemeran utama wanita pada drama romantis berkarakter anggun, feminim, ga bisa melucu. Pada drama ini pemeran utama wanita memiliki karakter sebaliknya. Beberapa adegan humor lainnya juga dibawakan oleh pemeran utama pria karena karakternya yang agak polos. Terutama adegan humor yang sangat menonjol dibawakan oleh keluarga Geum jandi (ayah, ibu dan adiknya).

Drama korea kedua yang ane tonton di masa pandemi. Genre drama korea ini masih romance juga dan masih berkisah percintaan antara wanita miskin dan pria kaya. Kalau agan sista jeli, coba perhatikan! Umumnya pemeran utama wanita dalam drakor genre romance begini berkarakter miskin, bodoh, ceroboh.  Sedangkan pemeran pria berkarakter kaya, pintar, tampan, terpelajar. Nah, termasuk drama yang satu ini.

Nilai plus drama ini tingkat imajinasi yang barangkali ane bilang "kok bisa kepikiran bikin cerita kaya gini?" Pemeran utama wanita digambarkan sebagai wanita miskin yang punya kekuatan luar biasa, kebalikan dari penampilan fisiknya yang pendek, kurus kecil. Kekuatannya ini dapat hilang jika ia menggunakan kekuatannya untuk kejahatan. Drama ini ada sisi misteriusnya juga loh dan sempat bikin ane deg-degan. So, agan sista yang suka genre misterius, boleh coba nonton drama ini.

Ini drama korea ketiga yang ane tonton selama di rumah aja, tapi belum sempat selesai nontonnya ketika ane menulis ini. Jika ane kira-kira sepertinya genre drama korea yang satu ini sepertinya gabungan romance fiksi. Ceritanya berkisah tentang percintaan antara orang kaya, yaitu CEO perusahaan maskapai dan aktris.  Keduanya digambarkan sebagai seseorang yang sempurna (tampan/cantik, terkenal, rumah bagus, kendaraan mewah, dll) tapi dibalik kesempurnaan itu mereka memiliki ketidaksempurnaan yang publik tidak tahu. 

Sang CEO tidak dapat mengenali wajah orang akibat kecelakaan di masa lalunya. Sehingga untuk mengenali wajah orang ia harus mengandalkan indera penciumannya, yaitu aroma tubuh,  dan pendengaran, yaitu mengenali suaranya. Karena matanya tak dapat digunakan untuk untuk melihat wajah, maka sang CEO menggunakan mata untuk mengenali gaya berbusana seseorang.

Di Sisi lainnya, sang aktris memiliki kekurangan yang cukup unik. Ia memiliki penyakit yang bisa membuatnya berubah-ubah wajah tanpa kenal waktu. Ia tak tahu kapan wajahnya tiba-tiba berubah menjadi orang lain sehingga untuk momen-momen tertentu saat ia sedang di luar rumah, terpaksa harus kabur dan bersembunyi agar tidak ada yang orang lain yang melihat perubahan wajahnya.

Uniknya lagi, perubahan wajahnya tak kenal usia sehingga ia bisa menjadi lansia, anak kecil, remaja dan dewasa muda. Selain itu, perubahan wajahnya juga tak kenal ras, sehingga ia bisa berubah menjadi orang India, Afrika, Eropa, dan lainnya. Lebih uniknya lagi, ia bisa berubah kelamin menjadi pria. Bahkan perubahannya tak kenal berat badan,  ia dapat menjadi kurus ataupun gembrot.

Sejauh ini ceritanya asik-asik aja ya gansis, tapi ane belum selesai nontonnya. Jadi, ane belum bisa cerita banyak tentang drama korea ini. Drama korea yang satu ini merupakan adaptasi dari film Amerika yang berjudul sama ya gan sis. Juga, drama yang ini merupakan remake dari drama korea sebelumnya yang pemeran utamanya pria.

Saatnya mengukur kadar kekoreaan ane! Jika dilihat dari jumlah drakor yang ane tonton selama pandemi, ane tergolong kategori : SI KECIL MULAI DRAMA YA BUND! Bagaimana dengan agan sista? Tergolong yang mana nih kadar kekoreaan kalian? 

Sebagai penutup, ane ingin berpendapat penyebab drama korea banyak penggemarnya hingga hampir di seluruh dunia adalah karena campur aduk emosi dalam drama korea. Agan sista yang maniak nonton drama korea, ane yakin merasakan ini. Antara rasa sedih, lucu, penasaran, marah, deg-degan semua campur aduk ya gan sis. Selain itu, satu kalimat untuk para kru dibalik drama korea, "kalian memiliki daya imajinasi tinggi". Luar biasa ya gan sis daya khayalnya. Dibalik kelebihan tentu ada kekurangan. Bagi ane sebagai orang timur, adegan kissing pada drama korea atau film apapun itu, tidak layak dipertontonkan di tv. Jadi, pas adegan yang "itu" agan sista merem aja ya.